Sekilas Pengertian Rotasi dan Revolusi Bumi

JAGAD raya adalah bentuk ke­seluruhan dari alam. Jika orang mendengar kata jagat raya, maka orang akan menitik beratkan pada susunan tata surya. Tata surya me­rupakan kumpulan benda- benda langit yang saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain.

Tata surya terdiri dari matahari sebagai pusatnya, kemudian ada planet- planet di tata surya yang mengelilinginya, kemudian ada asteroid yang mempunyai lintasan di antara planet Mars dan planet Jupiter yang merupakan planet ter­besar di tata surya, kemudian ada bintang- bintang yang ber­uku­ran kecil atau agak besar, serta ada lagi komet yang merupakan bintang berekor.

Membicarakan mengenai sis­tem tata surya, rasanya seperti tidak ada habisnya karena terlampau luas. Mengenai tata surya, tidak leng­kap rasanya apabila tidak seka­lian membahas peristiwa-peristiwa yang ada di luar ang­kasa. Beberapa peris­tiwa atau kegiatan rutin yang bisa dibicarakan adalah rotasi dan revolusi.

Rotasi merupakan kegiatan ber­putar pada porosnya. Yang mela­kukan kegiatan rotasi ini ada­lah pla­net- planet dan juga satelit. Se­mentara yang dimaksud de­ngan revolusi adalah peristiwa menge­lilingi sesuatu, seperti pla­net me­nge­lilingi matahari dan sate­lit-satelit mengelilingi planetnya.

Termasuk planet bumi, juga me­lakukan rotasi dan revolusi. Mem­bahas lebih dalam mengenai re­vo­lusi bumi, tidak hanya penger­tian­nya namun juga pro­ses, dampak dan juga manfaatnya.

Revolusi Bumi

Orang pasti sudah sering sekali men­­dengar kata “revolusi”. Re­vo­lusi merupakan kata yang mem­punyai arti sebagai perubahan da­lam waktu yang cepat. Kata re­volusi juga mempunyai kebalikan atau antonim, yakni “evolusi” yang berarti perubahan yang terjadi da­lam waktu lama.

Namun, revolusi yang akan di­bicarakan bukanlah revolusi yang se­macam itu, namun revolusi me­nge­­nai revolusi bumi. Revolusi bu­mi yang akan bicarakan adalah sama de­ngan revolusi-revolusi yang dila­kukan pla­net-planet di tata surya.  Re­vo­lusi yang dimaksud ada­­lah perge­ra­kan planet-planet dalam menge­lilingi pusat tata surya, yakni matahari.

Orang mungkin sudah terlam­pau sering mendengar kata revolusi Bumi. Sepadan dengan pengertian revolusi yang telah dise­butkan di atas, revolusi bumi berarti aktivitas bumi mengitari matahari sebagai pusat tata surya.

Revolusi bumi juga sering dise­but sebagai kegiatan Bumi dalam mengorbit matahari. Waktu yang dihabiskan bumi dalam sekali me­ngitari matahari ini orang sebut se­bagai satu tahun. Sehingga ada­nya penanggalan hingga tahunan ini dikarenakan adanya revolusi planet Bumi.

Asteroid

Tidak hanya bumi yang mela­kukan revolusi, namun juga planet- planet yang lainnya, dan bahkan ben­da- benda langit se­perti bin­tang- bintang dan asteroid juga mela­kukan revolusi terhadap matahari.

Sementara itu tidak hanya ma­tahari saja yang berperan sebagai pu­sat yang dikelilingi, namun pla­net juga menjadi pusat dan dike­lilingi oleh benda langit yang dise­but dengan satelit. Hampir semua planet memiliki satelit alamnya masing- masing dan setiap satelit ini mengelilingi pla­net- planetnya.

Dalam mempelajari revolusi bumi, tidak lepas dari yang nama­nya orbit bumi. Orbit merupakan lin­tasan yang dimiliki setiap pla­net dalam kegiatannya mengeli­lingi matahari. Lintasan atau orbit ini sangatlah penting karena men­ciptakan keteraturan bagi planet dalam mengitari matahari, sehing­ga tidak terjadi tubrukan antara satu planet dengan planet lainnya.

Bayangkan saja jika tidak ada lin­tasan, dan pergerakan planet tidak teratur, maka segala kemung­kinan bisa terjadi terutama tubru­kan atau persenggolan antar planet. Tuhan Yang Maha Kuasa telah mengatur semuanya dengan sangat baik. Orbit yang dimiliki oleh planet- planet ini adalah oval atau lonjong, termasuk juga orbit bumi.

Proses Revolusi Bumi

Bumi melakukan revolusi tanpa henti dan tidak berhenti. Proses re­volusi bumi ini terjadi dalam wak­tu panjang yang mana kita ke­nal sebagai tahun. Bumi membu­tuh­kan waktu sekitar 365 hari untuk satu kali mengorbit matahari atau melakukan revolusi bumi.

Dalam proses revolusi bumi ini kedudukan bumi tidak tetap. Jika orang mencermati datang­nya sinar matahari pada bulan Maret, Juni, Sep­tember, dan Desember, maka orang akan mengetahui bahwa arah sinar matahari datangnya tidaklah tetap.

Ketika tanggal 21 Maret, mata­hari berada di garis lintang nol derajat Khatulistiwa, tanggal 21 Ju­ni matahari terletak di garis balik utara, tanggal 23 September mata­hari kembali lagi ke khatulistiwa, dan pada tanggal 22 Desember ma­tahari terletak di garis balik selatan. Per­geseran- pergeseran yang dialami matahari tersebut merupa­kan pergeseran yang tidak nyata atau dinamakan pergeseran semu. Pergeseran semu matahari ini me­rupakan peristiwa tahunan.

Pergeseran matahari seperti yang dijelaskan tersebut adalah per­geseran semu tahunan matahari karena poros bumi selalu menunjuk ke satu arah dan arah itu mem­ben­tuk sudut 66° dengan bidang tem­puhan atau peredaran bumi. Atau dapat juga dikatakan bidang kha­tulistiwa bumi mem­bentuk sudut 23° dengan bidang tempuhan atau peredaran bumi.

Karena kedudukan yang demi­kian ini maka sinar matahari tidak selalu menyinari permukaan bumi yang sama, namun berubah-ubah se­suai dengan kedudukan bumi pada saat itu. Dan ini cukup mem­buk­tikan bahwa bumi melakukan revolusi atau mengorbit bulan. (igc/ar)

()

Baca Juga

Rekomendasi