Sei Rampah, (Analisa). Ribuan kepala keluarga (KK) di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) kembali dilanda banjir, kondisi terparah saat ini berada di Dusun III Kampung Mandailing, Desa Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah disusul Desa Simalas, Kecamatan Sipispis. Parahnya lagi Sei Rampah sudah menjadi langganan banjir setiap tahunnya tanpa ada solusi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sergai untuk mengantisipasi banjir tersebut.
Direktur LSM ECOSOC Indonesia B Tua Pangaribuan SE kepada wartawan, Minggu (14/10) meminta Pemkab Sergai khususnya BPBD agar mencari solusi mengatasi banjir khususnya di Sei Rampah, sejauh ini kinerja BPBD Sergai dinilai hanya berdoa agar ada bencana di Sergai hingga ada kerja mereka untuk menyalurkan bantuan di mana setiap anggarannya bersumber dari APBD Kabupaten Sergai yang juga sarat dugaan korupsi dalam penyaluran bantuan itu.
“Kita bisa lihat kerja BPBD Kabupaten Sergai itu hanya menunggu ada bencana selanjutnya sibuk menyalurkan bantuan dengan anggaran APBD bukan berupaya memberikan solusi atau mencari anggaran dari luar untuk mengantisipasi banjir khususnya di Sei Rampah pejabat semacam itu tidak perlu dipertahankan di BPBD kalau hanya sifatnya berdoa aja ada bencana baru kerja,” tegas B Tua Pangaribuan.
Sementara itu Sabri (56) korban banjir di Sei Rampah kepada wartawan mengaku sudah muak dengan musibah banjir di desanya bahkan banjir itu merenggut nyawa cucunya yang meninggal akibat banjr beberapa hari lalu yang ia harapkan bukan bantuan mi instan, beras dan lain-lain yang pemberiannya juga dimonopoli namun yang dibutuhkan itu adalah solusi agar rumahnya bisa kering saat diguyur hujan air mengalir tidak menggenangi ribuan rumah di desanya.
“Solusi yang kami butuhkan bukan bantuan yang sifatnya seperti pengemis, Sei Rampah ini sudah muak dilanda banjir mana pihak terkait lebih baik anggaran bantuan itu di gunakan menjadi normalisasi saja, jika banjir datang sibuk pejabat-pejabat itu belanja untuk bantuan apa karena jelas uangnya untuk dikorupsi, maunya pemimpin itu mencari pejabat yang pas memberikan solusi bukan mengakali,” kesal Sabri.
Kepala BPBD Kabupaten Sergai Hendri Suharto kepada wartawan yang dikonfirmasi terkait langkah apa saja yang telah diambilnya untuk mengatasi banjir mengatakan berkordinasi dengan kades membentuk dapur umum dan tenda pengungsian ia juga mengaku ada 1.634 KK korban banjir di Desa Sei Rampah dan Desa Simalas Sipispis. (mz)