Di Mesir

Faiyum, Kota Subur di Gurun Tandus

NAMANYA Faiyum dan biasa juga di­se­but Fayoum, atau Al Fayyum meru­pakan sebuah kota unik di Mesir Tengah. Terletak sekitar 100 kilometer barat daya dari Kairo, di Oasis Faiyum. Ini adalah ibukota Provinsi Al Fayyum modern.

Kota ini menempati bagian dari situs kuno Crocodilopolis atau Arsinoe. Di­diri­kan pada sekitar 4.000 tahun SM, ada­lah kota tertua di Mesir dan bahkan salah satu kota tertua di Afrika.

 Ini dalah nama sebuah kota yang se­kaligus menjadi salah satu Propinsi di Mesir. Letaknya kira-kira 90 km dari pusat kota Kairo, dan dapat ditempuh dengan satu atau dua jam perjalanan. Biasanya orang-orang yang tinggal di Mesir atau eks­patriat selalu menyempatkan diri me­ngunju­ngi kota ini bahkan banyak yang datang secara berombongan di saat liburan mulai dari yang pe­lajar, mahasiswa, kar­ya­wan, dan masyarakat Mesir sendiri mau­pun wisatawan mancanegara.

Memasuki kota Fayyom akan langsung disambut dengan hamparan sawah yang hijau dan asri. Perkebunan dengan ber­bagai macam jenis pertanian menghampar luas seperti menyapa saya dengan senyum­nya yang hangat.

Siapa yang pernah menyangka kalau di negeri gurun seperti Mesir ini masih ada ta­nah yang sesubur. Di samping kiri dan ka­­nan jalan yang dilalui sesekali akan men­jumpai pepohonan rindang, hal ini se­lalu mengingatkan wisatawan pada ne­geri sendiri berdaerah banyak hujan atau­pun berwilayah tropis.

Berbagai macam jenis perkebunan tum­buh subur di kota ini, ada perkebunan mangga, kurma, zaitun, jeruk, bawang, sa­yur mayur, dan berbagai macam jenis ba­han pangan lainnya memenuhi hampa­ran sawah di pinggir jalan yang dilalui.

Kota ini memang terkenal dengan ke­suburannya, dan boleh dikatakan adalah kota tersubur yang ada di Mesir. Konon dari sinilah semua pasokan buah-buahan, sayur mayur, dan bahan-bahan pangan yang ada di Kairo dan kota-kota lainnya didatangkan. Masyarakat disana juga menyebut-nyebut semua ini sebenar­nya tidak lepas dari peran Nabi Yusuf (Yoseph) As. yang pada masa terdahulu pertama kali membangun kota ini.

Fayoum, berasal dari kata Alfu Yaum (Seribu Hari). Nama ini erat kaitannya dengan kisah nabi Yusuf As. Dikisahkan pada kala itu Yusuf diangkat menjadi per­dana mentri Mesir setelah dipenjara selama tujuh tahun.

Jaubah

Lalu Yusuf diperintahkan oleh Raja yang berkuasa di Mesir pada saat itu untuk menang­gulangi kekeringan yang akan me­landa Mesir. Tuhan pun memerin­tahkan Na­bi Yusuf untuk pergi ke sebuah daerah ber­nama Jaubah (Tem­pat pembuangan Air Kotor) dan meng­gali 3 buah anak su­ngai. Tiga buah anak sungai ini digali untuk mengalirkan air dari sungai Nil ke daerah Jaubah.

Dengan digalinya tiga buah anak sungai ini daerah Jaubah pun menjadi tempat yang subur dan hijau, kemudian nabi Yu­suf membangun 360 desa di daerah Jau­bah, jumlah desa ini disepadankan dengan jumlah hari dalam setahun dengan tujuan satu desa diperkirakan dapat men­cukupi kebutuhan penduduk mesir dalam sehari pada saat itu.

Sungguh ide yang sangat brillian, de­ngan ide cemerlang ini Nabi yusuf As. bu­kan hanya mampu menyelamatkan pen­duduk mesir saja dari kekeringan selama 7 tahun itu, tapi beliau juga menyelamatkan penduduk dari negara tetangga, seperti Suriah, Palestina, Mekkah, dan Madinah.

Dalam membangun kota Jaubah tadi, dikisahkan Nabi Yusuf hanya membutuh­kan waktu selama 70 hari saja, hal ini me­ngundang decak kagum dari raja mesir saat itu, yang kemudia raja pun berujar:

"Luar biasa, hanya dengan 70 hari saja, Yusuf dapat memba­ngun kota ini, padahal untuk dapat seperti ini, minimal diperlukan waktu seribu hari (Alf Yaum). Ini betul-betul pertolong­an dari langit". Sejak saat itulah nama Jaubah berubah menjadi Alfu Yaum, yang seiring dengan berjalannya waktu akhirnya bermetamorfosis menjadi Al-Fa­youm.

Kota Fayyoum tidak hanya terkenal dengan kesuburannya, tapi juga kaya akan peninggalan sejarah. Disana masih ada bebe­rapa situs sejarah peninggalan masa silam. Diantaranya, ada Istana Qarun (Qas­hru Qarun), puing-puing istana pe­ning­galan Qarun yang terkenal akan keki­ki­rannya, yang kisahnya sempat diabadikan di dalam Al-Quran.

Danau Qarun (Bahirah Qarun), dan Kincir Air (As-Sawaqi), Kincir Air pe­ning­galan Nabi Yusuf As. waktu mem­bangun saluran air di kota Fayoum.

Fayoum, wisatawan selalu sangat ber­syukur berkesempatan untuk me­ngunjungi kota yang penuh dengan keindahan ini. Wawasan dan pengalaman baru banyak memenuhi memori wisatawan. Dan wisatawan selalu berkeinginan datang lagi di lain waktu apabila berkesempatan lagi mengunjunginya bahkan berkeinginan ke­sempatan yang lebih panjang lagi khu­susnya Mesir, negeri yang penuh dengan keajaiban ini. (bdc/ar)

()

Baca Juga

Rekomendasi