Mujizat Penyembuhan Lewat Perantaraan Petrus

Oleh: Jekson Pardomuan

“Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.” – (Kisah Para Rasul 3 : 8)

Kalau Tuhan berkehendak, lewat perantaraan sia­pa pun seseorang bisa memiliki kekuatan untuk me­nyem­b­uhkan orang sakit, atau menunjukkan kebe­sa­ran Tuhan lewat mujizat-Nya yang nyata dimata kita. Siapa bisa menduga orang sakit bisa sembuh, orang lum­puh bisa berjalan lewat penumpangan tangan sese­orang yang diperkenankan Tuhan untuk menyalurkan kuasa dan mujizat Tuhan.

Di dalam Kisah Para Rasul 3 : 1 – 10 dengan judul peri­kopnya “Petrus menyembuhkan orang lumpuh” telah membuka mata, hati dan pikiran kita bahwa kuasa dan mujizat Tuhan bisa dialirkan lewat seseorang. Da­lam perikop ini Tuhan memakai Petrus sebagai per­panjangan tangan-Nya untuk menyembuhkan orang lumpuh.

Firman Tuhan ini sesungguhnya mengajak kita untuk merenung sejenak, bahwa Tuhan memiliki kuasa penyembuhan lewat apa saja dan lewat tangan siapa saja. Kalau kita memiliki keyakinan bahwa dokter A yang menangani penyakit kita akan memberikan yang terbaik dan bisa mengatasi permasalahan penyakit kita. Kalau kita Imani dengan sungguh-sungguh, maka kita akan sembuh lewat sentuhan tangan dan resep obat dari dokter A tadi.

Dalam menjalani hidup di muka bumi ini, jangan pernah memandang rendah orang lain. Mungkin hari ini kita bisa berada di puncak kesuksesan memiliki harta berlimpah dan masih TUHAN berikan kesehatan. Tapi, apakah itu akan berlangsung lama? Kalau kita berjalan dan berjalan ke beberapa daerah dan tempat, kita akan menemukan banyak hal yang terjadi pada ma­nusia ciptaan-Nya. Sungguh besar kasih Allah kepada mahkluk ciptaan-Nya.

Di sepanjang jalan atau daerah yang kita kunjungi kita akan menemukan orang yang badannya kecil tapi umurnya sudah dewasa, orang miskin, bahkan orang cacat juga ada kita temukan di beberapa ruas jalan. Seperti apa pun kondisi seseorang Tuhan selalu mem­berkati. Tuhan tidak pernah memandang kasta sese­orang, tidak pernah pandang bulu dan tangan-Nya sela­lu terulur bagi siapa pun yang mau datang kepada-Nya.

Dia selalu punya cara tersendiri dalam menunjukkan keajaiban-Nya. Mujizat Tuhan bisa terjadi melalui orang-orang pilihan-Nya, kamu akan melihat kasih Allah yang begitu besar tercurah kepadamu. Seburuk apa pun penyakit dan fisikmu, Tuhan pasti akan meno­longmu lewat perantaraan umat pilihan-Nya, kamu dapat melihat dan merasakan kasih Allah, percayalah selalu bahwa kamu akan sembuh dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Yesus Kristus adalah penyembuh sejati dan itu telah dibuktikan oleh Petrus, murid pilihan-Nya dalam nama Yesus, ia mampu membangunkan orang dari tempat duduknya berjalan sambil memuliakan Allah karena kebesaran-Nya. Firman TUHAN dalam Kisah Para Rasul 3 : 1-10 menuliskan : (1) Pada suatu hari menje­lang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naik­lah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah. (2) Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehi­ngga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah. (3) Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah. (4) Mereka menatap dia dan Petrus berkata: "Lihatlah kepada kami."

(5) Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka. (6) Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Ye­sus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!" (7) Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu. (8) Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah. (9) Seluruh rakyat itu melihat dia berjalan sambil memuji Allah. (10) lalu mereka mengenal dia sebagai orang yang biasanya duduk meminta sedekah di Gerbang Indah Bait Allah, sehingga mereka takjub dan tercengang tentang apa yang telah terjadi padanya.

Dalam Nama Yesus

Membaca ayat ini, sebagian besar kita pasti sering melihat orang meminta-minta di depan mall, di persim­pa­ngan jalan dan ditempat-tempat lainnya. Bagi orang-orang yang biasa dengan masyarakat yang miskin, keberadaan pengemis adalah hal yang biasa. Bagi sebagian orang juga sudah biasa harus menyediakan se­dekah untuk mereka, karena pasti akan berjumpa de­ngan mereka di pasar, di depan gereja, di jalanan, di mana saja.

Si pengemis yang lumpuh itu juga orang yang biasa dijumpai oleh Petrus dan Yohanes, bahkan Yesus, kare­na dia memang biasa mengemis di depan Gerbang In­dah. Mungkin mereka juga biasa memberi sedekah ke­pa­danya. Akan tetapi pada hari itu Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"

Hal tersebut dilakukan Petrus untuk menunjukkan bahwa Petrus mau menjalin hubungan pribadi dengan pengemis itu, karena Petrus mau memberikan kepa­da­nya sesuatu yang tidak dapat dibeli dengan uang: ke­mampuan untuk berjalan, sesuatu yang tidak pernah dia bayangkan, karena dia lumpuh sejak lahir. Petrus tidak mendahuluinya dengan suatu wawancara, supaya orang itu dipersiapkan secara emosional untuk mene­rima anugerah besar yang akan Tuhan berikan. Dia se­ka­dar mengatakan dalam nama Yesus supaya pengemis itu bangkit dan berjalan.

Lukas adalah penulis Kisah Para Rasul, dan ia adalah seorang tabib. Walaupun dia menerima cerita itu melalui orang lain, karena dia tidak ada di sana pa­da waktu itu, dia dapat menerangkan kejadian itu se­olah-olah dia sendiri menyaksikannya. Maka dia men­jelaskan bagaimana Petrus memegang tangan ka­nan pengemis itu untuk membantu dia berdiri; bagai­mana tulang-tulang kaki dan mata kaki pengemis itu menjadi kuat; dan bahwa kemudian dia melonjak ber­diri dan berjalan kian kemari. Lukas, walaupun dia sendiri seorang tabib, percaya sepenuhnya bahwa kejadian itu adalah mujizat.

Petrus bukan orang baru dalam hal penyembuhan: dia sudah banyak kali melakukannya sebelum maupun se­sudah kebangkitan Yesus. Oleh karena itu dia ber­kata, "Apa yang kupunyai kuberikan kepadamu." Per­kataan Petrus itu menunjukkan bahwa kuasa pe­nyembuhan itu ada padanya, karena itu adalah bagian dari janji Yesus dalam Kis. 1 : 8. Mereka akan meneri­ma kuasa Roh Kudus yang sama yang telah bekerja dalam diri Yesus, maka mereka juga akan dapat mela­ku­kan penyembuhan-penyembuhan seperti yang dilakukan Yesus, bahkan lebih besar lagi.

Sebagaimana tugas untuk mewartakan Injil merupa­kan peranan yang harus dilakukan oleh orang-orang Kristiani pada umumnya, maka mendoakan orang-orang sakit merupakan suatu sarana yang penting dalam pewartaan kabar gembira. (Yakobus 5 : 14 - 15). Kuasa menyembuhkan yang ada pada Petrus itu digunakannya dengan rumusan yang biasa dipakai para murid juga: dalam nama Yesus dari Nazareth. Seorang murid harus datang "dalam nama Yesus" untuk dapat menggunakan kuasa Roh Kudus yang telah diterimanya dari Yesus. Menggunakan nama Yesus itu merupakan pernyataan akan kuasa untuk menyembuhkan.

Melayani dengan sungguh dan mendoakan orang sakit dalam nama Yesus, siapa pun pasti menaruh harapan sembuh dan terbebas dari segala beban yang ada. Beban yang diderita setiap orang berbeda-beda, ada yang menderita sakit penyakit, ada yang terbeban karena desakan kebutuhan yang tidak terpenuhi. Kalau kita sungguh-sungguh mendekatkan diri kepada Tuhan, apa pun yang kita minta di dalam nama Yesus pasti digenapi. Amin.

()

Baca Juga

Rekomendasi