Sepuluh Besar Negara Penghasil Kopi Dunia

KOPI, salah satu minuman paling populer di dunia. Minuman yang di­ekstrak dari biji ini pertama kali dipo­pulerkan oleh bangsa Arab. Kemudian dise­barkan ke seluruh dunia oleh bang­sa Eropa. Saat ini lebih 50 negara disebut sebagai penghasil kopi di dunia.

Ada empat jenis kopi yang aktif di­perdagangkan, yakni Arabika, Robusta, Liberika dan Excelsa. Sekitar 99% di antara­nya didominasi kopi Arabika dan Robusta, sisanya Liberika dan Excelsa. Kedua jenis yang dise­butkan terakhir volumenya sangat sedikit sehingga cen­derung diabaikan.

Kopi telah diperdagangkan secara gobal sejak abad ke-17. Di masa lalu, ko­moditas ini pernah menempati uru­tan kedua terbesar yang diperda­gang­kan secara global setelah minyak bumi.

Meski sekarang tidak seperti itu, tapi kopi masih menjadi komoditas perkebunan penting.

Berikut negara-negara peng­hasil kopi terbesar berdasarkan data diambil dari International Coffee Organization yang men­catat produksi kopi dunia dari ta­hun ke tahun:

1. Brasil

Brasil merupakan negara penghasil kopi terbesar di dunia, mendominasi pasar ekspor sejak tahun 1830. Hingga saat ini pangsa pasar ekspor Brasil mencapai 30% dari total peradaga­ngan kopi global, jauh meninggalkan negara lain.

Brasil juga sekaligus menjadi pro­dusen Arabika terbesar dunia me­ngi­ngat sekitar 80% produksi kopi Brasil me­rupakan kopi Arabika. Tahun ini Brasil mem­produksi 2,9 juta ton. Produksinya turun dibanding tahun sebelumnya sebesar 3 juta ton.

2. Vietnam

Vietnam bisa dianggap seba­gai pemain baru dalam perkopian, tetapi menempati urutan kedua penghasil kopi terbesar. Kopi dibawa ke Vietnam oleh bangsa Prancis di abad ke-19.

Perkembangan tanaman kopi di Vietnam mulai menggeliat pasca berak­hirnya perang tahun 1975. Pun­cak­nya sepanjang tahun 1990-an, pro­duksi kopi di Vietnam tumbuh 20-30% setiap tahun. Jenis kopi yang di­produksi Vietnam adalah robusta.

Negara ini mengukuhkan diri se­bagai produsen Robusta terbe­sar di du­nia. Tahun ini Vietnam mempro­du­ksi 1,65 juta ton biji kopi, naik dari tahun sebelumnya 1,59 juta ton.

3. Kolombia

Kopi telah dikembangkan di K­o­lom­bia sejak tahun 1790 yang dibawa oleh misionaris Eropa. Namun negara ini baru bisa mengeskpor kopi pada ta­hun 1835. Sejak saat itu kopi menjadi salah satu komoditas perkebunan penting di Kolombia.

Tahun ini Kolombia mem­produksi 840 ribu ton biji kopi, naik tipis dari tahun sebelumnya 799 ribu ton.

4. Indonesia

Di abad ke-17 Indonesia merupa­kan negara penghasil kopi terbesar di du­nia. Terkenal dengan nama kopi Ja­wa (Java Coffee). Kopi masuk ke In­donesia dibawa oleh bangsa Belan­da pada tahun 1669.

Tanaman kopi gene­rasi perta­ma di Indonesia adalah Arabika. Karena serangan penyakit, dike­mudian hari diganti dengan Liberika dan berganti lagi menjadi Robusta.

Saat ini sebagian besar pro­duksi kopi Indonesia adalah Robusta yang mencapai 83% dari total produksi, si­sanya arabika sebanyak 17% dan sebagian kecil liberika dan excelsa (volumenya tidak signifikan).

Tahun ini Indonesia mem­produksi 691 ribu ton biji kopi, meningkat 16% dari tahun sebe­lumnya sebesar 660 ribu ton.

5. Ethiopia

Ethiopia merupakan negara asal tanaman kopi jenis Arabika (Coffea arabica). Kopi menjadi komoditas penting Ethiopia selama berabad-abad. Meskipun asal tanaman kopi dari negera ini, namun minuman dari kopi dipopu­lerkan oleh bangsa Arab. Dari Etiopia kopi dibawa ke Arab oleh para pedagang kemudian disebar­kan ke seluruh dunia oleh orang-orang Eropa. Tahun ini Etiopia mem­produksi 402 ribu ton biji kopi, me­nurun dari tahun sebelum­nya yang men­capai 397,5 ribu ton.

6. India

Kopi pertama kali masuk ke India pada tahun 1695 dibawa peziarah yang baru pulang berhaji dari Mekah dan Madinah. Ta­naman ini dikembangkan di Chickmaglur, daerah pegunungan di Mysor.

Pada tahun 1840 bangsa Inggris juga mulai membuka perkebunan kopi di India. Sekitar 92% produksi kopi India terkonsentrasi di tiga provinsi yak­ni Karnataka, Kerala, dan Tamil­nadu.

Sama seperti di Indonesia, pada awalnya jenis kopi yang berkembang di India Arabika namun saat ini jenis Robusta mendominasi 64% produksi kopi. Tahun ini India memproduksi 350 ribu ton biji kopi, meningkat tipis dari tahun sebelumnya 326,4 ribu ton.

7. Honduras

Kopi mulai dikembangkan di Honduras pada tahun 1804 dari tanaman yang ada di kepulauan Karibia. Bibit awal yang ber­kem­bang di kepulauan Karibia diduga berasal dari tanaman kopi di Pulau Martinique yang dibawa Prancis dari Belanda.

Sampai abad ke-20 hasil perke­bunan terpenting di Hon­duras adalah pisang, baru pada abad ke-21 kopi me­ngalahkan pisang sebagai komo­ditas perke­bunan terpenting di Honduras. Tahun ini Honduras mem­pro­duksi 324 ribu ton biji kopi, sama den­gan tahun sebelumnya.

8. Uganda

Uganda merupakan habitat asli ta­naman kopi Robusta (Coffea ca­ne­phora). Kopi jenis lain seperti kopi Ara­bika baru dikenalkan ke Uganda pada tahun 1900-an.

Kopi menjadi komoditas perke­bunan penting di Uganda sejak tahun 1980-an. Saat ini Uganda sedang gen­car-gencar­nya mengembangkan kopi Ro­busta yang merupakan tanaman asli negara itu.

Tahun ini Uganda mempro­duksi 240 ribu ton biji kopi, meningkat dras­tis dari tahun sebelumnya sebanyak 226,4 ribu ton.

9. Guatemala

Kopi mulai dikembangkan di Guatemala pada tahun 1850-an. Komo­di­tas ini dengan cepat menjadi prima­do­na ekspor Gua­temala. Lebih 60% produksi kopi di Guatemala diekspor.

Tahun 2013 terjadi serangan pe­nyakit tanaman kopi di Gua­temala. Se­kitar 70-90% tanaman kopi rusak atau dihancurkan saat itu. Saat ini Guatemala tercatat sebagai 10 besar negara penghasil kopi.

Tahun ini Guatemala mem­produksi 198,6 ribu ton biji kopi, turun dari tahun sebelumnya sebesar 197 ribu ton.

10. Peru

Tahun lalu, Peru tidak ter­masuk 10 besar negara penghasil kopi. Tahun ini posisinya naik, dan menggeser Mek­siko dari urutan 10 besar. Tahun ini Peru memproduksi 198 ton biji ko­pi, naik dari tahun sebelumnya se­ba­nyak 173 ton. (tpc/blmbc/wlmc/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi