Museum Perkebunan Indonesia II Diresmikan

Medan, (Analisa). Museum Perkebunan Indonesia (Musperin) II di Gedung BKS-PPS Jalan Pemuda No 2 Medan, diresmikan, Kamis (6/12). Mu­seum swasta milik Yayasan Mus­perin itu diharapakan menjadi per­hatian generasi muda, jika di Sumatera Utara mempunyai seja­rah tentang perkebunan.

"Museum ini berdiri dilatar­be­lakangi untuk membuat perha­tia­n generasi muda bahwa Sumut di masa lalu merupakan investasi paling baik di dunia bidang perke­bunan. Diawali dengan tembakau delinya," kata Ketua Pembina Mu­seprin, Soedjai Kartasasmita, di sela-sela peresmian Musperin.

Ia mengatakan di museum ini me­reka memberi tema 'Connec­ting The Past To The Future'. Selain itu, museum ini juga me­nampilkan sejarah infrastruktur untuk perkebunan di Sumut. "Infrastruktur itu yang penting. Dulunya perkebunan di Sumut bisa berkembang dan besar karena infrastrukturnya," ucap Soedjai.

Ia menceritakan sekilas tentang awal mulanya tembakau deli. Di­sebutkannya, sejarah itu perta­ma kali dimulai dari seorang pria ke­tu­­runan Arab bernama, Said Ab­dullah, asal Surabaya.

"Said seorang pengusaha yang saat itu mengalami kesulitan ke­uangan. Ia mencoba merantau ke India tetapi saat berlayar kapalnya terdampar di Labuhandeli. Jadi bukan dari Belanda," terangnya.

Begitu pun, museum ini menda­pat koleksi hibah dari Museum Rot­terdamshe Lioyd. Perjanjian penyerahan koleksi itu langsung ditandatangani, Direktur Museum Rotterdamshe Lioyd, Ed Van Lier­de. "Ada sekitar 75 koleksi, mulai dari kapal dan lainnya," sebut Soedjai.

Sementara, mantan Menteri Pertanian Indonesia, Prof Bu­ngaran Saragih, mengaku sangat mengapresiasi Yayasan Musperin karena mampu mendirikan mu­seum perkebunan.

"Dengan adanya museum ini, sebagai akademisi bisa belajar mem­bangun suatu sektor dan wilayah untuk Indonesia,” ujarnya.

Ia juga sangat setuju dengan me­nampilkan infrastrukur di museum ini.

"Tanpa infrastruktur tidak mungkin kita (Sumut) menjadi raja kertas dunia, tidak per­nah jadi raja sawit dunia. Tetapi kemajuan per­kebunan infrastruk­tur," ujar men­teri di era Presiden Abdurrahman Wahid itu.

Kegiatan itu juga dihadiri Gubernur Sumut yang diwakili StafAhli Bidang Hukum,Politik dan Pemerintahan Provsu Nouval Mah­yar, Konsulat Jepang di Me­dan, perwakilan PT KAI Divre I Sumut, dan lainnya.

Ketua Pengurus Harian Muspe­rin, Sri Hartini dalam kesempatan itu juga menjelaskan, Museprin I di Jalan Brigjend Katamso No 53 Medan, sudah diresmikan sejak 10 Desember 2016. Ternyata, mu­seum itu mendapat apresiasi dari masyarakat, dengan bukti besar­nya jumlah pengunjung sejak pem­bukaan.

"Semenjak Musperin I, dires­mikan sudah puluhan rombongan mulai dari tingkat SD, SMP, SMA dan PT di Medan sekitarnya ber­kun­­­jung ke museum ini," ung­kapnya. (wita)

()

Baca Juga

Rekomendasi