Salah Satu Hewan Pertama Bumi

Jejak Fosil Dickinsonia Ditemukan di Rusia

FOSIL yang hidup lebih 50 juta tahun dan telah digambarkan terlihat seperti ubur-ubur, cacing, jamur, dan lumut membuat ba­nyak orang bingung. Fosil yang diduga Dickinsonia misterius masih belum terjawab apakah masuk dalam kategori binatang atau tidak.

Sebuah studi baru para peneliti di Universitas Oxford, Cam­bridge, Bristol, dan British Geolo­gical Survey memberikan bukti bahwa Dickinsonia adalah bi­na­tang. Temuan baru-baru ini me­nunjukkan bahwa hewan tersebut berevolusi jutaan tahun sebelum apa yang disebut Ledakan Kam­brium menghantam kehi­dupan binatang. Berkaitan dengan itu, fosil yang di­perkirakan berasal dari 570 hingga 540 juta tahun si­lam ditemukan di Rusia. Menurut tim ilmuwan, mak­hluk yang telah menjadi fosil tersebut dikenal se­bagai Dicksinsonia, salah satu hewan "generasi per­tama" yang diketahui dalam catatan geologis.

Ilya Bobrovskiy, adalah orang pertama yang me­nemukan fosil tersebut di atas tebing di barat laut Ru­sia dengan tinggi 60 hingga 100 meter dari atas per­mukaan tanah. "Kami sangat beruntung dapat me­nemukan fosil dalam waktu singkat. Fosil yang saya temukan pertama memiliki lapisan materi organik yang sangat tebal, se­hingga saya yakin bahwa fosil ini akan mampu mengungkap apa itu Dickinsonia," ungkap Bo­brovskiy.

Setelah menemukan fosil tersebut, Bobrovskiy mem­ba­wa­nya ke laboratorium Jochen Brocks di Australian National University untuk dianalisis lebih lanjut. "Saya tidak percaya bahwa dia memiliki fosil-fosil yang me­nakjubkan ini, saya bahkan tidak berpikir fosil tersebut nyata," kata Dr Brocks menanggapi temuan ini.

Bobrovskiy menambahkan, harus dilakukan peng­galian lebih lanjut untuk menemukan lebih banyak lagi Dickinsonia dari la­pisan tanah tersebut. Dan mungkin mereka dapat menemukan spesi­men yang lebih besar dengan kandungan biomarker yang lebih tinggi.

Hewan beranatomi dan perilaku jauh lebih modern

Fosil tersebut diyakini sebagai fosil hewan, karena dalam fosil tersebut dipenuhi dengan molekul koles­terol, sejenis lemak, yang merupakan ciri khas seekor he­wan. Dickinsonia sendiri adalah makhluk berbadan lunak yang ter­masuk dalam kelompok "aneh" dari 80 organisme yang dikenal sebagai biota Ediacaran. Mereka hidup dengan ukuran 2 meter, dan membuat mereka lebih besar dari organisme mikroskopis.

Menurut Dr. Brocks, Dickin­sonia punah 540 juta tahun yang lalu. Pada akhir Ediacaran (yang menandai awal periode berikut­nya, Cambrian), terjadi sebuah pemberontakan evolusioner, membalikkan ekosistem yang telah berkuasa selama 30 juta tahun.

Ledakan Kambria meng­hasilkan hewan beranatomi dan perilaku jauh lebih modern, se­perti makhluk dengan cangkang, duri, tungkai lecet dan gigi rahang yang bisa menangkap dan mela­hap mangsa. Tetapi para ilmuwan masih belum tahu apa yang memicu letusan bentuk kehidupan ini.

Fosil Ediacaran pertama kali ditemukan di Bukit Ediacara, Flinders Ranges pada tahun 1946. Sejak saat itu, para ilmuwan mulai memperdebatkan menge­nai jenis fosil Ediacaran, apakah fosil tersebut sisa-sisa lumut, jamur, amuba raksasa, hewan atau hanya bebe­rapa eksperimen evolusi yang gagal. Berdasarkan temuan terbaru oleh timnya, Brocks berpendapat bahwa ini berbeda dari gagasan sebelum­nya yang menyatakan bah­wa Ediacaran sama sekali bukan hewan, yang menyebabkan beberapa ilmuwan memperde­batkan makhluk-makhluk terse­but. (ngi/wkp/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi