Demikian Prof Dr Muzakkir MA dalam tausiahnya di pengajian Kulliah Tasawuf Baitul Mustaqfirin Al Amir, Minggu (25/2) di Jalan Suluh Medan.
Dijelaskan Muzakkir yang juga dosen ilmu tasawuf di Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam UIN Sumut, tidak akan tiba hari kiamat hingga zaman berdekatan, setahun bagaikan sebulan, sebulan bagaikan sepekan, sepekan bagaikan sehari, sehari bagaikan sejam dan sejam bagaikan terbakarnya pelepah pohon kurma.
Ada beberapa pendapat para ulama tentang makna berdekatannya zaman, di antaranya, maksudnya adalah sedikitnya keberkahan di dalam waktu. Ibnu Hajar Rahimahullah berkata, “Hal ini telah didapati pada zaman kita sekarang ini. Karena kita telah menjumpai cepatnya waktu berlalu yang tidak pernah kita temukan pada zaman sebelum kita”, ujar Prof Muzakkir.
Tanda-tanda berikutnya adalah dicabutnya ilmu terjadi dengan diwafatkannya para ulama. Dijelaskan dalam hadits dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash Radhiyallahu anhuma, beliau berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu sekaligus dari para hamba, akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan mewafatkan para ulama, sehingga ketika tidak tersisa lagi seorang alim, maka manusia akan menjadikan orang-orang bodoh sebagai pemimpin, lalu mereka ditanya, kemudian mereka akan memberikan fatwa tanpa ilmu, maka mereka sesat lagi menyesatkan orang lain”.
“Begitu juga sedikitnya orang belajar ilmu-ilmu agama. Banyak yang berlomba-lomba belajar ilmu dunia dan sedikit yang belajar ilmu agama,” katanya.
Kesesatan hanya terjadi ketika bodoh terhadap ilmu agama. Banyak orang yang tak paham agama berbicara tentang agama. Ilmu senantiasa terus berkurang, sementara kebodohan semakin banyak, sehingga banyak orang yang tidak mengenal kewajiban-kewajiban dalam Islam.
Tanda-tanda berikutnya, muncul fitnah di mana-mana. Orang yang benar akan disalahkan dan sebaliknya yang salah dibenarkan. Orang yang baik dizalimi. “Inilah tanda-tanda kiamat itu,” kata Muzakkir.
Sebelumnya Pendiri dan Pimpinan Rumah Kulliah Tasawuf Baitul Mustaqfirin Al Amir, Buya Dr KH Amiruddin MS, mengajak jemaah untuk terus meningkatkan amalan zikir sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Pada acara itu juga dilakukan kerja sama antara Majelis Zikir Tazkira dengan PT Yasmira Wisata Utama penyelenggara perjalanan ibadah umrah yang memiliki izin resmi Kemenag. (sug)