Merokok, Pemborosan dan Menyakiti Diri Sendiri

Oleh: Erlangga. Suatu ketika di sebuah mini market, seorang pemuda membeli sebungkus rokok seharga Rp 20.000 lebih. Entah rokok merk apa yang dibelinya saya pun tak tahu. Yang jelas, harga rokok tersebut membuat saya sangat terkejut. Saya tak tahu ada rokok yang harganya semahal itu, kecuali cerutu yang semua orang pun sudah tahu mahal harganya.

Saya berpikir, mengapa ada orang yang mau membeli rokok. Selain tak ada gunanya, rokok juga bisa mendatangkan mudharat. Bukan saja untuk dirinya sendiri tetapi juga orang lain. Sulit diterima secara akal sehat. 

Ada seorang perokok “ketengan” yang mengisap satu sampai dua batang rokok setiap harinya. Sebatang rokok harganya Rp 1.500. Dalam sebulan, ia bisa mengha­biskan uang Rp 45.000 sampai Rp 90.000. Bagi saya itu jumlah yang sangat besar jika digunakan hanya untuk membeli rokok.

Ada juga perokok “kelas ringan”, ia menghabiskan satu sampai dua bungkus rokok sehari. Hitung saja berapa biaya yang harus dikeluarkannya dalam satu bulan untuk membeli rokok. Kita pakai saja harga rokok yang relatif murah, Rp 14.500 per bungkus. Berarti dalam sebulan ia bisa menghabiskan biaya sebesar Rp 435.000 sampai Rp 870.000.

Lalu bagaimana pula dengan perokok “kelas berat” yang bisa menghabiskan tiga sampai empat bungkus rokok dalam sehari--terkadang lebih? Bisa satu sampai dua juta rupiah dalam satu bulan. Sung­guh angka yang sangat besar dan “fantas­tis”! Sekali lagi apabila digunakan untuk sesuatu yang tidak berguna bahkan bisa mendatangkan mudharat, bagi dirinya sendiri dan orang lain--seperti  rokok itu!

Merokok bisa merusak kesehatan tentu sudah sama-sama kita ketahui. Tak perlu diragukan lagi. Bahkan di bungkus rokok itu sendiri terdapat tulisan dengan sangat jelas, “MEROKOK MEMBUNUHMU“-- karena memang sudah banyak orang yang mati karena rokok. Ditambah lagi dengan gambar-gambar menyeramkan para korban rokok. Jadi bila kita merokok, itu ibarat kita “bunuh diri” secara sadar dan perlahan. Dan lucunya, kita harus membayar pula lagi dengan harga mahal. Aneh sekali!   

Sudah sangat jelas, di samping menya­kiti diri sendiri, merokok adalah  pembo­rosan. Pemborosan dan menyakiti diri sendiri adalah perbuatan yang tidak terpuji dan maaf sangat disukai setan! Bahkan boros adalah salah satu sifatnya. Jadi alangkah baiknya apabila kita berhenti merokok. Janganlah terlalu banyak alasan untuk tidak mencoba dan melakukannya. Mulailah dari sekarang, jangan ditunda lagi. Paling tidak mulailah dengan niat. Insya Allah bisa!     

* Oktober 2017

()

Baca Juga

Rekomendasi