Unik dan Nyata

Kisah Sembilan Orang Bangkit dari Kematian

SEMUA makhluk hidup pada akhirnya akan mati secara permanen, baik karena penyebab alami seperti penyakit atau karena penyebab tidak alami seperti kecelakaan. Setelah kematian, tubuh makhluk hidup mengalami pembusukan. Kematian diyakini sebagai terlepasnya ruh atau nya­wa dari raga, atas dasar kehendak Tuhan.

Kematian juga memiliki mis­teri tersendiri pada apa yang terjadi setelah kematian, dimana seba­gian orang mengatakan bahwa ada kehidupan baru (di alam lain) setelah kematian.

Terlepas dari berbagai teori setelah ke­matian, ternyata ada beberapa peristiwa di dunia yang mengkisahkan orang- orang yang “Hidup Kembali” setelah dinya­takan meninggal dunia.

Memang sulit dipercaya dan jauh dari akal sehat, namun inilah kisah nyata dan memang benar terjadi. Berikut beberapa kejadian aneh orang yang bangkit dari kematian dikutip dari laman listverse.com:

1. Madame Bobin

Madame Bobin dilaporkan meninggal dunia akibat demam kuning. Oleh karenanya, jasadnya pun menjadi kaku saat akan dikuburkan.

Tetapi, seorang suster yang melihatnya sebelum penguburan mengklaim, tubuh Madam Bobin tidak terlalu dingin seperti yang seharusnya.

Ia bahkan melihat gerakan-gerakan kecil, itu menunjukkan Madame Bobin bisa jadi belum meninggal dunia. Ayah Bobin pun memutuskan menggali kuburan­nya dan terkejut ketika melihat Bobin melahirkan saat berada di dalam peti.

Pemeriksaan yang dilakukan mengung­kapkan Bobin sebe­narnya tidak menderita demam kuning.

2. Octavia Hatcher

Setelah kehilangan putera­nya, Octavia mengalami depresi berat. Ia tidak makan dan tidak mau meninggalkan tempat tidurnya.

Hal ini membuat Octavia sakit dan koma. Setelah dinyatakan meninggal dunia, keluarganya menyusun acara pemakaman.

Namun, beberapa hari kemu­dian suami Octavia melihat orang-orang di kota lain juga mengalami koma dan bisa sembuh.

Ia kemudian bergegas pergi ke makam karena menduga Octavia masih hidup. Namun terlambat, Octavia sebenarnya sudah sadarkan diri dan mencoba keluar dari peti, dan tidak berhasil.

3.Bocah lelaki 3 tahun tanpa nama dan Kevin Santos

Pada 25 April 1913, anak laki – laki Nyonya J. Burney berusia tiga tahun yang tidak disebutkan namanya terduduk di peti matinya saat dia akan dimakamkan di Butte, California.

Anak laki- -laki ini menatap langsung ke arah neneknya, Nyonya L. Smith (81 tahun), yang langsung meninggal dunia karena terkejut.

Kemudian, anak laki-laki ini kehilangan kesadarannya dan terjatuh kembali ke peti matinya. Seorang dokter kemudian me­nya­takan bahwa ia telah mening­gal dunia.

Cerita ini mirip seperti kisah anak laki-laki bernama Kevin Santos (2 tahun) dari Brasil yang hampir terkubur hidup-hidup pada tahun 2012.

Santos duduk di peti matinya tepat sebelum penguburannya dan meminta air kepada ayahnya, sebelum dia terjatuh kembal ke peti matinya. Dia tidak bisa dihidupkan kembali dan dinyata­kan meninggal untuk kedua kalinya.

4. Eleanor Markham

Pada tahun 1894, Eleanor Markham dinyatakan meninggal dunia di desanya, Sprakers, New York. Dia mengeluhkan masalah jantung dua pekan sebelum kematiannya kepada Dr. Howard.

Kesehatannya terus menurun sampai pagi hari pada 8 Juli 1894, saat ia dinyatakan telah meninggal dunia. Surat kematiannya dike­luar­kan, dan dua hari kemudian dia dima­sukan kedalam peti mati untuk dima­kamkan.

Eleanor terbangun dan berte­riak dari dalam peti mati, saat peti matinya sedang dalam perjalanan menuju pemakaman. Peti mati pun dibuka, Eleanor yang terkejut langsung berkata bahwa dia akan dikubur hidup-hidup.

Dr. Howard yang berada dalam rombo­ngan pemakaman pun langsung dengan cepat mencoba untuk menenangkan Eleanor, meyakinkan Eleanor bahwa ini semua hanya kesalahan yang akan ia perbaiki secepatnya.

Eleanor pun mengatakan bahwa ia merasa sadar sejak persiapan penguburannya dan bisa mendengarkan semua pem­bi­caraan dan diskusi, bahkan mendengarkan bisikan orang- orang.

5. Seorang polisi Prancis yang tak dikenal

Press Democrat pada 1889 melaporkan sebuah kisah tentang seorang polisi Prancis yang hampir dikubur hidup-hidup.

Sebenarnya, dia hanya tidak sadarkan diri, sehingga membuat orang-orang mengang­gapnya telah meninggal dunia.

Saat dia akan dimasukkan ke dalam lubang kubur, polisi itu membenturkan kepalanya pada peti terlalu keras dan meninggal dunia seketika.

6. Margaret Dickson

Pada 2 September 1721, Margaret Dickson (Biasa di­panggil “Maggie”) diadili dan di­gan­tung karena menyem­bunyi­kan kehami­lannya.

Maggie yang terpisah dari suaminya be­kerja di sebuah penginapan dan berse­lingkuh dengan anak pemilik penginapan yang me­nye­babkan dia hamil, dan dia mencoba menyembunyikan kehamilannya karena takut kehi­langan pekerjaan. Bayi yang dila­hirkan­nya terlalu lemah dan me­ninggal beberapa hari kemudian.

Maggie tidak bisa mengu­burkan bayinya karena kehamil­annya yang rahasia, jadi dia membuangnya ke sungai.

Sayangnya, jenazah sang bayi itu dite­mu­kan di sepanjang sungai oleh warga, dan setelah dilacak, hasilnya mengacu pada Mag­gie.

Maggie pun dihukum gantung dan di­ma­sukan kedalam peti mati untuk dikubur­kan. Namun, ia terbangun saat dalam perja­lanan me­nuju pemakaman.

Maggie beranggapan bahwa ini adalah kea­jaiban Tuhan, dimana ia menganggap bahwa Tuhan memberikan ia kesem­patan kedua untuk hidup lebih baik dan memaafkan kesalah­annya.

Dia pun kembali hidup bersa­ma suaminya dan memiliki lebih ­banyak anak. Maggie pun men­dap­at julukan “Half Hangit Maggie” atau Maggie yang setengah tergantung.

7. Mrs Blunden

Mrs Blunden ini dua kali mengalami nasib sial karena dinyatakan dua kali meninggal dan dua kali itu juga dia terbangun di peti matinya.

Pada 15 Juli 1674, dia jatuh sakit dan ter­­ti­­dur panjang setelah mengambil air. Waktu itu tubuh­nya jadi dingin, dia tidak bernafas, dan dia tidak memiliki denyut nadi atau detak jantung.

Dia dinyatakan meninggal dan dimakam­kan atas permintaan suaminya, yang sedang dalam perjalanan dan ingin dikuburkan saat dia kembali.

Tapi setelah itu tubuh Mrs. Blunden digali setelah beberapa anak bermain di sekitar kuburan mengeluh mendengar suara yang datang dari kuburnya.

Dia terbangun di peti matinya, dan tu­buhnya penuh luka dan goresan dari usahanya untuk melarikan diri. Tapi tetap tidak ada tanda-tanda kehidupan yang terdeteksi, dan dia dinyatakan meninggal lagi dan dikubur kem­bali.

Nyonya Blunden ditemukan dengan lebih banyak luka saat tubuhnya digali kembali untuk memungkinkan pemeriksaan petugas pemeriksa mayat kee­sokan harinya.

Dia juga menggigit mulutnya sampai berdarah dan bajunya sudah dirobek. Seorang penjaga yang berjaga di makamnya harusnya tahu waktu dia terba­ngun lagi, tapi diperkira­kan penjaga ini pergi dan tidak ada ditempat.

8. Matthew Wall

Di desa Braughing, Hertfor­dshire, sedang merayakan hari peringatan “Orang Yang Sudah Tua” pada Oktober setiap tah­unnya. Peringatan ini bukan untuk orang-orang yang sudah tua, melainkan untuk Matthew Wall, yang hampir saja dikubur hidup- hidup pada 2 Oktober 1571.

Matthew meninggal dunia saat ia sedang mempersiapkan perni­kahannya. Dia dibawa ke gereja desa dengan sebuah peti mati, dan salah satu dari pembawa peti mati tergelincir karena dedaunan yang basah dan akhirnya men­jatuhkan peti mati dengan Mat­thew didalamnya.

Ternyata hentakan dari jatuh­nya peti mati membuat Matthew tersadar kembali dari kematian­nya, ia pun langsung memukul-mukul peti mati dari dalam sambil berteriak untuk dikeluarkan.

Setelah peristiwa ini, Matthew pun melan­jutkan pernikahannya, memiliki dua orang putra, dan hidup selama 24 tahun lagi. Ia me­ninggal pada tahun 1595.

9. Essie Dunbar

Pada tahun 1915, Essie Dun­bar (32 tahun) dinyatakan me­ninggal dunia setelah men­derita penyakit epilepsi.

Jasadnya dimasukan kedalam peti mati dan dijadwalkan untuk dimakamkan besok harinya jam 11 pagi untuk menunggu keda­tangan adiknya yang tinggal di kota lain agar bisa melihat jenazah kakaknya sebelum dimakamkan.

Namun adiknya tidak datang tepat waktu, ia datang beberapa menit setelah peti mati kakaknya dikubur, dan dengan cepat digali kembali untuk mengizinkan sang adik memberikan penghormatan terakhirnya.

Essie yang seharusnya terba­ring malah terduduk di peti matinya dan tersenyum ke­pada adiknya, dan tiga pendeta yang melihat prosesi pemakaman ini terkejut dan terjatuh kedalam kuburan.

Lalu para pendeta bergegas memanjat liang kubur dan histeris berlarian, begitu juga adik Essie dan para anggota pemakaman lainnya.

Essie bangkit dan ikut berlari mengejar para anggota pema­kaman yang berlari menuju kota dan menyebabkan keributan. Beberapa tahun kemudian, orang -orang masih meyakini kalau Essie adalah zombie yang kem­bali dari kematian. Essie pun meninggal “kembali” pada tahun 1955, meskipun beberapa sumber menyatakan ia meninggal di tahun 1962. (bms/listvc/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi