Pesawat Pribadi Gubernur Aceh Mendarat Darurat

Banda Aceh, (Analisa). Pesawat pribadi Gubernur Aceh Irwandi Yusuf yang dipi­lotinya sendiri terpaksa mendarat darurat di atas pasir pinggir pantai Gampong Lam Awe, Ujong Pancu, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar sekitar pukul 14.45 WIB, Sabtu (17/2).

Pesawat terbang ringan bermesin tunggal jenis Shark Aero itu yang diberi nama Eagle One ‘Hanakaru Hokagata’ terse­but, mendarat darurat setelah mengalami dua kali kerusakan pada bagian mesin hingga tidak bisa terbang lagi

Di dalam pesawat berkapasitas dua penumpang itu, selain Irwandi Yusuf yang menerbangkan pesawat, juga terdapat Asisten II Setda Aceh, dr. Taqwallah M.Kes. Irwandi dan Asis­ten II selamat dari insiden ini.

“Setelah pesawat mendarat darurat, Alhamdulillah Gu­bernur Irwandi Yusuf dan Asisten II Taqwallah yang men­dampinginya selamat, dalam keadaan sehat walafiat, dan su­dah beraktivitas seperti biasa,” kata Kepala Biro Humas Setda Aceh, Mulyadi Nurdin yang mengkon­firmasi warta­wan terkait kejadian pen­daratan darurat pesawat pribadi Gu­ber­nur Irwandi.

Kapolresta Banda Aceh, AKBP Trisno Riyanto, juga mem­be­narkan pesawat tersebut mendarat tiba-tiba di ka­wasan bibir pantai Gampong (desa) Lam Awe, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar.

“Saya tidak tahu secara detail kronologisnya, terkait ada­nya pesawat terbang mendarat darurat itu benar dan untuk Pak Irwandi Yusuf Guber­nur Aceh dalam keadaan sehat,” kata­nya.

Kapolsek Peukan Bada, Iptu Fir­man­syah, menambahkan, pendaratan pesawat terbang itu secara tiba-tiba diketahui sa­at pemegang otoritas navigasi Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar memberitahukan ada pesawat terbang yang mendarat tiba-tiba di bibir pantai Lam Awe, Peukan Bada, Aceh Besar.

“Kami dapat informasi dari Badan Ke­amanan Laut ada pesawat terbang yang mendarat di lokasi pantai Lam Awe, langsung kita ke lokasi,” kata­nya.

Patah sayap kanan

Akibat pendaratan darurat, pesawat terbang Shark Aero itu mengalami patah sayap di bagian kanan. Insiden itu turut menarik perhatian warga yang telah ramai berkumpul di ping­giran pantai. Warga tidak diizinkan mendekati area pe­sawat.

Ahmad, salah seorang warga me­nga­takan, insiden terse­but berlang­sung sekitar pukul 15.00 WIB. Ahmad me­ngaku tidak mengetahui secara je­las penyebab dari insiden itu.” “Kare­na lihat ramai orang saya pikir kenapa, makanya da­tang ke mari,” sebutnya.

Masyarakat di sekitar lokasi dan daerah lainnya terus ber­datangan untuk menyaksikan pesawat terbang milik Irwandi Yusuf yang mendarat darurat di bibir Pantai Lam Awe, Aceh Besar. Polisi berjaga jaga di lokasi kejadi­an dan para teknisi ter­lihat membong­kar sayap pesawat milik Gubernur Irwandi Yusuf itu.

Informasi yang berhasil dihimpun Analisa menyebutkan, kronologi peristiwa tersebut ketika Gubernur Irwandi kembali dari Calang, Aceh Jaya meninjau proyek jembatan nasional Krueng Teunom.

Setiba di kawasan Leupung, pesa­wat mengalami turn off machine (mati mesin), kemudian Irwandi dengan penum­pang Asisten II Taqwallah berencana melakukan emergency landing (mendarat darurat) tapi sesaat kemudian me­sin pesawat kembali hidup. Gubernur melan­jutkan pener­bangan dengan rencana mendarat di Lanud SIM Blang Bin­tang.

Setiba di kawasan Ujong Pancu, Keca­matan Peukan Bada, Aceh Besar, mesin pesawat kembali mengalami gangguan, lalu Irwandi langsung membuat keputusan dengan melaku­kan pendaratan di pesisir pantai Ujong Pancu.

Karena tekanan pesawat mendarat di dalam pasir, roda pe­sawat tengge­lam dalam pasir, sehingga badan pesawat mi­ring ke kanan, dan menga­la­mi patah sayap sebelah kanan akibat terkena benturan dengan pasir pantai. (mhd)

()

Baca Juga

Rekomendasi