Lhoksukon, (Analisa). Masyarakat Gampong (desa) Trieng Pantang, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara menemukan kacang hijau yang diberikan oleh pihak Puskesmas setempat dalam kondisi berkutu dan tak layak konsumsi.
Keuchik (kepala desa) Trieng Pantang, Hasanuddin kepada Analisa, Selasa (27/3) mengatakan, kacang hijau tersebut diserahkan ke desa Februari 2018, untuk program peningkatan gizi anak pada kegiatan Posyandu. Kacang sebanyak 8 kg itu untuk jatah 4 bulan, yaitu Maret, April, Mei dan Juni.
“Ketika kita lihat pada Sabtu (24/3) lalu, kacang hijau itu tidak layak dikonsumsi karena sudah berbubuk dan berkutu. Dari awal diberikan kondisi kacang memang sudah tidak bagus lagi. Kacang itu masih saya simpan, tidak mungkin kita berikan pada anak jika tidak layak konsumsi,” kata keuchik.
Dirinya mengaku menunda acara pembagian kacang hijau sampai diganti dengan yang baru. Dalam hal ini, tambah keuchik, harusnya pihak dinas kesehatan sebagai sarana kesehatan masyarakat lebih berperan aktif terhadap gizi anak di desa.
Kepala Puskesmas Lhoksukon, dr Rahmad saat dihubungi mengatakan, pemberian kacang hijau oleh pihak Puskemas untuk Desa Trieng Pantang hanya sebagai pendukung kegiatan Posyandu. Sedangkan untuk peningkatan gizi, menurutnya disediakan oleh desa menggunakan dana desa.
“Kita hanya sebagai penyalur, yang sediakan kacang hijau itu pihak dinas kesehatan. Ketika kami serahkan masih bagus. Sebenarnya bukan Desa Trieng Pantang saja yang menerima kacang hijau tersebut, desa lain juga ada kita serahkan tapi tidak ada keluhan,” kata Rahmad. Dia menyarankan, kacang itu sebaiknya dijemur agar kutu yang ada dalam kacang keluar, kemudian kacang tersebut bisa dikonsumsi. (bsr)