Nubuat dalam Sejarah Dinasti

Oleh:Rosni Lim.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), nubuat berarti: 1 wahyu yang diturunkan kepada nabi. Nubuat itu, untuk di­sampaikan kepada manusia. Kedua, ramalan. Kali ini, kita akan membahas nubuat yang d­ipercayai meng­andung kebenar­an pada masa dinasti-dinasti di Tiongkok.

Alkisah, pada masa Dinasti Wei Barat, Kaisar Wei dalam pe­larian dikejar musuh sampai di sebuah kelenteng tua. Di din­ding kelenteng itu terdapat aksa­ra-aksara ramalan. Kaisar Wei mengambil beberapa aksara ra­malan dan mendapatkan hasil­nya. Dinasti Wei dalam keadaan tidak pasti (kacau), Dugu akan menguasai dunia.

Dugu, nama sebuah ke­luarga yang mengadi pada ke­rajaan. Jenderal Dugu Xin memi­liki tiga orang putri yang sangat cantik dan berbakat. Dugu Ban Ruo, Du­gu Man Tuo, dan Dugu Jia Luo. Nu­buat yang diperoleh Kaisar Wei kemudian menjadi rumor yang berkembang di kerajaan. Me­reka percaya, Dinasti Wei Barat akan segera berakhir.

Tak lama berselang, Dinasti Wei Barat benar-benar runtuh oleh pemberontakan yang dila­kukan pejabat militer Yu Wen Tai. Setelah keruntuhannya, anak sulung Yu Wen Tai  (Yu Wen Jue) mendirikan dinasti baru ber­nama Dinasti Zhou Utara. Pen­dirian dinasti baru ini tak terlepas dari peran utama Yu Wen Hu, sepupu Yu Wen Jue.

Pada dasarnya, Yu Wen Hu-lah sebagai penasihat kerajaan yang mengatur segala kebijaksa­naan dan langkah-langkah peme­rintahan/militer. Kekuasaannya besar. Dia memegang komando atas ratusan ribu prajurit dan tunduk kepadanya. Membuat kaisar pun tak berkutik di bawah telapak kakinya. Satu-satunya yang berani melawan Yu Wen Hu hanyalah Jenderal Dugu Xin yang setia dan bijaksana.

Antara Yu Wen Hu dan Jen­de­ral Dugu Xin seringkali tak co­cok. Ironisnya, Yu Wen Hu jus­tru tergila-gila pada Dugu Ban Ruo, putri sulung Dugu Xin. Nu­buat “Dugu menguasai dunia” te­rus menjadi rumor yang diper­cayai siapa saja. Tak terkecuali Yu Wen Hu. Dia percaya siapa pun yang berhasil memiliki putri keluarga Dugu, akan menguasai dunia (menjadi kaisar).

Pada kenyataannya, nubuat “Dugu menguasai dunia” benar-benar terjadi. Keluarga/keturun­an Dugu memegang tampuk ke­kuasaan tertinggi. Sebagai kai­sar/permaisuri atas 3 dinasti ber­turut-turut di Tiongkok (Zhou Utara, Sui, Tang).

Dugu Ban Ruo, yang terob­sesi dengan nubuat itu, memilih mengorbankan rasa cintanya pa­da Yu Wen Hu. Dia menikahi ca­lon kaisar (Yu Wen Yu), adik da­ri Yu Wen Jue, kaisar pertama Dinasti Zhou Utara.

Dugu Ban Ruo, begitu perca­ya akan nubuat itu. Apalagi ke­tika suaminya, Yu Wen Yu naik takhta sebagai kaisar kedua Di­nasti Zhou Utara. Dirinya oto­matis menjadi permaisuri. Saat hamil putra mahkota, dia yakin pu­tranya akan melanjutkan nu­buat itu.

Sayangnya, Dugu Ban Ruo ti­dak berumur panjang. Dia di­racuni orang suruhan Yu Wen Hu selama masa kehamilannya. Saat dia melahirkan, bayinya hanya bertahan hidup setengah jam, begitu juga dirinya. Apakah nubuat “Dugu menguasai dunia” telah berakhir?

Ternyata tidak. Dugu Ban Ruo, sebelum menikah dengan Yu Wen Yu, telah memiliki seo­rang putri hasil “selingkuhan ter­paksa” dengan Yu Wen Hu. Putri yang dilahirkannya ini diasuh adik­nya (Dugu Jia Luo). Diberi nama Yang Li Hua (mengikuti mar­ga Yang Jian, suami Dugu Jia Luo).

Kaisar Yu Wen Yu akhirnya te­was diracun Yu Wen Hu. Sebe­lum meninggal, Yu Wen Yu sem­pat menurunkan titah, meng­angkat adiknya (Yu Wen Yong) sebagai pengganti. Yu Wen Yong pun naik takhta sebagai kaisar ketiga Dinasti Zhou Utara.

Di suatu kesempatan, Yu Wen Yong berhasil membunuh Yu Wen Hu di dalam istana dengan mengerahkan sejumlah prajurit. Setelah Yu Wen Hu tewas, Yu Wen Yong terbebas dari cengke­ra­mannya. Yu Wen Yong meme­rintah dengan bijak, membukti­kan dirinya bukan lagi kaisar bo­neka seperti 2 abangnya terda­huhu (Yu Wen Jue, Yu Wen Yu).

Kaisar Yu Wen Yong menjo­doh­kan putranya (Yu Wen Yun) dengan putri Dugu Ban Ruo (Yang Li Hua). Saat Yu Wen Yong mangkat dan putranya menggantikan jabatannya. Yang Li Hua (keturunan keluarga Du­gu) pun menjadi permaisuri.

Sayangnya, Yu Wen Yun bu­kanlah kaisar yang bijak. Dia me­nyia-nyiakan kesetiaan Jen­de­ral Yang Jian (mertuanya) yang setia mengabdi pada kera­jaan. Tindakannya yang semena-mena sering memuat Yang Jian (suami Dugu Jia Luo) murka.

Pada akhirnya, perselisihan besar antara Yu Wen Yun dan Yang Jian tak terelakkan. Yu Wen Yun yang merasa tak sang­gup memerintah, mewariskan jabatannya kepada putranya yang masih anak-anak (Yu Wen Chan).

Seperti yang kita ketahui, kaisar kanak-kanak tak mungkin cakap memerintah dan hanya se­bagai kaisar boneka. Harus diwa­likan kepada penasihat, perdana menteri atau lainnya. Demikian­lah Yang Jian menjadi wali kai­sar kanak-kanak itu selama bebe­rapa tahun. Akhirnya jabatan itu pun diserahkan kepada Yang Jian.

Jenderal Yang Jian meng­akhi­­ri kekuasaan Dinasti Zhou Utara dan mendirikan dinasti baru (Dinasti Sui). Yang Jian men­jadi kaisar pertama Dinasti Sui dan tersohor sebagai Kaisar Wen dari Sui. Istrinya, Dugu Jia Luo, menjadi permaisuri perta­ma Dinasti Sui. Dengan ini maka nubuat “Dugu menguasai dunia” terus berlanjut.

Masa pemerintahan Kaisar Wen dari Sui alias Yang Jian dan Permaisuri Dugu Jia Luo adalah masa keemasan. Mereka memerintah dengan bijak. Dugu Jia Luo, sebagai permaisuri, di­kenal sebagai wanita yang sangat cerdas dan berkepribadian dalam sejarah. Hubungannya sangat harmonis dengan sang suami, Yang Jian, membuat kaisar pertama Dinasti Sui itu menjadi monogami.

Hal luar biasa yang patut dan telah dicatat dalam sejarah. Ka­rena pada masa dinasti-dinasti di Tiongkok, tidak pernah ada kaisar yang tidak poligami alias tidak memiliki (banyak) selir. Setidaknya mereka memiliki beberapa selir utama, puluhan bahkan ratusan selir-selir yang lebih rendah tingkatannya.

Masa kejayaan Dinasti Sui ber­akhir saat kaisar pertama mangkat dan digantikan putra­nya (Yang Guang). Yang Guang. Dia seorang kaisar yang tidak bi­jak, sehingga menimbulkan ba­nyak ketidakpuasan di dalam maupun di luar istana.

Kelemahan ini dimanfaatkan oleh Li Yuan (putra Dugu Man Tuo) untuk merebut takhta ke­kaisaran dari Yang Guang. De­mi­kianlah, masa pemeritahan Di­nasti Sui pun berakhir dan Li Yuan mendirikan dinasti baru (Dinasti Tang).

Dinasti Tang didirikan oleh Li Yuan (cucu Dugu Xin). Dinasti ini memerintah Tiong­kok selama hampir 300 tahun (618-907). Masa Dinasti Tang berkuasa di Tiongkok adalah ma­sa keemasan/kejayaan kesusas­tra­an, khususnya bidang persa­jakan. Sajak-sajak dari masa Di­nasti Tang sangat terkenal akan keindahannya. Tetap dilestari­kan oleh para pujangga hingga dinasti-dinasti berikutnya, bah­kan sampai sekarang.

Masa Dinasti Tang berkuasa ini juga adalah masa kemakmu­ran dan kejayaan Tiongkok. Di­nasti Tang, yang didirikan oleh cucu keluarga Dugu (Dugu Xin) memimpin Tiongkok selama hampir 300 tahun. Dengan de­mikian, nubaut “Dugu mengua­sai dunia” terbukti adanya.

Keturunan keluarga Dugu Xin, ketiga putrinya menjadi permaisuri dan ibu suri dari 3 dinasti berbeda. Dugu Ban Ruo (Permaisuri kedua Dinasti Zhou Utara), Dugu Jia Luo (Permaisuri pertama Dinasti Sui), Dugu Man Tuo (secara anumerta dianuge­rahi  Ibu Suri pertama Dinasti Tang).

Dua menantu Dugu Xin ada­lah kaisar (Dinasti Zhou Utara dan Dinasti Sui). Cucu perempu­annya adalah permaisuri keem­pat Dinasti Zhou Utara. Cucu laki-lakinya (Li Yuan) mendiri­kan dinasti Tang/kaisar pertama Dinasti Tang. Anak cucu cicit da­ri keluarga Dugu bahkan me­merintah Dinasti Tang selama hampir 300 tahun.

Nubuat “Dugu menguasai dunia/dunia Dugu” terbukti adanya. Kisah ini, diringkas dari serial fiksi sejarah The Legend of Dugu.

Medan, November 2018.

()

Baca Juga

Rekomendasi