Mengenal Glowing Mushroom

Jamur yang Bisa Menyala dalam Gelap

NAMA‘jamur’ mungkin An­da semua sudah tahu karena pada dasarnya tumbuhan yang satu ini bisa dengan mudah kita temukan, atau bahkan ada beberapa jenis jamur yang biasa kita konsumsi. Dari banyaknya jenis jamur yang telah kita ketahui, ada jenis jamur yang sangat unik dan menarik dari jamur yang lainnya.

Dimana jamur yang dimaksud yakni jamur Luminescent atau disebut juga dengan The Glowing Mushroom. Mengapa jamur tersebut dianggap sebagai jamur unik? 

Karena jamur jenis genus Neonothopanus atau Mycena ini pada siang hari akan nampak seperti jamur pada umumnya, namun ketika malam tiba dan gelap jamur ini mampu menge­luarkan cahaya yang sangat indah dan cantik. Jamur ini memiliki ukuran kecil seperti halnya kepala paku, mereka menempel dan berkem­bang pada ranting pohon yang telah kering.

Sebelum menge­tahuinya, mungkin ketika pertama kali melihat jamur ini anda akan merasa takut atau bahkan akan menganggap bahwa pohon tem­pat jamur ini tumbuh sebagai pohon angker, namun sebenarnya tidak. Justru ketika melihatnya anda harus merasa bangga, karena anda bisa menyaksikan kein­dahan alam yang memang sebe­lumnya tidak diketahui.

Jamur Luminescent ditemu­kan pertama kali di kawasan Vila de Natividade, Brazil. Jamur yang satu ini memiliki Biolumines­cence, atau kemampuan organis­me yang bisa menghasilkan ca­haya sendiri seperti halnya yang terjadi pada ubur-ubur atau ku­nang-kunang. Tetapi organis­me seperti misalkan jamur, bakteri, serangga atau ikan membuat cahaya mereka melalu proses kimia. Selain jamur yang bisa menya­la  dalam gelap, seorang ilmuwan di Massa­chusetts Institute of Technology (MIT) telah men­cipta­kan tanam­an yang bisa menyala dalam gelap. Michael Strano, adalah co-author di penelitian sekaligus penemuan ini.

"Visi Anda adalah membuat tanaman yang berfungsi mene­rangi meja atau membuat lampu meja tanpa harus mencolokkan lampu tersebut ke listrik lebih dulu," ungkap Michael. "Cahaya ini didukung oleh metabolisme energi dari tanaman itu sendiri," tambahnya. Dalam penelitian ini, para peneliti telah menanam kangkung, selada air, argula dan bayam.  Dengan menambahkan lucife­rase atau enzim yang membuat kunang-kunang bersinar di setiap media tanamnya, tanaman yang dihasilkan pun akhirnya mampu memancarkan cahaya saat gelap.

Selain menambahkan luc­iferase, peneliti juga menam­bahkan luciferin serta membuat tekanan pada setiap tanaman. Tekanan yang ada akan me­mungkinkan zat kimia pada media tanam meresap dengan baik dalam tanaman lewat pori-pori kecil tanaman itu sendiri. Untuk percobaan pertama, para ahli mengungkapkan jika tanaman bisa menyala selama 45 menit. Tapi, di percobaan selan­jutnya, tanaman bisa menyala 3 sampai 4 jam. Para ahli percaya, dengan modifikasi dan penelitian lebih lanjut, tanaman yang menyala bisa bertahan hingga berjam-jam dengan cahaya yang lebih melim­pah atau terang. (odc/listvc/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi