Keberadaan Naga dalam Legenda Tiongkok

NAGA (dragon) adalah makhluk le­gendaris yang ada dalam cerita rakyat dari berbagai budaya Eropa dan Asia. Banyak legenda menggambarkan naga sebagai makhluk menyerupai kadal raksasa yang bernapaskan api dan memiliki sayap besar serta ekor bersisik yang panjang.

Di Eropa, naga secara tradi­sional di­gam­barkan sebagai siluman buas yang me­wakili kejahatan dan menjadi musuh ma­­nusia. Namun di Asia, terutama di Tiong­kok dan Jepang, naga umumnya diang­gap sebagai makhluk ramah dan ber­sahabat yang menjadi simbol keberun­tungan dan kekayaan.

Banyak legenda Eropa menceritakan bagaimana seorang pahlawan membunuh naga. Sebagai contoh, Apollo, dewa Yuna­ni kuno dan Romawi, pernah membunuh se­ekor naga bernama Python. Saint Geor­ge, santo pelindung Inggris, menyelamat­kan seorang putri dari seekor naga dengan cara membunuh binatang itu dengan tombak.

Menurut beberapa legenda abad perte­nga­han, naga hidup di alam liar yang ter­­pencil di dunia. Naga menjaga harta karun di sarang mereka, dan orang yang bisa membunuhnya akan memperoleh ke­kayaan. Pahlawan epik Inggris, Beowulf, tewas dalam perkelahian dengan naga pen­jaga harta karun.

Di Tiongkok, parade Tahun Baru tradi­sio­nal dipenuhi seke­lompok orang yang berjalan me­ngenakan kostum naga besar. Gambar naga, menurut kepercayaan Tiong­kok kuno, mencegah roh jahat meru­sak tahun baru. Dalam kepercayaan tradi­sional Tiongkok lainnya, naga tertentu memiliki kekuatan untuk mengontrol curah hujan yang dibutuhkan untuk panen setiap tahun.

Naga sebagai salah satu makhluk mito­logi terpenting dalam budaya Tiongkok. Kos­tum naga yang dekoratif sering diper­tunjukkan selama perayaan tertentu, se­perti Hari Nasional dan Tahun Baru Tiong­kok. Naga dan kostum naga memiliki mak­na sim­bolis yang besar bagi rakya Tiong­­kok. Legenda yang mengelilingi na­ga Tiongkok sangat menarikuntuk diulas.

Dalam mitologi Tiongkok, naga me­miliki konotasi yang sa­ngat positif. Mereka makhluk kuat yang dipandang sebagai tanda-tanda keberuntungan. Me­reka juga simbol dari tokoh-tokoh yang kuat, seperti pemimpin politik dan prajurit.

Naga Tiongkok sering dikaitkan de­ngan perairan seperti Laut Tiongkok Ti­mur, dan peristiwa alam seperti tsunami dan angin musim.

Dalam filsafat Tiongkok yin yang, yin me­wakili energi perempuan dan kegela­pan, sedangkan Yang mewakili energi laki-laki dan cahaya. Naga Tiongkok ada­lah yang dan phoenix adalah yin. Phoenix lembut dan anggun, kebalikan dari naga yang kuat.

Beberapa kaisar Tiongkok diidentifi­ka­sikan dengan naga, baik oleh rakyat me­reka atau diri mereka sendiri. Di antara­nya adalah Kaisar Huang Di, yang disebut Kaisar Kuning, dan saudaranya Kaisar Yan Di, kaisar Tiongkok kuno pertama sekaligus kedua.

Dalam bahasa Tiongkok, ada banyak kata-kata untuk naga, yang sebagian besar berakhir dengan “-long”. Misalnya, “shen­long,” berarti “dewa naga” dan “dilong,” berarti, “naga bumi.”

Naga juga menjadi figur signifikan da­lam zodiak dan kalender Tiongkok. Na­ga adalah salah satu dari 12 hewan zodiak. Mereka yang mengikuti zodiak Tiong­kok menganggap orang-orang yang lahir di “Tahun Naga” memiliki potensi menjadi pemimpin besar dan penuh gairah, yang juga bisa menjadi congkak.

Naga Tiongkok selalu dikaitkan de­ngan angka sembilan. Naga sering ditam­pil­kan dalam sembilan set atau memiliki sembilan fitur.

Balap perahu naga, jenis ba­lap yang menggunakan perahu khusus yang dihiasi dengan ukiran kepala naga, merupakan aca­ra tahunan yang rutin diselenggarakan selama tahun baru Tiongkok.

Seniman dan pematung Tiongkok kuno dan modern sering menggambarkan naga Tiongkok sebagai campuran dari beberapa makhluk yang berbeda. Patung dan lukisan sering menggambarkan naga sebagai makhluk bersayap yang bertanduk dengan cakar seperti elang atau seperti harimau.

- Naga disembah sebagai makhluk suci dalam beberapa agama tradisional Tiong­kok. (adc/kpc/ar)

()

Baca Juga

Rekomendasi