Hewan yang Dipercaya Simbol Keberuntungan

MASYARAKAT Tiongkok za­man dulu konon menganggap hewan Naga, Qilin, Fenghuang (burung Hong), dan Kura-kura sebagai hewan yang memiliki sifat Dewa. Maka tak jarang mereka disebut keempat hewan ini sebagai Dewa merupakan simbol keberun­tungan. Padahal, selain kura-kura, ketiga macam hewan yang lain di atas hanyalah legenda hasil ciptaan dari imajinasi manusia.

- Naga. Hewan Naga (Hanzi tradisional :  sederhana) dianggap sebagai hewan paling agung di Tiongkok, juga lambang keberun­tungan paling agung. Orang sangat akrab dengan citra naga, namun tidak seorang pun pernah bertemu dengan naga.

Naga dalam mitos kepercayaan Tiongkok divisualisasikan dengan memiliki kepala kuda dan bertan­duk rusa. Cakar kakinya menye­rupai burung rajawali, sementara badannya berbentuk ular yang panjang. Selain itu, ekor­nya mirip singa, dan di seluruh tubuhnya juga dipenuhi oleh sisik zirah yang berwarna keemasan. Naga Tiong­kok merupakan hasil gabungan dari beberapa binatang.

Di dalam bayangan manusia, sosok Naga digambarkan dapat berjalan di darat, dapat berenang di air, dapat terbang di langit, dan dipercaya memiliki kesaktian yang sangat tinggi.

Selama ribuan tahun, dinasti-dinasti Tiongkok selalu meng­anggap Naga sebagai lambang kekuasaan dan martabat; semen­tara masyarakat biasa mengang­gap­nya sebagai lambang moral yang baik serta kekuatan.

Di negeri Tiongkok, hampir di setiap tempat orang dapat menjum­pai gambar/lukisan/visualisasi yang berbentuk Naga. Mulai dari istana, kuil, alat-alat perabotan, semuanya terukir Naga.

Dalam memperingati hari-hari tertentu, masyarakatnya juga me­nem­pelkan gambar Naga, menari tarian Naga, berlomba pe­rahu na­ga; sampai memberi nama anak juga banyak menggunakan huruf Naga.

Bahkan Naga adalah shio hewan paling agung di antara ke 12 shio hewan yang lain. Konon hingga saat ini, banyak keluarga yang tinggal Tiongkok maupun pe­ranakan (Tionghoa) yang tersebar diberbagai penjuru dunia sa­ngat mengharapkan kelahiran anak mereka di tahun Naga, karena ia telah menjadi lambang/simbol keberuntungan.

Orang Tionghoa di seluruh du­nia sendiri sering menganggap diri mereka sebagai ‘Keturunan Naga‘ ; Long de chuanran).

- Qilin. Hewan Qilin divisua­lisasikan berbentuk tubuh rusa, dimana tubuhnya diselubungi oleh zirah, kepalanya memiliki tanduk panjang, dan di atas tanduknya ada gumpalan daging. Kakinya terlihat seperti kaki kuda, sementara ekor­nya seperti ekor sapi. Ia seringkali digambarkan dengan api yang menutupi seluruh tubuhnya.

Moral

Qilin dianggap sebagai makhluk yang memiliki sifat moral yang baik, dan dikisahkan selalu muncul bersamaan dengan datangnya seorang bijak.

Kaisar-Kaisar pada jaman dulu selalu menganggapnya sebagai lambang kedamaian dan kemak­muran. Di istana dan taman Yihe di Beijing, Qilin selalu dapat dijumpai lewat ukiran tembaga dan ukiran di batu. Di kalangan rakyat, Qilin dipercaya sebagai hewan suci, pelindung Negeri dari ben­cana, dan lambang bagi pelindung anak-anak.

- Burung Hong.. Burung Hong (Hanzi : Pinyin : Fenghuang; Hokkian : Hong) memiliki jambul yang indah, tubuhnya berwarna-warni. Burung ini merupakan gabungan dari berbagai ka­rakte­ristik burung. Yang jantan disebut ‘Feng’, sementara yang betina disebut ‘Huang’. Fenghuang di dalam legenda Tiongkok dianggap sebagai raja para burung yang melambangkan keberuntu­ngan dan kedamaian.

Dalam pernikahan tradisional Tiongkok, dekorasi burung Hong menjadi hiasan wajib pada pakaian dan hiasan kepala mempelai wani­ta, serta melambangkan keberun­tungan dan kebahagiaan.

Selain itu, dalam tradisi Tiong­kok menganggap bahwa Naga dan burung Hong sebagai simbol hubu­ngan/pasangan yang mesra antara suami dan isteri, bagaikan konsep yin dan yang.

Dalam desain tradisional, sim­bol burung Hong juga digunakan secara luas, melambangkan ke­mak­muran dan kedamaian. Burung Hong juga sering divisualkan/digabung bersama hewan simbol keberuntungan lainnya, seperti ‘burung Hong dan Naga’, atau ‘burung Hong dan Qilin’. Naga, Qilin dan Burung Hong (sering disebut juga ‘burung Phoenix‘) adalah hewan-hewan hasil ima­jinasi manusia.

- Kura-Kura . Kura-kura (pinyin : Lu gui) di dalam 4 hewan yang dipercaya sebagai simbol keberun­tungan etnis Tionghoa ini meru­pakan satu-satunya hewan yang benar-benar ada. Kura-kura juga adalah binatang yang berumur paling panjang. Menurut catatan penelitian, seekor kura-kura dapat bertahan hidup selama 150 tahun! Umur terpanjang di antara segala hewan lain di muka bumi.

Masyarakat sendiri tidak ha­nya menganggap kura-kura sebagai lambang kesehatan dan umur panjang, namun kura-kura juga dianggap memiliki kemampuan meramal masa depan.

Pada jaman kuno Tiongkok, se­belum menyelenggarakan sebuah acara, ahli-ahli peramal harus membakar tempurung kura-kura; lalu berdasarkan pola di atas tempurung itu melakukan tafsiran peramalan.

Karena hal itulah masyarakat Tionghoa hingga saat ini masih menye­but kura-kura sebagai ”De­wa kura-kura’. Konon kura-kura pernah menerima penghormatan yang sangat besar di dalam sejarah perdinastian Tiongkok. Di dalam istana kekaisaran semuanya me­miliki ukiran kura-kura pada poto­ngan batu atau tembaga, sebagai lambang kemakmuran dan kelang­gengan suatu Negara. (thi/ar)

()

Baca Juga

Rekomendasi