PWI Sumut: Mahasiswa Harus Paham Kode Etik Jurnalistik

Analisadaily (Medan) - Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi "Pembangunan" (STIK-P) Medan mengikuti ceramah pendidikan pers yang diprakarsai Dewan Kehormatan PWI Sumatera Utara.

Acara pendidikan pers bertema "Jurnalisme Berbasis HAM, Pasal 4 KEJ, dan Tidak Membuat Berita Bohong" digelar di Aula Kampus STIK-P, Jalan Sisingamangaraja Medan. Dewan Kehormatan PWI Sumut diwakili H. Sofyan Harahap, War Djamil, Azryn Maridha, Nurhalim Tanjung, didampingi Puket I STIK-P, Austin Tumengkol.

Dalam sambutannya, Azryn Maridha memaparkan, ceramah pendidikan tersebut diselenggarakan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang ilmu jurnalisme dan Kode Etik Jurnalistik Kewartawanan Indonesia.

Ketua Dewan Kehormatan PWI Sumut, H. Sofyan Harahap menerangkan, dalam menjalankan fungsi pers, setiap wartawan Indonesia tidak boleh membuat berita bohong, fitnah, cabul dan sadis. Wartawan juga tidak dibenarkan menerima imbalan untuk mengubah berita yang sebenarnya.

Diingatkan Sofyan, untuk mendapatkan berita yang baik dan akurat, wartawan harus check and recheck, konfirmasi, dan memiliki sumber jelas. Dengan demikian, berita yang disampaikan kepada masyarakat sesuai fakta di lapangan.

pendidikan pers bertema

Pendidikan pers bertema "Jurnalisme Berbasis HAM, Pasal 4 KEJ dan Tidak Membuat Berita Bohong" di Aula Kampus STIK-P Medan

"Berita hoax saat ini berkembang pesat melalui media sosial. Untuk menghempang informasi tidak benar, diharuskan konfirmasi maupun check and recheck untuk memastikan kebenaran informasi tersebut," katanya, Selasa (27/3).

Saat disinggung mengenai perbedaan media online dengan media sosial, wartawan senior Harian Waspada ini menambahkan, untuk media online harus terverifikasi dan memenuhi syarat pendirian perusahaan pers. Wartawannya juga harus lulus standar kompetensi.

"Informasi hoax banyak berasal dari media sosial. Dengan ada media online yang berbadan hukum, dapat meminimalisir berita bohong dan meresahkan masyarakat," ucapnya.

"Kalian telah tepat menimba ilmu di Kampus STIK-P. Dengan pemahaman pers yang disampaikan, nantinya bisa bekerja di media dengan profesional," tambah Sofyan.

Puket I STIK-P, Austin Tumengkol, mengapresiasi kegiatan pendidikan yang selenggarakan Dewan Kehormatan PWI Sumut untuk menambah wawasan mahasiswa tentang pers.

"Kita harap, ilmu yang didapat akan diimplementasikan para mahasiswa dalam dunia kerja, khususnya bidang jurnalistik," tandas Austin.

(RZP)

Baca Juga

Rekomendasi