Oleh: Bhikkhu Thitavamso Thera
NamoTassaBhagavatoArahatoSammasambuddhassa
MELAKUKAN perbuatan apapun tentu keyakinan lah yang paling utama untuk mewujudkan sesuatu apa yang diperbuatnya, tanpa adanya keyakinana maka keragu-raguan akan muncul dan pada akhirnya apa yang kita lakukan tidak akan sesuai dengan harapan, begitu juga kita sebagai umat beragama, tentu keyakinan dalam memeluk suatu ajaran sangat lah penting, dan kita sebagai umat Buddha mempunyai keyakinan terhadap Buddha, Dhamma dan Sangha. kita ketahui bahwa keyakinan sangat penting bagi pengembangan dan pelatihan batin sehingga membawa kebahagiaan.
Di Anguttara Nikaya III, 206 disebutkan bahwa keyakinan terhadap agama Buddha merupakan salah satu dari lima ‘kekayaan’ yang dimiliki oleh seorang umat Buddha.
Di Anguttara Nikaya III, 127 juga disebutkan bahwa umat Buddha harus mengembangkan keyakinan terhadap ajaran Buddha. Tentu ini membutuhkan keyakinan yang baik.
Mengapa keyakinan yang baik ini sangat penting? Di Jalan Mulia Berunsur Delapan, telah dikatakan keyakinan atau Saddha dapat membentuk pikiran benar dengan pengembangan ke dalam diri. Jadi “Saddha” keyakinan merupakan suatu bentuk pelatihan pikiran benar yang hanya dilakukan oleh pikiran sendiri tanpa melibatkan orang lain. karena keyakinan merupakan salah satu aspek yang mendukung pikiran benar.
Oleh karena itu Keyakinan sangatlah penting karena mendorong kita untuk membuktikan sendiri ajaran Buddha, keyakinan dalam agama Buddha bukan sekedar keyakinan terhadap suatu makhluk tertinggi yang akan menyelamatkan kita jika meyakininya.
Untuk mencapai pencerahan sebagai makhluk suci “arahat”, keragu-raguan juga perlu dilenyapkan dengan keyakinan terhadap kebenaran dari ajaran Buddha itu sendiri. Tetapi terlebih dahula untuk memiliki keyakinan yang baik kita sebagai umat Buddha haruslah dengan kuat memiliki keyakinan “saddha” terhadap Tiratana yaitu Buddha, Dhamma, Sangha, karena ketiga perlindungan ini lah yang membawa kebebasan apabila kita memiliki keyakinan yang kuat “saddha”.
Memiliki keyakinan terhadap Buddha, Dhamma maupun Sangha bukanlah keyakinan terhadap bentuk objek, contoh; seperti patung, kitab suci, atau sosok Bhikkhu.
Namun, keyakinan yang benar adalah keyakinan terhadap makna dibalik simbol tersebut, keyakina terhadap Buddha mewakili keyakinan terhadap seorang guru yang perlu diteladani. Beliau mencontohkan bagaimana perilaku-perilaku yang baik “sila” yang membawa kekesempurnaan tertinggi. Keyakinan terhadap Dhamma juga bukanlah keyakinan membuta terhadap ajaran yang tertulis dalam kitab suci. Keyakinan terhadap Dhamma adalah keyakinan terhadap ajaran Buddha yang melalui praktik nyata didalam kehidupan kita sehari-hari. Dan Keyakinan terhadap Sangha bukanlah keyakinan terhadap individu Bhikkhu apakah ini baik atau tidak, tetapi keyakinan terhadap sangha adalah keyakinan terhadap perkumpulan para Bhikkhu dari zaman Buddha masih berada dialam manusia, saat ini maupun nanti yang akan dating yang telah berjalan menuju kesucian ataupun yang telah mencapai kesucian “arahat”.
Ada dua ciri keyakinan terhadap agama Buddha yang harus dilakukan oleh diri sendiri yaitu; pariyati, berusaha selalu mempelajari apa yang belum kita ketahui dan pahami tentang Tiratana, meliputi keterbukaan dan keingintahuan. Yang ke dua adalah pattipati; meliputi ritual dalam penghormatan kepada Tiratana “puja” dan praktek kebenaran dalam kehidupan sehari-hari “dhamma”. Dengan kedua cara ini apabila kita jalankan dengan baik maka hasil yang kita peroleh yaitu kebahagiaan tertinggi.
“Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta, semoga semua makhluk berbahagia”