Cataract senile adalah tipe katarak pada usia lanjut yang terjadi akibbat proses penuaan. Menurut World Health Organization (WHO, 2002), 51% kebutaan dapat disembuhkan pada orang dengan usia lanjut akibat adanya katarak.
Proses penuaan (degenerative) merupakan faktor yang paling berperan dalam terjadinya katarak. Proses degenerative menyebabkan terjadinya aggregasi protein yang berujung pada perubahan warna lensa menjadi kuning atau keruh (awalnya transparan/bening).
Lensa merupakan media refraksi yang berfungsi untuk membiaskan cahaya, sehingga bayangan akan jatuh di retina, kemudian sinyal cahaya akan diubah menjadi impuls saraf oleh sel kerucut dan sel batang di retina (makula lutea).
Impuls saraf itu akhirnya akan bersatu di chiasma optikum, di mana serabut saraf dari sisi medial akan menyilang kearah lateral retina. Kemudian berjalan menuju korteks penglihatan di lobus occipitalis otak. Inilah proses dari fisiologi penglihatan. Apabila lensa (sebagai salah satu media refraksi) terganggu, proses penglihatan akan terganggu bahkan terjadi gangguan penglihatan sampai akhirnya menyebabkan kebutaan.
Berdasarkan tingkat kematurannya, katarak senilis ini terbagi atas 4 bagian, yaitu:
- Katarak insipiens, kekeruhan awal pada lensa, di mana belum terjadi gangguan penglihatan.
- Katarak imatur, kekeruhan lensa terbatas dibagian perifer lensa.
- Katarak matur, kekeruhan lensa pada keseluruhan bagian lensa.
- Katarak hipermatur, sudah terjadi litifikasi (pembatuan) pada lensa.
Gejala klinis katarak:
1. Penurunan tajam penglihatan
2. Penurunan sensitifitas kontras, dimana penderita mengeluhkan sulit melihat benda diluar ruangan dengan kondisi terang.
3. Myopia (rabun jauh)
4. Sensasi silau (glate)
Penatalaksaan:
1. Medikasi : tidak banyak membantu dan tidak mengembalikan penglihatan.
2. Operasi
Ada beberapa teknik operasi yang digunakan oleh spesialis mata saat operasi katarak, antara lain:
a. Facoemulsification
Merupakan teknik operasi yang paling banyak digunakan oleh spesialis mata pada zaman ini. Teknik ini banyak digunakan dengan alasan, sayatan hanya sebesar mata pulpen, sehingga tidak terjadi perdarahan saat operasi berlangsung. Teknik ini memungkinkan lensa dihancurkan dan diemulsifikasi kemudian dikeluarkan tanpa menggunakan sayatan yang besar.
b. ICCE (Intra Capsular Catacact Extraction)
Teknik operasi ini menggunakan sayatan besar, di mana keseluruhan lensa diekstraksi utuh diikuti dengan seluruh kapsul lensa ikut diangkat.
c. ECCE (Exttra Capsular Catacact Extraction)
Teknik operasi ini menggunakan sayatan besar, di mana keseluruhan lensa diekstraksi utuh namun bagian posterior dari lensa ditinggalkan.