EFEKrumah kaca adalah proses pemanasan bagian permukaan pada Planet maupun satelit ruang angkasa yang disebabkan oleh keadaan komposisi serta atmosfer penyusunnya. Meningkatnya konsentrasi Karbon dioksida, Nitrogen, Sulfur, Belerang Dioksida, Nitrogen Monoksida, Nitrogen Dioksida, gas Metana, Kloro Fluro Karbon (CFC) di ruang angkasa yang disebabkan oleh pembakaran minyak yang berlebihan, dan juga pembakaran batu bara dan bahan organik lainnya.
Sebesar 45% energi diserap oleh bumi dan dipantulkan kembali berbentuk radiasi inframerah oleh awan ke permukaan Bumi. Namun dalam keadaan normal, efek rumah kaca sangat diperlukan agar perbedaan suhu antara siang dalam malam di Bumi tidak jauh berbeda. Akibat dari efek rumah kaca adalah :
1.Meningkatnya suhu permukaan bumi. 2.Terbentuknya jenis virus baru. 3.Perubahan musim yang tidak menentu 4.Mengalami kekeringan dan gagal panen. 5.Es di kutub utara dan selatan meleleh. 6. Kekeringan juga mengakibatkan gizi buruk. 7.Kebakaran hutan. 8. Penyakit menular melalui udara.
Venus dianggap sebagai efek rumah kaca karena akibat dari aktivitas Vulkanisme. Gunung-gunung berapi yang berada pada Planet Venus dianggap telah mengeluarkan Karbon Dioksida ke atmosfer dalam jumlah yang besar dan mengakibatkan hujan asam (Virga) namun menguap sebelum sampai ke permukaan Planet.
Planet Venus diselubungi oleh awan tebal yang berbentuk butiran yang bersifat racun dan dapat mengakibatkan kulit terbakar. Awan setebal 25 Km ini menyelubingi Venus hingga cahaya matahari tidak dapat menembusnya. Asam Sulfur pada awan tebal yang menutupi Planet membuat Venus bertemperatur sangat panas dan sangat terang.
Venus berbeda dengan bumi
Planet Venus sering kali disebut dengan planet kembaran Bumi, karena memiliki komposisi, gravitasi, hingga bentuk yang sama. Namun ternyata kedua planet ini berbeda. Venus memiliki temperatur suhu yang sangat tinggi yaitu 480 derajat Celsius sehingga tidak ada kehidupan di Planet Venus.
Venus dapat dilihat tanpa menggunakan teropong alis dengan mata telanjang. Pada pagi hari Planet Venus sering terlihat disebelah timur matahari terbit yang biasa disebut dengan bintang pagi. Planet Venus pula terlihat di bagian barat matahari tenggelam dan kadang disebut dengan bintang senja atau bintang kejora.
Bumi berbentuk bulat dengan besar bagian permukaannya lautan, namun berbeda halnya dengan Planet Venus. Planet Venus besar bagian permukaannya gurun pasir kering dan juga daerah Vulkanik yang sangat panas, jadi anggapan bahwa Venus sama dengan Bumi adalah salah.
Ilmuwan Galileo Galilei mengemukakan bahwa bentuk Planet Venus adalah sabit karena sebagian besar terselimuti oleh awan tebal sehingga hanya sebagian yang tembus oleh sinar matahari.
Ditemukan
Hydroxy adalah molekul yang tersusun dari Hidrogen dan Oksigen yang sangat susah untuk di deteksi. Venus Express menemukan molekul Hydroxyl pada jarak 100 Km di permukaan atmosfer Planet Venus. Hydroxyl di deteksi dengan mengukur tingkat inframerah yang dipancarkan oleh Planet Venus.
Hydroxyl ini pula sangat penting bagi atmosfer planet lain karena sifatnya yang sangat reaktif. Fungsi Hydroxyl sendiri bagi Planet Bumi sangatlah penting, seperti :-Membersihkan polusi dari atmosfer Bumi. - Menjaga kestabilan Karbon Dioksida. - Mencegah Karbon Dioksida menjadi Karbon Monoksida.- Hydroxyl ini juga sangat berkaitan dengan banyaknya lapisan ozon yang menyusun lapisan atmosfer bumi
Di Planet Mars, Hydroxyl ini juga sangat berfungsi untuk mencegah mikroba masuk ke permukaan Planet Mars dan juga berfungsi untuk menjaga kesterilan tanah. Hydroxyl yang terdapat pada Planet Venus ini pula tidak mengalami kestabilan, kuat pada sisi lain dan melemah pada sisi lainnya. Maka hal ini pula membuktikan bahwa lapisan ozon pada permukaan atmosfer Planet Venus juga tidak stabil.
Padahal fungsi ozon sendiri bagi sebuah planet sangatlah penting, seperti untuk menyerap radiasi Ultraviolet yang dipancarkan oleh poros alam semesta yaitu Matahari yang sangat penting untuk mengatur suhu di suatu Planet. Apabila jumlah molekul Hydroxyl dan juga lapisan ozon yang cukup dan memadai pada Planet Venus, maka kemungkinan besar bisa terjadi kehidupan di Planet Venus.
Diluncurkannya peralatan-peralatan robotik pada Planet Venus bertujuan untuk mengetahui kehidupan dan mengungkap misteri pada Planet Venus. Berikut Wahana yang pernah diluncurkan pada Planet Venus.
Wahana
1.Wahana Robitik yang pertama kali diluncurkan ke Planet Venus dengan nama Venera 1 yang merupakan bagian dari Venera Soviet pada 12 Februari 1961. Venera 1 telah mencapai jarak 100.000 Km namun kehilangan komunikasi saat berada pada jarak 2 juta Km dari Planet Bumi.
2.Mariner 1 dari Amerika Serikat yang mengalami kegagalan dan di lakukan dengan Mariner 2 yang berhasil mencapai 34.833 Km diatas permukaan atmosfer Planet Venus. Inframerah dan juga Radiometer Gelombang Mikro menunjukkan bahwa permukaan atas awan Planet Venus dingin, namun pada permukaan Planet Venus bersifat panas dengan temperatur suhu 420 derajat Celsius. Mariner 2 juga berhasil memperbaharui perkiraan massa Planet Venus.
3.Selain meluncurkan Venera, Uni Soviet juga meluncurkan berbagai robotik seperti Sputnik 20, Sputnik 21, Cosmos 21, Venera 1964A, Venera 1964B, dan juga Cosmos 27, Zond 1 namun mengalami kegagalan.
4. Venera 3 diluncurkan pada 12 November 1965 dan menabrak permukaan Planet Venus pada 1 Maret 1966 dan menjadikan objek buatan manusia pertama yang sampai ke planet lain. Namun Venera 3 mengalami gagal komunikasi saat akan memberikan data.
5. Venera 4 pada 18 Oktober 1967 berhasil mendarat di permukaan atmosfer Planet Venus dan melakukan pengukuran terhadap suhu Planet Venus. Diukur oleh Mariner 2, bahwa suhu di permukaan atmosfer Planet Venus bersuhu 500 derajat Celsius. Wahana ini pula menemukan bahwa 90% atmosfer pada Planet Venus tersusun oleh Karbon Dioksida.
6.Mariner 5 diluncurkan oleh Amerika Serikat pada 19 Oktober 1967 dan mendapatkan hasil yaitu mengenai komposisi, tekanan dan juga kepadatan lapisan atmosfer pada Planet Venus.
Terpisah
7.Venera 5 dan 6 yang diluncurkan secara terpisah oleh Uni Soviet pada 5 dan 10 Januari tahun 1969. Kedua wahana ini dilengkapi dengan fasilitas yang dapat memperkuat tekanan hingga 25 bar. Namun saat itu tekanan pada Planet Venus sekitar 75 sampai 100 bar, jadi diperkirakan kedua planet itu tidak dapat mendarat di Planet Venus. Sehingga akhirnya planet ini terjatuh sebelum sampai di permukaan Planet Venus.
8.Venera 7 kembali diluncurkan pada 17 Agustus 1970 dan dilengkapi dengan parasut khusus yang dapat memperkuat tekanan hingga 180 bar. Namun parasut ini sebagian mengalami kerusakan dan menubruk permukaan Planet Venus. Tapi walaupun begitu, wahana ini dapat mengirimkan data tentang suhu Planet Venus.
9. Venera 8, 9, dan 10 menyusul di luncurkan oleh Uni Soviet dan dan berhasil mengirimkan citra lanskap Planet Venus.
10. Mariner 10 yang diluncurkan oleh Amerika Serikat pada 4 November 1973 yang sebelumnya diluncurkan terlebih dahulu ke Planet Merkurius lalu ke Planet Venus. Wahana ini dapat mengirim gambar penampakan Planet Venus dengan sinar ultraviolet sebanyak 4000 gambar.
11. Pioneer Venus 1 yang diluncurkan pada 20 Mei 1978 oleh Amerika ditempatkan di orbit elips Planet Venus selama 13 tahun untuk mengetahui tentang Planet Venus dibantu oleh radar.
12. Pioneer Venus 2 diluncurkan sebagai proyek kedua dari Amerika pada tahun 1978 dan dapat mengirim data berupa fluks panas, angin serta komposisi Planet Venus.
13. Uni Soviet kembali mengirim wahana Venera 11, Venera 12 yang menghasilkan penemuan badai elektrik pada Planet Venus. Lalu Venera 13, dan Venera 14 yang mengirim kembali citra permukaan pertama Planet Venus.
14. Venera 15 dan Venera 16 diluncurkan pada 2 dan 7 Juni 1983 untuk memetakan Planet Venus dengan menggunakan Radar Apertur Sintetik.
15. Pada 4 Mei 1989 Amerika juga meluncurkan Wahana Magellan untuk memetakan Planet Venus menggunakan radar.
Begitulah sejarah adanya Planet Venus, planet yang sering di samakan dengan Planet bumi karena memiliki komposisi, gravitasi, hingga bentuk yang sama. Namun kedua planet ini merupakan planet yang berbeda dan berotasi mengelilingi Matahari sebagai pusat tata surya. (igc/ar)