Mengunjungi Volendam Desa Nelayan di Belanda

OBYEK wisata pantai Volendam merupakan sebuah desa yang terletak di provinsi Noord Holland (Belanda Utara). Desa nelayan ini memang cukup menarik dengan bangunan-ba­ngunan tradisional khas setempat. Selain bersih bebas polusi, desa ini tepatnya berada di tepi pantai sebuah tanjung yaitu daratan yang menjorok ke laut di Kotamadya Edam-Volendam.

Sebagai salah satu wahana wisata, Volendam sangat ramai dikunjungi wisatawan apalagi pada hari libur. Tidak hanya wisatawan asing yang mengunjungi desa indah ini, tetapi juga warga Belanda sendiri tentu saja sangat menyukainya.

Daerah wisata ini tidak terlalu jauh bahkan cukup dekat dari kota Amsterdam, hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit dari ibukota negeri kincir angin tersebut.

Awalnya, tempat wisata yang cantik ini hanyalah sebuah pelabuhan bagi kapal-kapal ikan mi­lik nelayan Belanda. Karena alam sekitar memiliki pemandangan yang indah dan cukup eksotis, kemudian oleh pemerintah Belanda memermaknya sedemikian rupa hingga menjadi daya tarik luar biasa bagi para pelancong yang datang ke Netherlands.

Deretan rumah tradisional nelayan dengan lorong-lorongnya yang bersih tertara rapi, kiosk-kiosk dan mobil gerobak jualan akan menyambut pengunjung saat tiba atau turun dari kendaraan bis pariwisata atau train.

Aneka barang yang dijual di tempat ini, mulai dari suvenir, bunga-bunga segar dan berbagai bibit bunga khas Belanda seperti bunga tulip, baju dan pakaian, hingga makanan seperti keju, roti, aneka kue, dan jajanan kecil lainnya. Pernak-pernik hiasan murah mulai dari gantungan kunci, hiasan kulkas, hiasan lemari, meja dan seterusnya banyak digelar di tempat ini.

Keindahan alam Desa Volendam disebut-sebut seniman terkenal seperti Pablo Picasso yang berasal dari Spanyol itu dan Piere-Auguste Re­noir yang berasal dari Perancis banyak menghabiskan waktu mereka di Volendam. Barangkali keindahan Volendam membuat mereka terpikat dan keindahannya menjadi sumber inpirasi bagi karya-karya berharga mereka.

Salah satu yang sangat menarik bagi para pengunjung di Volendam adalah kostum tradi­sional masya­rakat Volendam. Bahkan saat ini, beberapa wanita yang sudah berumur lanjut yang tinggal di Volendam ma­sih mengenakan pakaian tradisio­nal tersebut dalam keseharian mereka, walaupun tentunya sekarang yang tersisa sudah sangat sedikit yang berkenan mengenakannya.

Ketika tiba di bagian desa Volendam yang langsung terbuka ke arah bibir pantai, disambut sejumlah patung berkulit hitam legam mengkilat diterpa sinar matahari menjadi salah satu tempat banyak orang untuk berfoto selfie ria.

Angin

Di pantai desiran angin laut terasa dingin sekali, sehingga banyak orang lebih memilih berjalan di tempat-tempat yang diterpa terik sinar matahari langsung walaupun sebenarnya penulis waktu itu belum memasuki musim dingin.

Lebih masuk ke arah keramaian Volendam, sepanjang jalan setapak khusus dilewati pejalan kaki akan melewati deretan toko-toko penjual suvenir khas Belanda. Di antara deretan toko-toko suvenir akan diselingi warung kuliner menyajikan aneka masakan termasuk makanan khas desa Volendam.

Di kawasan itu juga dipadati restoran-restoran yang selalu dipadati pengunjung dengan andalan masakan berbahan dasar ikan yang tentu saja juga tersedia aneka sajian.

Ketika penulis di tempat ini sudah mulai kelelahan menelusuri jalan-jalan setapak yang tertata rapi dengan mengitari pinggir pantai pelabuhan dan laut dengan kapal-kapal kecil yang berjajar rapi di dermaga. Akhir­nya berhasil juga mendapatkan bangku kosong melepas lelah sambil memandangi lepas pantai dan cafe-cafe, resto dan aneka toko souvenir dengan arsitektur cantik yang berdiri disepanjang jalan kota pinggir laut. Semua itu menambah semarak kota yang terkenal pula dengan ikan Herringnya yang lezat.

Waktu terus berlalu tak terasa telah beranjak jam satu siang, penulis dan keluarga pun tak melewatkan waktu makan siang di bangku terbuka di tengah terik matahari dan mengenakan jaket namun dinginnya angin laut masih terasa menusuk.

Anehnya, kendati udara cukup dingin bahkan membuat tubuh menggigil, pedagang es cream justru terus sibuk melayani pembeli.

Usai makan, kami beranjak mencari tempat berfoto yang biasa atau terkenal bagi wisatawan dari Indonesia untuk kenang-kenangan. Memang, tempat foto sejenis banyak dite­mu­kan di se­panjang jalan obyek wisata Va­lendom tetapi yang satu ini disebut-sebut beda.

Dengan biaya 20 Euro per shoot, tak sampai 10 menit kami selesai ber­ganti kostum Belanda. Mengikuti arahan photograper yang merangkap kasir dan pela­yan, ganti baju lagi lalu menunggu sekitar 20 menit, dan foto pun siap.

Kalau tak sabar menunggu langsung saja keluar berbelanja aneka souvenir untuk oleh-oleh. Souvenir disini, relatif murah menurut ukuran kantong masya­rakat Belanda tetapi terasa sekali mahal bagi wisatawan Asia termasuk penulis.

Bukti

Disebut-sebut wisatawan yang datang dari Indonesia, hampir tidak pernah melewatkan kesempatan mampir ke salah satu studio foto untuk mengabadikan perjalanan wisata ke Volendam. Berfoto di tempat ini dikatakan sebagai bukti pernah berkunjung ke Volendam. Disini pengunjng mengenakan kostum tradisional nelayan Belanda yang berwarna merah cerah dipadu celana atau rok hitam dan clog (sepatu kayu).

Jika berfoto berombongan bersama kelaurga atau teman-teman seper­jalanan,dengan tangkas para fotografer menata semua untuk berfoto dalam setting se­perti sebuah keluarga nelayan Volendam zaman dulu yang juga gemar bermusik sambil meme­gang alat-alat seperti akordion, ember, keranjang bunga, dan sebagainya. Para fotografer wanita itu dengan cekatan menata dan mendandani dengan sangat cepat.

Di etalase studio ini, banyak foto orang terkenal Indonesia yang pernah ke Volendam.

Salah satu studio foto ini rupanya sudah ada sejak zaman dulu, sehingga orang bisa melihat pajangan orang-orang terkenal dari Indonesia yang pernah berfoto di tempat itu, seperti Bung Hatta, Gus Dur, Megawati, Rima Melati dan lain-lain. Me­reka menempatkan foto-foto tersebut di etalase dan di dinding studio.

Di Volendam, museum juga menjadi wahana wisata bagi tu­ris mancanegara. Banyak yang dapat dilihat di tempat ini, tentunya semuanya berkaitan dengan sejarah desa Volendam yang indah itu.

Selain menyaksikan keunikan rumah-rumah tradisional nelayan Belanda, berkeliling pantai dengan bus air juga cukup menye­nangkan. Tidak sedikit pula turis datang ke Volendam me­nyem­patkan diri untuk mengunjungi pabrik pembuatan sepatu kayu (clog) dan pabrik pembuatan keju, makanan yang banyak dijual di Belanda.

Memang banyak orang menyebut bahwa kota Volendam di Belanda itu tempat yang wajib dimasukkan dalam agenda wisata. Daerah nelayan yang masuk dalam wilayah Kota Edam Volendam terletak di wilayah paling Utara tetapi hanya sekitar 20 KM dari Amsterdam.

Untuk mencapai tempat ini termasuk sangat mudah dengan memanfaatkan transportasi publik negara Belanda sekalipun tanpa bantuan penyelenggara tour. Kota ini dapat ditempuh dengan mudah secara mandiri jika berangkat dari pusat stasiun Central/Centrum Amsterdam.

Dari lantai atas stasiun Centrum Amsterdam, di sana tersedia layanan bus-bus menujuberbagai arah luar kota Amsterdam termasuk menuju Volendam, bus yang sebaiknya diambil adalah bus bernomor 316. Tiket bus bisa di peroleh langsung dari supir bus. ** (ar.harahap)

()

Baca Juga

Rekomendasi