Axolotl, Ajolote atau Wooper Rooper, semua nama ini merujuk pada satu jenis hewan air aneh ini yang seperti tidak pernah dilihat sebelumnya. Binatang ini sangat berwarna-warni, lucu, memiliki lengan dan kaki, serta kemampuan untuk meregenerasi sebagian besar bagian tubuhnya.
Jika seseorang sedang mempertimbangkan untuk memiliki hewan peliharaan yang lebih menarik daripada ikan dan tidak perlu dibawa keluar untuk berjalan-jalan setidaknya dua kali sehari, maka Axolotl adalah pilihan yang ideal dan tepat. Binatang ini sebenarnya adalah hasil mutasi dari salamander atau spesies sub-Salamander. Binatang ini terlihat murah senyum.
Nama Axolotl diambil dari bahasa Aztec “Nahutl”, yang artinya anjing air atau “dog fish”, dari kata Alt untuk air dan Xolotl untuk anjing. Axolotl terkadang juga disebut sebagai “Mexican Walking Fish” karena tangan dan kaki yang dimilikinya.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Axolotl bukanlah sejenis ikan, melainkan salah satu jenis Salamander langka yang terdapat di daerah-daerah Mexico City, di sekitar danau Xochimilco dan danau Chalco.
Axolotl yang memiliki nama latin ‘Ambystoma Mexicanum’ merupakan salah satu jenis salamander yang bisa menghabiskan masa hidupnya dalam bentuk larva. Panjang Axolotl rata-rata hanya 15 cm, namun bisa mencapai hingga 30 cm. Umur Axolotl diperkirakan mencapai 10 hingga 15 tahun. Warna Axolotl berbeda antara yang liar dengan yang telah dipelihara. Axolotl liar memiliki warna hitam, abu-abu gelap dan coklat kepirangan, sementara Axolotl peliharaan memiliki warna albino dan golden albino.
Axolotl memiliki 3 pasang insang yang menyerupai tanduk di sekitar kepalanya. Orang-orang timur sering menggunakan fantasinya dengan mengaitkan legenda ular naga, sehingga mereka menyebut Axolotl sebagai ikan naga.
Axolotl merupakan binatang yang cepat melakukan regenerasi jika terluka. Axolotl mampu menumbuhkan kembali anggota tubuh, taring, kulit, organ dan bagian tubuh lainnya yang terluka.
Sayangnya, saat ini populasi Axolotl mulai berkurang dikarenakan munculnya ikan-ikan dari daerah lain yang dibawa manusia serta sebab lainnya. Internationl Union for Conservation of Nature sampai memasukkan Axolotl dalam daftar merahnya, karena mereka berpendapat Axolotl bisa hilang dalam lima tahun berikutnya.
Peliharaan
Dihabitat aslinya, hewan ini mulai terancam kepunahan karena pesatnya pembangunan disekitar danau habitat mereka. Namun, dengan banyaknya penggunaan Axolotl sebagai bahan penelitian, maka jumlah Axolotl yang dikembangbiakan oleh manusia semakin banyak termasuk sebagai hewan peliharaan.
Bagi yang ingin pelihara Axolotl sejenis Salamander ini, antara lain cara yang dilakukan orang adalah dengan memanfaatkan
Akuarium sebagai kandang Axolotl. Dapat juga menggunakan tangki plastik maupun akrilik jika tidak menginginkan tempat berbahan kaca. Jangan lupa dicuci sebelum digunakan. Ram kawat dapat menjadi penutup yang baik, karena selain dapat melindungi agar tidak memanjat keluar kandang juga akan memberikan sirkulasi udara yang sangat baik.
Meski termasuk hewan amphibi, axolotl termasuk hewan yang banyak menghabiskan waktu di dalam air. Suhu air yang ideal untuk lingkungan hidup Axolotl berkisar antara 15 hingga 21 derajat celcius. Axolotl adalah hewan air dingin, bukan hangat atau hewan air tropis. Ketidakstabilan suhu air akan berpengaruh pada kesehatan Axolotl. Sebaiknya, akuarium memiliki pengatur suhu.
Air yang digunakan harus bebas kaporit dan memiliki kadar zat besi yang rendah. Air tanah murni bisa digunakan sebagai media memelihara axolotl. Sebaiknya, endapkan dulu air yang akan digunakan sebagai media memelihara axolotl selama 12 hingga 24 jam sebelum digunakan.
- Sediakan tempat berlindung karena Axolotl adalah hewan pemalu yang lebih suka menyembunyikan diri. Sediakan tempat bersembunyi yang terbuat dari batu, tembikar, atau potongan kayu.
Alat pernafasan axolotl adalah insang. Meski tergolong bangsa ampibi, Axolotl bernafas dengan insang dan mereka sangat jarang menyembul ke permukaan air. Dengan kata lain, Axolotl hidup dan mencari makan dibawah permukaan air.
Makanan Axolotl adalah cacing dan udang beku. Sebaiknya jangan berikan pakan hidup kepada Axolotl untuk menghindari parasit dan penyakit dari ikan hidup tersebut. Axolotl diberi makan dua kali sehari.
Jangan campurkan Axolotl dengan ikan, karena ikan akan menyangka insang Axolotl adalah cacing dan kemudian mencoba memakannya. Axolotl juga akan menganggap ikan sebagai makanan lezat dan memakannya.
-Terlepas dari wajahnya yang menggemaskan jangan memegang Axolotl. Karena minyak yang dikeluarkan dari tangan manusia dapat membuat ia sakit, begitu pula sebaliknya. (bdc/whc/ar)