Oleh: Rhinto Sustono
RAGAM jenis batu akik tidak hanya ditentukan kualitas dan warna, tetapi juga dari daerah asalnya. Tak heran jika akik nusantara memiliki nama bervariasi, bahkan tidak jarang nama asal daerah batu iu ditemukan pun jadi nama jenis batunya. Sebut saja akik sungai dareh, batu kalimaya, kecubung kalimantan, red borneo, dan lainnya.
Di Kalimantan saja, sedikitnya ada 20 jenis batu khas Pulau Borneo dengan nama berbeda. Selain kecubung kalimantan dan red borneo, ada belasan nama lainnya terdiri king safire catting, kecubung ungu, pancawarna, biduri hijau, mata kucing biru, mustika kelabang, kecubung kopi, badar besi belang macan, amethyst, zamrud, rubi, citrine (kecubung teh), kecubung sampalai, kecubung biru laut, kecubung karang, kecubung hijau, mata kucing cokelat, dan biduri bulan.
Beum lagi jika kita amati di pasaran, beredar begitu banyak ragam nama batu akik. Sehingga membuat sebagian penggemar akik kebingungan. Karena alasan itulah, para ahli geologi menetapkan standarisasi internasional nama jenis batu mulia tersebut. Biasanya namanya dipakai dalam sertifikasi batu mulia. Beberapa nama batu mulia yang ada di Indonesia terdiri intan, green jasper (badar lumut), petrified sea coral (badar tawon), jade (giok), lolite (safir air), dan beragam jenis akik kecubung.
Bagi para kolektor dan pecinta akik, jenis dan nama batu kecubung sudah bukan hal baru. Beberapa jenis batu kecubung yang sempat terkenal namanya dan harganya melambung, misalnya kecubung wulung. Karakteristik batu ini didominasi ungu muda bening hingga ungu tua.Penggemarnya lebih banyak memintai yang identik ungu terong, karena lebih kemilau dan bersinar.
Siapa pun tahu jika jenis kecubung ini berasal dari Pangkalanbun, Kalimantan. Batu kecubung dari Pangkalanbun ini diyakini memiliki kualitas terbaik dibandingkan dengan batu sejenis dari luar negeri, seperti Brazil, Amerika Serikat, maupun dari India.
Nama akik kecubung teh juga bukan asing lagi. Memiliki ciri khas kuning bening seperti air teh. Kemilau kekuningannya memancar, terkesan unik dan ekslusif. Ada juga jenis kecubung tanduk dari Kalimantan. Jenis ini juga sering disebut batu kecubung hitam atau kopi. Hitamnya sangat mengkilap dan memesona setelah dipoles.
Jenis lainnya, yakni kecubung air yang juga dari Kalimantan. Memiliki kekhasan seperti air, jenis batu ini paling diminati karena di pasaran harganya terjangkau. Bahkan relatif lebih murah disbanding jenis batu kecubung lainnya.
Berbeda lagi dengan akik kecubung es. Sekilas serat di dalam batunya seperti batu es, putih bening dan sangat mewah. Karakter inilah yang kerap menawan hati kolektor dan penggemar akik. Jenis akik ini juga cocok dipakai pria maupun wanita. Selain memberikan kesan kewibawaan, juga akan terlihat anggun jika dikenakan sebagai cincin.
Di daerah asalnya, misalnya di pasaran Kalimantan, jika tidak teliti kita bisa tertipu saat membeli batu yang diminati. Untuk kemudahan mengetahui keaslian batu, bisa digunakan presidium gem tester. Alat ini sangat akurat untuk menguji keaslian batu, cara kerjanya dengan menggunakan pena tester-nya. Keaslian batu bisa diketahui dari arah jarum menuju titik hijau. Jika jarum tester-nya hanya bergerak setengah atau bahkan tidak bergerak sama sekali, dipastikan batu tersebut palsu atau sintetis.
Alat lainnya yakni diamond selector, cara kerjanya hampir mirip dengan presidium gem tester. Hanya pada alat ini ditandai dengan nyala lampu indikator merah. Jika nyala lampunya hijau atau kuning, atau tidak bahkan menyala, maka batu yang diuji adalah palsu.
Cara sederhana memeriksa keaslian akik bisa menggunakan kaca pembesar. Dengan kaca pembesar dapat diketahui kandungan serat dalam akik. Jika ada gelembung udara, dipastikan akik itu sintetis. Lampu senter bahkan jadi alat paling sederhana untuk uji keaslian batu.