Terkenal Akan Kekuatannya

Sepuluh Dewa-Dewi Mitologi Yunani Kuno

DALAM mitologi Yunani ku­no, ada banyak sekali dewa-dewi yang memiliki kekuatan ber­beda-beda. Oleh karena itu, orang Yunani zaman dahulu, me­reka menyembah para dewa dan dewi ini agar diberikan kese­hatan, kemakmuran, serta di­jauhi bencana.

Dewa-dewi ini memiliki ting­katan kekuatan yang berbeda. Berikut dewa atau dewi terkuat dalam mitologi Yunani:

1. Zeus

Dewa terkuat, dewa pemim­pin segala dewa, dewa paling di­hor­mati oleh dewa dan manu­sia, sekaligus dewa penguasa Gu­­nung Olypmus, adalah Zeus, sang dewa petir. Seperti yang su­dah diki­sah­kan sebelumnya, ke­tika Cronos berkuasa di Olym­pus dengan ke­jam, Zeus lah de­wa yang berhasil mengalah­kan Cronos dan me­nyegelnya di Tartar.

Zeus menikah dengan Hera, dewi dari para dewi. Selain Hera, Zeus juga memiliki sejumlah af­fair denagn dewi lain dan wanita biasa. Dari hubungan di luar per­ni­kahannya dengan Hera, Zeus menghasilkan banyak anak.

Zeus memiliki kuasa di ber­bagai alam dan memiliki senjata andalan petir. Zeus memiliki satu sifat jelek yakni, mudah emosi. Bila ada yang mempro­voka­si­nya, Zeus tak sungkan-sungkan meng­hajar siapapun dengan petir.

2. Poseidon

Bersama dengan Zeus dan Hades, ketiga dewa ini menjadi tiga dewa paling kuat yang ada di mitologi Yunani. Sebelum ber­­kuasa atas laut, Zeus, Po­sei­don, dan Hades melakukan un­dian. Undian tersebut adalah, de­wa mana yang berhak ber­kuasa dimana. Dan hasilnya adalah, Zeus berkuasa di darat, Poseidon di laut, dan Hades di alam baka.

Poseidon menguasai lautan bersama dengan istrinya, Am­phitrite, dan beberapa dewa lain seperti Triton dan Nereid. Posei­don lebih banyak disembah oleh para nelayan dan pelaut.

Dengan bersenjatakan trident, Poseidon memiliki kekua­tan untuk menciptakan tsunami dan gempa bumi. Dengan tsuna­mi yang ia ciptakan, Poseidon bisa dengan mudah meng­han­curkan sebuah desa.

3. Hades

Hades digambarkan sebagai dewa pe­nguasa alam baka yang ke­jam. Tapi, ada versi yang me­ngatakan lain. Hades digambar­kan sebagai dewa penguasa alam baka yang adil.

Tak sedikit masyarakat Yuna­ni yang percaya bahwa Hades adalah lambang kematian, yang menjadikannya sebagai dewa yang jahat.

Gambaran jahat yang selama ini mengelilingi Hades, tak se­penuhnya benar. Justru 3 dewa lain yaitu Minos, Aiakos, dan Rha­­damanthys yang bertugas untuk menghukum jiwa-jiwa ma­nusia yang masuk ke alam ba­ka. Tidak baik dan tidak juga jahat, Hades sempat menipu Per­sephone, dewi yang ia cintai agar pergi dan menetap di dunia alam baka, menemaninya.

4. Prometheus

 Prometheus memiliki tingkat ketenaran yang lebih tinggi di mata para manusia ketimbang para dewa. Ayahnya adalah Titans, Lapetus, dan ibunya ada oceanid atau peri laut.

Prometheus memiliki kekuat­an untuk melihat masa depan. Kemampuan ini membuatnya bisa membantu memenangkan pertarungan antara Titans dan dewa-dewa di Olympus.

Prometheus mendapatkan pe­rintah untuk menciptakan ma­nu­sia dari tanah liat. Sekali pe­rin­tah tersebut dilaksanakan, Pro­­metheus menjadi tertarik pada manusia.

Ia selalu mengkhawatirkan na­sib manusia dan ingin manusia mendapatkan hidup yang lebih baik dari sebelumnya.

Zeus meng­­hukum Promet­heus karena ia mencuri api yang Zeus ambil dari manusia yang ke­mudian ia berikan kembali pada manusia.

Prometheus diikat di sebuah batu agar tubuhnya bisa dimakan elang. Karena Prometheus tak bisa mati, ia kembali pulih seperti semula. Prometheus kemudian dilepaskan oleh Hercules.

5. Dionysus

Ada begitu banyak dewa pada zaman dulu, salah satunya yang terkenal adalah Dionysus. Be­gitu mudah menebak kenapa Dio­ny­sus bisa begitu terkenal. Ia me­rupakan dewa pesta, kese­nangan, dan anggur.

Dimana ada pesta, disitulah Dionysus. Ia sangat terkenal bu­kan hanya di kalangan dewa, melainkan juga manusia.

Tak seperti dewa kebanyakan yang berdarah dewa murni, Dionysus adalah setengah dewa dan setengah manusia. Ayahnya adalah sang dewa petir, Zeus, dan ibunya adalah manusia bia­sa, Semele.

Karena hubungan asmara Zeus dan Semele tak disukai oleh Hera, Dionysus disembunyikan di Gunung oleh para Nymph (istilah peri atau bidadari di mito­logi Yunani) agar Hera tak me­nyakitinya.

6. Apollo

Di mitologi Yunani, Apollo adalah saudara kembar dari Artemis, dewi kesucian. Apollo sendiri merupakan dewa segala aspek. Apollo adalah anak hasil dari hubungan Zeus dengan Leto yang tinggal di Pulau Delos.

Pulau Delos dikenal sebagai pulau tempat pelarian dari mere­ka yang menghindar dari Hera.

Ketika Apollo lahir, ia dipre­diksi akan membawa kemak­mu­r­an bagi Pulau Delos dan se­isi­nya. Sebagai dewa musik dan se­gala aspek, Apollo digam­bar­kan seba­gai dewa yang selalu memegang kecapi.

Apollo memiliki kemampuan memanah yang sangat bagus. Ke­manapun dia pergi, Apollo ter­lihat membawa busuh silver. Apollo disebut juga sebagai de­wa penyembuh, tapi jika ia ma­rah, Apollo bisa mendatang­kan kema­tian dengan panahnya.

7. Nike

Tahu tidak, ternyata di mito­logi Yunani, benar-benar ada dewi yang bernama Nike. Menu­rut mitologi Yunani, Nike adalah dewi yang melambangkan kece­patan dan kekuatan.

Mungkin saja perusahaan sepatu Nike terinspirasi dengan Dewi Nike di Yunani.

Bila ma­sya­rakat Yunani me­ng­inginkan ke­kuatan, maka Ni­ke adalah de­wi yang akan me­reka sembah.

Patung Dewi Nike seringkali terlihat berada di samping Zeus. Me­nurut cerita, Nike adalah salah satu dewi yang turut mem­bantu Zeus untuk mengalahkan para Titans. Nike selalu dilam­bang­­kang sebagai dewi yang se­lalu membawa karangan bunga yang nantinya akan diberikan pada sang pemenang.

8. Ares

Nama Ares sudah sangat se­ring didengar, ia diceritakan se­bagai dewa yang suka pepe­ra­ng­an. Setiap perang yang ia la­ku­kan pasti berujung dengan ke­menangan. Tidak heran mengi­ngat dirinya adalah salah satu de­wa terkuat yang ada dalam ke­percayaan masyarakat Yunani pada zaman dahuulu. Lalu, se­perti apa kisah lain dari Ares Si Dewa Perang?

Ares merupakan dewa yang la­hir dari hubungan Zeus dan He­ra. Ares sangat kuat dan keji, ia sangat suka dengan per­tum­pahan darah. Ia tak perduli pe­rang untuk keadilan dan berta­han. Ini mem­buat ayahnya, Zeus, kecewa dan marah.

9. Cronos

Sebelum Zeus berkuasa, Cro­nos adalah dewa pemimpin dari segala dewa dan dewi Yunani. Tak hanya kuat, Cronos dan de­wa lainnya pada masa yang sama, memiliki ukuran yang luar biasa besar.

Cronos berhasil mem­buk­tikan diri sebagai dewa terkuat dan menjadi pemimpin para de­wa dengan mengalahkan ayah­nya, Uranus.

Ketika menjadi pemimpin para dewa, Cronos memerintah dengan sangat kejam, bahkan kepada anak-anaknya sendiri, Zeus, Poseidon dan Aphrodite. Agar tak ada dewa yang menen­tang, Cronos menelan semua anaknya.

Ibunya, Gaia, dan istrinya, Rhea, berhasil menyelamatkan Zeus yang kemudian Zeus ber­tarung melawan Cronos dan menang. Cronos kemudian dipen­jara di Tartarus.

10. Hephaestus

Meski berada di urutan paling bawah, Hephasteus adalah dewa Yunani kuno yang sangat populer. Perannya pun tak bisa dianggap sepele.

Dijuluki sebagai dewa api, kisah Hepahasteus diceritakan oleh Homer dan Hesiod. Oleh Homer. Hephasteus digam­bar­kan sebagai sosok dewa yang pin­­cang, anak dari Zeus dan Hera.

Versi berbeda dikisahkan oleh Hesiod. Hephasteus di­buang dari Gunung Olympus oleh ibunya, Hera. Hera mem­buang Hephas­teus dikarenakan kecacatan yang ia alami.

Hephasteus pernah terlibat per­­seteruan antara Hera dan Zeus yang akhirnya ia dibuang oleh Zeus ke Bumi.

Ketika Hephasteus tinggal di Bumi, ia menjadi tukang yang han­dal. Hephasteus mencip­ta­kan sejumlah senjata untuk dewa dan dewi di Olympus. (tpc/ahc/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi