Jakarta, (Analisa). Kompetisi bola voli tertinggi di Indonesia, Proliga 2019 yang diikuti sebanyak enam tim putra dan lima tim putri akan segera bergulir dan digelar di delapan kota yaitu Yogyakarta, Gresik, Bandung, Palembang, Pekanbaru, Kediri, Malang dan Solo.
Putaran pertama akan digelar di GOR Amongrogo Yogyakarta pada 7-9 Desember. Kota lainnya yang menjadi tempat pelaksaan putaran pertama Proliga 2019 antara lain, GOR Tridharma Gresik (14-16 Desember) dan GOR C'Tra Arena Bandung (21-23 Desember).
Disambung dengan putaran kedua di Gedung PSCC Palembang (11-13 Januari 2019), GOR Bulutangkis Pekanbaru (18-20 Januari) dan GOR Sritex Arena Solo (25-27 Januari). Kemudian dilanjutkan dengan babak final four pertama di GOR Joyoboyo Kediri (8-10 Februari), final four kedua di GOR Ken Arok Malang (16-17 Februari), lalu ditutup grand final di GOR Amongrogo Yogyakarta, 23-24 Februari.
Ketua Bidang Kompetisi dan Pertandingan Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI), Hanny Surkatty, membeberkan alasan mengapa pihaknya memilih Yogyakarta sebagai tempat pembuka dan penutup Proliga 2019.
"GOR Amongrogo Yogyakarta bisa menampung 7.000 penonton, dan tempat ini jadi salah satu yang terbesar untuk bola voli di Indonesia. Antusiasme masyarakatnya juga sangat tinggi," ujar Hanny.
"Tadinya ada opsi lain untuk final, yakni di Semarang, bisa menampung hingga 10.000 penonton. Namun, tempat itu masih dalam tahao renovasi, sudah 3 tahun belum selesai," tutur dia.
Proliga 2019 diikuti oleh enam tim putra dan lima tim putri.
Tim putra diikuti Surabaya Bhayangkara Samator, Palembang Bank SumselBabel, Jakarta Pertamina Energi, Jakarta BNI 46, Jakarta Garuda, dan Sidoarjo Aneka Gas Industri.
Adapun tim putri yakni Jakarta Pertamina Energi, Jakarta PGN Popsivo Polwan, Bandung Bank BJB Pakuan, Jakarta BNI 46, dan Jakarta Elektrik PLN.
Pemain Timnas
Para pemain jebolan Asian Games 2018 akan mewarnai persaingan di sektor putri. Ada dua klub yang dominan diperkuat pemain timnas yaitu juara bertahan, Jakarta Pertamina Energi dan Jakarta PGN Popsivo Polwan.
Namun hal itu tidak membuat pelatih Jakarta BNI 46, Loudry gentar. Menurut dia, kualitas para pemain Indonesia relatif sama.
"Semua tim motivasinya sama, ingin juara. Saya memotivasi para pemain agar jangan takut," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Manajer Bandung Bank BJB Pakuan Tachyan Iskandar menyatakan timnya bertekad membuat kejutan. (rm)