Fakta dan Mitos Tentang Burung Hantu

BURUNG hantu telah muncul dalam banyak mitos dan takhayul sejak zaman kuno. Dalam beberapa budaya burung hantu dianggap membawa keberuntu­ngan, sementara di budaya lain burung ini dianggap sebagai pertanda nasib buruk dan bahkan kematian.

Di Yunani Kuno burung hantu di­anggap sebagai burung bijaksana yang terkait erat dengan dewi ke­bi­jaksanaan Athena.

Athe­na diadopsi se­bagai dewa pelin­dung kota Athena saat ia meme­nangkan kontes dengan dewa Posei­don untuk memberikan per­sembahan paling berguna bagi kota.

Dia mempersembahkan pohon zaitun untuk kota yang memberikan ba­nyak minyak, kayu, dan makanan bagi orang Atena. Dewi Athena sering digambarkan dengan seekor burung hantu sedang bertengger di kepalanya, sehingga burung itu menjadi salah satu simbol Athena.

Spesies burung hantu yang terkait de­ngan sang dewi adalah Little Owl dan selama jaman kuno banyak dari mereka yang dilindungi dan dihormati dalam kehidupan di Acropolis.

Burung umumnya dianggap seba­gai utusan antara dunia roh dan dunia materi manusia. Karena burung hantu adalah burung nokturnal dan terbang pada jam-jam malam yang pe­nuh ke­gelapan, mereka juga telah dikaitkan dengan penyihir dan sihir. Dulu orang menganggap bahwa melihat bu­rung hantu yang terbang di sekitar rumah adalah pertanda akan terjadi kematian dalam keluarga.

Bangsa Romawi juga menganggap bahwa mendengar suara burung hantu di malam hari menandakan kematian yang akan datang, dan mereka per­caya bahwa kematian beberapa orang Romawi terkemuka seperti Ag­rip­­pa, Julius Caesar, dan Augustus Caesar diperkirakan dengan cara ini.

Sejarawan terkenal Romawi, Pliny, pada tahun 77 M mencatat ke­­­munculan burung hantu de­ngan sua­­­ranya yang menakutkan selalu men­­jadi pertanda berita buruk, dan oleh karena itulah burung nokturnal ini dianggap sebagai burung ‘yang paling buruk dan sangat terkutuk’.

Di Wales, mendengar suara burung han­tu di malam hari ada­lah tanda bah­wa salju akan datang atau bahwa sa­lah seorang dari gadis-gadis di desa akan mengambil kekasih dan kehi­langan kesuciannya. Sayangnya, me­maku kulit salah satu burung ini pada sebuah bangunan pertanian dianggap membawa keberuntung­an dan melin­dunginya dari kejahatan.

Burung hantu juga pernah diguna­kan dalam pengobatan tra­disional dan kaldu burung hantu dimakan dengan keyakinan bahwa itu bisa membantu mengurangi gejala batuk rejan. Ma­kan telur burung hantu konon ber­kha­siat membantu mening­katkan peng­lihatan, mencegah serangan epi­lepsi, dan bahkan menyadar­kan diri ketika sangat mabuk.

Fakta

Burung hantu adalah salah satu rap­tor paling menarik dan misterius di dunia. Meski demikian, hanya sedikit orang yang mau mempelajari keunikan burung pemangsa yang satu ini. Dan beberapa fakta tentang bu­rung hantu ini bisa mengejutkan, bah­kan bagi pecinta burung yang paling berpengalaman sekalipun. Berikut fakta-fakta menarik mengenai burung hantu.

- Ada lebih dari 150 spesies burung han­tu di dunia. Beberapa penghitu­ngan menunjukkan ada lebih dari 220 spesies, tergantung bagai­mana bu­rung hantu diklasi­fikasikan. Hanya 19 spesies burung hantu yang dite­mukan di Amerika Utara.

- Burung hantu bisa ditemukan di semua habitat yang berbeda di seluruh dunia dan beberapa spesies burung hantu bisa ditemukan di semua benua kecuali Antartika.

- Semua burung hantu memiliki postur tubuh tegak dan mata meng­hadap ke depan yang memberi mereka penglihatan teropong, sama seperti manusia.

- Banyak spesies burung hantu yang memiliki telinga asimetris yang berbeda ukuran dan ke­tinggiannya di kepalanya. Konfigurasi ini membuat pendengaran burung ini unggul dan memiliki kemampuan untuk menen­tukan posisi mangsa, bahkan ketika ia tidak dapat melihat mangsanya.

- Beberapa spesies burung hantu memiliki jumbai “telinga” di kepala, tetapi itu sebenarnya bukanlah telinga. Jumbai bulu ini dapat menunjukkan mood burung, membantunya dalam kamuflase, atau digunakan untuk menunjukkan agresi.

- Bentuk muka rata dan bulat bu­rung hantu mampu me­nyalurkan sua­ra ke telinga burung ini dan mem­perbesarnya seba­nyak sepuluh kali lipat untuk membantunya men­dengar suara-suara yang tidak dapat dideteksi manusia.

- Mata burung hantu di­sokong oleh soket mata bertulang dan burung ini tidak dapat mengerlingkan mata me­reka. Sebaliknya, burung hantu mam­pu memutar kepala mereka hingga 270 derajat.

- Burung hantu memiliki tiga ke­lopak mata: satu untuk berkedip, satu untuk tidur, dan satu untuk menjaga mata tetap bersih dan sehat.

Makan

- Burung hantu jenis barn owl bisa makan hingga 1.000 ekor tikus setiap tahun, dan ba­nyak petani mencoba me­ngundang burung ini untuk mem­bantu mengendalikan populasi tikus di lahan pertanian.

- Burung hantu adalah karnivora dan akan memangsa tikus, mamalia berukuran kecil atau sedang, serangga nokturnal, ikan, dan burung lainnya. Setelah mencerna makanan mereka, burung hantu memuntahkan pelet keras yang terdiri atas serpihan tulang, bulu, gigi, dan material lainnya yang tidak bisa dicerna. Ornithologist menggunakan pelet tersebut untuk mempelajari tentang makanan burung hantu le­bih lanjut.

- Burung hantu memiliki kaki zygo­dactyl dengan dua jari-jari kaki me­nunjuk ke depan dan dua jari-jari kaki menunjuk ke belakang. Kon­figurasi ini memberikan cengkeraman yang lebih kuat sehingga mereka dapat menjadi predator yang efektif.

- Burung hantu memiliki bulu khu­sus dengan pinggiran lembut untuk meredam suara saat mereka terbang. Sayap yang luas dan tubuh yang ri­ngan juga menjadikannya makhluk terbang yang senyap, yang membantu mereka menangkap mangsa dengan mudah.

- Pada sebagian besar spesies bu­rung hantu, betina lebih besar, lebih berat, dan lebih agresif dari pejantan. Jika sifatnya dimorfik, betina sering memiliki warna yang lebih kaya dibandingkan pejantan.

- Tidak semua burung hantu ber­suara, dan burung hantu da­pat mem­buat berbagai jenis suara, seperti me­mekik, melengking, menyalak, dan mendesis. Selama musim bersa­rang, suara burung hantu sering terdengar hingga beberapa kilometer.

- Tidak semua spesies burung hantu aktif di malam hari. Sebe­rapa sering burung hantu terlihat pada siang hari tergantung pada intensitas cahaya, persediaan makanan, dan habitat.

- Kebanyakan burung hantu tidak bermigrasi, tetapi mereka dapat hidup nomaden dalam mencari sumber makanan terbaik. Beberapa spesies, seperti burung hantu salju, memiliki waktu serangan yang teratur.

- Dalam bahasa Inggris, sekelom­pok burung hantu disebut parliament, wisdom, atau study. Sedangkan bayi burung hantu disebut owlet.

- Fosil burung hantu telah ditemu­kan berumur hingga 58 juta tahun yang lalu. Fosil burung hantu ter­besar, Orinmegalonyx oteroi, me­miliki tinggi sekitar tiga meter.

- Burung hantu telah lama menjadi simbol budaya dan mereka telah dite­mukan pada lukisan gua di Perancis, dalam tulisan hieroglif Mesir, dan bahkan dalam seni suku Maya.

Hari ini, banyak kepercayaan yang me­ngaitkan burung hantu dengan nasib buruk, kematian, dan lain se­bagainya dalam banyak kebudayaan. (Baca: Mitos-mitos Tentang Burung Hantu)

- Ancaman terbesar bagi burung hantu adalah hilangnya habi­tat, pes­tisida yang meracuni burung dan per­sediaan makanan mereka, serta pe­nganiayaan manusia karena keper­cayaan yang negatif. (wkpd/kpc/ar)

()

Baca Juga

Rekomendasi