Kalahkan Republik, Demokrat Kuasai DPR AS

Washington, (Analisa). Partai Demokrat pada Rabu (7/11) menguasai Dewan Per­wakilan Rakyat Amerika Se­rikat (DPR AS) setelah me­ngalahkan Partai Republik. Kemenangan Demokrat ini mem­buka peluang ba­gi partai tersebut untuk meng­hadang agenda dan mengawasi secara ketat peme­rintahan Presiden Donald Trump.

Sementara itu, Partai Republik pada kesempatan ini mem­perta­han­kan mayoritas kursi di Senat melalui pe­milihan paruh waktu 2018, de­mikian menurut perki­raan hasil, yang dikeluarkan media massa AS.

Saat dimulai dengan 42 kursi, yang diraihnya, Partai Republik di­nyatakan sebagai pemenang dalam perebutan kursi di Senat, setidak-tidaknya delapan kali.

Saat penghitungan suara terus ber­langsung dalam perebutan kursi Se­nat, Partai Republik meraih lebih banyak kursi di lembaga tinggi Kong­res itu. Partai Demokrat gagal men­capai tar­get untuk meraih mayo­ritas kursi di Senat. Hasil pemi­lihan paruh wak­tu itu merupakan kenya­taan pahit ba­gi Trump.

NBC News memperkirakan bah­wa Partai Demokrat akan mendu­du­ki mayoritas kursi, yaitu 229 ber­banding 206, di DPR. Dengan de­mikian, Demokrat mengambil alih kendali dari Partai Republik untuk pertama kalinya dalam delapan tahun.

Media-media lainnya juga mem­perkirakan bahwa Partai Demokrat akan meraih setidak­nya 23 kursi, yang diduduki Re­publik, yang me­reka perlukan untuk menjadi pe­me­nang mayo­ritas.

Dengan mendapatkan mayo­ri­tas kursi di DPR, Demokrat akan me­miliki kekuatan untuk menye­lidiki pengembalian pajak Donald Trump, kemungkinan konflik-konflik kepentingan bisnisnya serta tuduhan bahwa kampanye Trump pada 2016 mempunyai kaitan de­ngan Rusia.

Demokrat juta bisa memaksa Trump menurunkan ambisi-am­bisi legislatifnya, yang ke­mung­kinan akan menghancurkan tekadnya untuk mendanai pem­buatan dinding perbatasan dengan Meksiko, serta mengeluarkan paket pemotongan pajak atau menjalankan kebijakan-kebi­jakan garis kerasnya dalam bi­dang perdagangan.

DPR yang dikuasai Demokrat juga akan bisa memakzulkan Trump jika ada bukti-bukti bahwa presiden AS itu menghalangi hu­kum atau bah­­wa tim kampanye­nya pada pemi­lihan presiden 2016 bersekongkol dengan Rusia.

Namun, Kongres tidak bisa men­depak Trump dari jabatannya tanpa ada keputusan penghukum­an dari dua pertiga anggota Senat, yang dikuasai Partai Republik.

"Terima kasih semuanya, besok akan menjadi hari baru di Amerika," kata pemimpin Partai Demokrat di DPR, Nancy Pelosi kepada kalangan Demokrat yang bersorak sorai dalam pesta kemenangan di Washington.

Pelosi menyatakan Demokrat di DPR akan mengawasi Trump.

Walaupun partainya, Repu­blik, kalah dalam perebutan mayoritas kursi di DPR, Trump menulis di Twit­ter, "Keberhasilan luas biasa ma­lam ini." Melalui pemilihan pa­ruh waktu, kandidat-kandidat Partai De­mokrat juga meraih jabatan gu­ber­nur untuk negara bagian Michigan, Illinois dan Kansas. (Ant/Rtr)

()

Baca Juga

Rekomendasi