Tujuh Teknologi Jadul Masih Digunakan

PIRANTI-piranti teknologi terus berkembang dan se­makin canggih seiring berjalannya za­man. Pada za­man now (sekarang) ini Anda tentu sangat menik­mati peran-peran teknologi yang kian memukau.

Tapi, pernahkah Anda ingat bagaimana perangkat-perangkat teknologi terdahulu yang sempat membantu kehidupan masyara­kat dunia pada zamannya.

Perkembangan teknologi di era yang serba modern ini dapat dika­takan terjadi setiap tahunnya bah­kan setiap bulannya. Perkem­ba­ngan tersebut akhirnya memun­cul­kan teknologi baru dan meng­ganti teknologi lama.

Ternyata bukan hanya tekno­lo­gi baru, tapi faktanya masih ada teknologi jadul yang masih digu­nakan. Berikut bebe­rapa tekno­logi jadul yang masih digunakan hingga sekarang:

1. Perangkat GPS

GPS receiver ini merupakan perangkat tambahan untuk mem­berikan fitur GPS pada device atau gadget Anda dengan micro USB port. Dengan alat satu ini, gadget Anda yang belum dileng­kapi GPS akan bisa mengakses fitur GPS alias bisa membuat gadget Anda untuk melakukan pencarian lokasi.

Micro USB GPS dongle mem­punyai tingkat sensitifitas yang tinggi dalam pendeteksian lokasi, akurat dan cepat.

2. Vinyl/piringan hitam (sebelum era kaset pita)

Jauh sebelum era CD dan Kaset tape (pita), perhatian pe­nikmat mu­sik terpusat pada vinyl atau piri­ngan hitam. Piringan hitam ada­lah teknologi mutakhir pe­nyim­pan suara yang telah ada sejak kurang lebih seratus tahun lalu di Eropa.

Diawali dengan berdirinya Ira­ma Records di Jakarta pada tahun 1954, piringan hitam (vinyl) telah digandrungi di Indonesia sebagai sarana menikmati lagu, hingga era 1960-1970-an.

Kalau Anda menyimpan vinyl di rumah, Anda akan senang me­nge­tahui bahwa teknologi pe­nyim­pan suara yang telah di­ang­gap legenda ini kembali diburu be­berapa tahun belakangan.

3. Mesin ketik (sebelum era komputer dan laptop)

Sebelum laptop atau komputer membantu aktivitas menulis ber­sama microsoftnya, mesin tik atau mesin ketik telah lebih dulu ber­jasa pada aktivitas literatur manusia.

Piranti atau teknologi penyu­sun huruf, angka, dan simbol-sim­bol pada kertas ini telah ada sejak 1868. Tak ubahnya di Eropa, tek­nologi pelopor QWERTY ini juga digandrungi kalangan pe­kerja maupun mahasiswa di Indonesia sejak zaman kolonial.

Walau pada era digitalisasi atau komputerisasi seperti saat ini mem­buat mesin tik terping­girkan, na­mun mesin tik tak sepenuhnya pu­nah. Sejumlah instansi pe­me­rin­tahan masih mengerjakan be­berapa tugas-tugas dengan mesin tik.

4. Telepon engkol/rotary (sebelum era ponsel)

Kalau Anda ingat zaman dima­na uang koin begitu berharga da­lam aktivitas komunikasi Anda.

Tapi pernahkah Anda meng­gu­nakan telepon engkol? Telepon yang cara pakainya dengan me­mutar alat pada telepon untuk me­nyambung angka. Tentu ini belum pernah Anda sentuh.

Telepon di zaman dahulu masih menggunakan kabel de­ngan tom­bol nomor berbentuk bun­dar (rotary dial). Seiring berja­lannya wak­­tu, bentuk dan fungsi telepon me­ngalami perubahan yang sig­nifikan. Penemuan telepon meru­pa­kan sa­lah satu titik perubahan pola komunikasi umat manusia.

5. Camcorder

Teknologi perekaman gambar bergerak atau video sudah terin­tegrasi di dalam smartphone. De­mikian juga dengan kamera poc­ket atau saku. Tidak heran jika ke­beradaan camcorder mulai ke­ku­rangan minat.

Semua orang bisa melakukan pe­rekaman video melalui smart­pho­ne namun untuk urusan kuali­tas gambar, belum ada yang bisa me­ngalahkan video hasil pere­­kaman camcorder. Ditambah dengan kapasitas penyim­panan­nya yang cukup besar. Tidak heran jika masih ba­nyak orang yang me­ngandalkan camcorder untuk me­ngabadikan momen dalam bentuk video.

6. Featured Phone

Meski penggunaan smart­phone sudah menjadi tren, namun pe­mi­nat ponsel fitur ternyata masih cu­kup banyak. Penyebaran smart­pho­ne ternyata hanya ber­ada di kota-kota besar di dunia dan belum bisa memasuki wila­yah peda­laman.

Apalagi di Indonesia, yang ja­ringan internetnya belum me­ma­suki pedesaan. Tidak heran jika pon­sel dengan fitur dasar ini masih di­minati di wilayah pelosok, juga menjadi andalan orang-orang tua yang tidak ingin ribet dengan inter­net maupun keyboard virtual.

7. VCR

Perangkat video cassette recor­der (VCR) pernah menga­lami kejayaan di era 1980-an dan 1990-an. Perangkat ini biasa dipakai peng­guna untuk merekam siaran te­levisi favorit karena tidak me­miliki waktu untuk menonton­nya.

Umur VCR sendiri termasuk pan­jang. Lahir pertama kali oleh Am­pex pada 1956, VCR akhirnya me­nyerah pada 2016 setelah pro­dusen terakhirnya, Funai, menya­takan berhenti mempro­duksinya ka­rena "kesulitan men­cari suku cadangnya." (wndlist/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi