ORANG paling kaya di dunia banyak memberikan inspirasi tentang cara hidup yang sederhana dan rendah hati. Menjadi super kaya bukan berarti menjadi berlebihan. Bisa jadi banyak orang yang terlanjur mengidentikkan hidup sederhana dengan kondisi miskin atau kurang uang.
Tampilan sederhana, yang minimalis, dinilai kurang bergaya, bahkan dianggap tidak punya modal. Diakui atau tidak, masih banyak kalangan yang beranggapan bahwa uang yang melimpah ruah perlu ditunjukkan dalam bentuk penampilan yang serba mewah.
Memang, hal itu bukan sebuah persoalan selama uang yang menjadi modal penampilan tersebut berasal dari hasil kerja keras yang halal. Bukan uang hasil korupsi apalagi hasil menipu orang.
Namun, perlu diketahui, orang-orang terkaya di dunia ini justru menampilkan gaya hidup yang sederhana. Di era media sosial di mana banyak orang seolah berlomba memamerkan segala hal, orang terkaya di dunia justru menjalankan gaya hidup yang tetap sederhana, hemat dan efisien.
Mereka memilih fokus pada apa hal-hal yang lebih penting dalam hidup, ketimbang menghabiskan waktu dan uang mengurusi penampilan dan sebagainya. Bisa jadi, itulah rahasia mengapa mereka bisa mencapai kemakmuran hingga menjadi orang terkaya di dunia.
Beberapa pelajaran yang bisa dipelajari dari gaya hidup sederhana orang-orang terkaya di dunia.
- Mereka hidup di bawah kemampuan. Warren Buffet punya uang lebih dari US$ 68,1 miliar atau sekitar Rp 919,35 triliun. Dengan uang sebanyak itu, Buffet sebenarnya mampu membeli rumah dengan harga fantastis di manapun yang dia inginkan. Tapi, kenyataannya, Buffet sudah cukup nyaman tinggal di rumah lama yang dia beli tahun 1958 seharga US$ 31.500 sampai saat ini.
Hal yang serupa ditunjukkan oleh Mark Zuckerberg yang memiliki kekayaan US$ 51,5 miliar. Kekayaan sebanyak itu memungkinkan pemilik Facebook ini membeli mobil mewah berharga jutaan bahkan miliaran dollar.
Namun, Zuckerberg ternyata sudah cukup nyaman mengendarai mobil Volkswagen Black Acura TSX seharga US$ 30.000 sampai saat ini.
Ini jelas berkebalikan dengan rata-rata orang yang seringkali terjebak hidup di atas kemampuan yang sebenarnya. Misalnya, hanya bergaji tak sampai Rp 10 juta namun menuruti gaya hidup membeli gadget dengan harga melampaui gajinya, sampai memilih berutang!
- Tidak mendewakan penampilan. Bila diperhatikan, orang-orang super kaya yang jenius itu justru tidak pernah terlalu peduli dengan penampilan luar mereka. Lihat saja penampilan Steve Jobs dengan T-shirt hitam kemana-mana. Juga Zuckerberg yang nyaman-nyaman saja dengan kaos oblong berwarna abu-abu dan celana jeans.
Strategi
Mereka memilih strategi seefisien mungkin terutama untuk hal-hal yang kurang penting seperti “pakaian apa yang perlu dikenakan hari ini”. Dengan menghemat waktu dan energi memikirkan hal-hal kurang penting, orang-orang terkaya di dunia ini bisa memaksimalkan energi dan waktu mereka untuk memikirkan hal lebih penting seperti pengembangan bisnis.
Zuckerberg ditaksir hanya menghabiskan anggaran kurang dari US$ 700 untuk kebutuhan pakaian. Bandingkan dengan rata-rata uang yang dihabiskan orang Amerika Serikat untuk pakaian yang mencapai US$ 1.700 per tahun!
- Mereka senang beramal. Para orang superkaya dunia senang beramal. Orang pasti mengenal nama Bill Gates, pendiri dan pemilik Microsoft. Saat ini, Bill Gates tercatat sebagai orang paling kaya sedunia, sudah dikenal sebagai pribadi yang suka sekali beramal.
Tahun 2017 ini, Bill Gates menyumbangkan sekitar US$ 4,6 juta untuk kegiatan kemanusiaan. Angka itu setara dengan 5% dari nilai kekayaan Bill Gates. Nilai donasi itu juga merupakan yang terbesar yang dikeluarkan oleh Gates dalam 17 tahun terakhir.
Bill Gates memberi pelajaran penting tentang menjadi kaya: mereka yang benar-benar kaya adalah mereka yang senang memberi. Sejauh ini, Bill Gates mencatat kekayaan senilai US$ 90 miliar atau Rp 1.200-an triliun.
Bukan hanya Bill Gates yang senang beramal. Orang-orang terkaya di dunia lain seperti Buffet, George Soros, sampai Chuck Feeney, pendiri Duty Free Shops, juga dikenal sebagai pesohor kaya raya yang senang berbagi pada sesama.
- Mereka senang membawa bekal makan siang. Pasti sudah sering membaca betapa besar nilai penghematan hanya dari kebiasaan membawa bekal makan siang dari rumah. Membawa bekal makan siang dari rumah bukan cuma membantu lebih hemat uang jajan, tapi juga bisa menghemat waktu dari kebingungan mencari tempat makan yang tepat saat jam makan siang tiba. Sisi positif, bisa lebih fokus memakai waktu tersebut untuk melakukan hal lain yang lebih penting.
Charlie Ergen, pemilik Dish Network, yang memiliki kekayaan bersih US$ 18,2 miliar, sampai hari ini masih rajin membawa bekal makan siang dari rumah berisi sandwich dan minuman ringan setiap berangkat ke kantor. Bukan cuma itu, Ergen juga berbagi kamar dengan kolega kerja ketika tengah berdinas ke luar kota.
Terkejut
Orang bisa mengikuti jejak salah satu orang terkaya di dunia ini dengan memulai mengatur anggaran makan siang. Pelajari caranya di sini dan bersiaplah terkejut melihat nilai penghematan hanya dari sebuah bekal makan siang!
- Mereka tidak manja. Banyak kalangan yang baru kaya sudah merasa berhak atas kenyamanan tingkat tinggi. Misalnya, membawa mobil pribadi kemana-mana walau terhadang macet yang sering tidak masuk akal. Pasti kenal dengan brand mebel terkenal asal Skandinavia, IKEA.
Ingvar Kampard, pendiri IKEA, tercatat memiliki kekayaan bersih US$ 39,3 miliar, sampai hari ini masih nyaman-nyaman saja memakai transportasi umum kemana-mana. Sebagai salah satu orang terkaya di dunia, Kampard tidak merasa harus mengubah gaya hidupnya menjadi serba wah.
Kampard masih senang bepergian menumpang pesawat kelas ekonomi dan makan siang di kafetaria bersama karyawan-karyawannya dan naik bus kemana-mana.
- Mereka pendukung hidup hemat energi. Para orang super kaya selalu menyukai konsep hidup efisien dan hemat energi. Salah satu orang taipan terkenal asal India, Azem Premji yang memiliki Wipro Ltd dan kekayaan bersih US$ 16,6 miliar, rajin mengingatkan para karyawannya agar tidak lupa mematikan lampu setelah selesai dipakai. Premji juga asyik-asyik saja kemana-mana menumpangi pesawat kelas ekonomi dan menyetir mobil bekas.
Mungkin saat ini kamu belum masuk dalam daftar orang terkaya di dunia. Namun, tidak ada salahnya memulai kebiasaan yang baik yang telah dijalankan oleh para kaum superkaya ini. Ketahui trik mudah menghemat biaya listrik dan nilai penghematan yang bisa kamu hasilkan.
- Selalu membayar lunas utang kartu kredit. Para super kaya jarang membawa uang tunai dalam jumlah besar. Mengutip Bussiness Insider, para orang super kaya lebih nyaman membawa uang tunai seperlunya sesuai dengan kebutuhan.
Mereka juga pengguna kartu kredit yang cerdas dengan selalu membayar penuh tagihan kartu kredit supaya tidak perlu membayar bunga kartu kredit yang mahal.
Para orang super kaya ini selalu menerapkan strategi yang jeli dalam mengelola uang mereka supaya penghasilan yang mereka peroleh bisa bermanfaat seoptimal mungkin.
- Mereka rendah hati. Ada ungkapan, orang kaya baru biasanya yang lebih “ngotot” pamer kekayaan mereka.
Kebanyakan orang yang super kaya, justru enggan memamerkan kekayaan mereka. Para taipan yang super kaya justru lebih sering bersikap rendah hati.
Contohlah pendiri Zara, Amancio Ortega yang tercatat sebagai orang terkaya nomer tiga di dunia dengan kekayaan US$ 82,3 miliar. Memiliki kekayaan berlimpah tidak mengubah gaya hidup Ortega menjadi super wah.
Dia tidak segan bergabung dengan para karyawannya di kantor pusat Zara untuk makan siang di kafetaria. Penampilan Ortega juga sederhana dengan memakai blazer biru, kemeja putih dan celana abu-abu. Walau memiliki jet pribadi seharga US$ 45 juta. (hmc/ar)