Suasana Bersahaja Membuat Nyaman di Vietnam

NEGARA-negara Indochina ini terletak di kawasan Asia Teng­gara yang berbatasan dengan India dan Tiongkok. Oleh karena itu pe­ngaruh kedua negara batasan ini nam­pak melekat. Contoh se­der­hana ideologi politik yang komunis adalah hasil pengaruh China atau Tiongkok. Disebut Indochina karena ketiga negara kecil di atas berada di semenanjung Indochina, dan ketiganya merupakan jajahan Prancis.

Banyak pendatang suka sekali dengan suasana negara ini karena tampil bersahaja dan membuat hati merasa tentram dan merasa nya­man sekali. Beberapa kota yang wi­satawan datangi merasa sedang berada di alam yang benar-benar alami.

Satu dari tiga negara itu ada­lah Vietnam. Negara yang beribu kota Ho Chi Minh (HCM) ini berada paling timur di Semenanjung Indochina. Sedikit tips kalau orang mau menyeberang jalan di kota ini tidak cukup hanya rajin menoleh kanan kiri saja. Namun wajib punya nyali besar!

Orang yang menabrak motor atau motor yang bakalan menabrak orang! Prinsip itu harus dijaga ka­lau tidak mau menunggu berjam-jam hanya untuk menyeberang jalan saja. Kondisi demikian khu­susnya di kota besarnya, seperti Ho Chi Mint city.

Berdasarkan sensus yang meng­gunakan metodologi jumlah pen­duduk dengan jumlah motor nam­­paknya lebih banyak motor­nya, mungkin sudah saatnya peme­rintah Vietnam mencanangkan KB untuk kendaraan sepeda motor. De­ngan populasi 84 juta mungkin saja ma­sing-masing penduduk me­miliki 2 sepeda motor.

­Seperti layaknya negara ko­munis lainnya yang hanya memi­liki partai tunggal, begitu juga de­ngan Vietnam. Malahan tampilan khas negara komunis sangat ken­tara, penampilan warganya yang banyak menggunakan caping tani serta sim­bol-simbol palu arit mu­dah di­te­mukan di sepanjang sudut kota. Tidak sedikit pendatang sen­diri tergiur membeli kaos bergam­bar palu arit, lalu diberikan sebagai souvenir kepada orang lain

Di kota ini selain bangunannya yang unik berbentuk slim tower alias bangunan kurus yang tinggi, tempat - makan kuliner pun seperti itu, kursinya serba mini-pula. Me­mang, terlihat sa­ngat santai dan ber­sahaja.

Ingat, perang tentara Vietnam VS Amerika, dengan keminian tu­buh para tentara Vietnam akibatnya musuh “om bule” Amerika yang be­sar-besar kocar kacir, buktikan saja mengunjungi Cu Chi tunnel yang masih terjaga dengan baik. Terowongan para tentara Vietnam sangat kecil, bahkan tidak sedikit orang Asia saja tak bisa memasu­ki­nya karena terganjal perut, ter­lebih-lebih pula dengan tentara Amerika.

Lalulintas

Kalau berkunjung ke Vietnam, justru keruwetan lalu lintas menjadi sesuatu yang khas di negara itu terutama di kota-kota besar teru­tama Ho Chi Mint. Memang, khas sekali keruwetan di kota ini, padat, berisik, turis-turis berkulit putih yang kebanya­kan sudah berusia lanjut begitupn kelihatan menik­mati segala keruwetannya.

Dan seperti biasa menikmati se­mua tingkah laku manusianya. Yang lain menikmati suasana seke­li­ling dengan duduk-duduk di ta­man kota sore hari dan menikmati hi­buran dengan asyik menik­mati segala aktivitas di taman kota yang marak.

Kalau kurang nyaman de­ngan suasana lalu lintas yang sambraut di Ho Chi Mint, tak salah memilih mengunjungi kota-kota lainnya yang lebih tenang dan enak untuk ber­sepeda. Se­perti Hanoi, Dan­nang, Nha Trang, Pan Rang, Hue, Hoi An.

Asyiknya bersepeda di kota-kota lain terkecuali HCMC itu selain pemandangan dahsyat, kondisi jalan yang tak ramai, serta hal pen­ting lainnya sewa sepeda se­harian pe­nuh sangat murah, berkisar Rp,30,000 -Rp,50,000 saja.

Untuk datang ke kota lainnya banyak orang lebih memilih meng­gunakan “sleeping bus” untuk per­jalanan luar kota. Sa­ngat nya­man dan dijamin pulas tidur.

Bersih dan mengasikkan selama sang supir tak mengebut, masa­lah­nya hampir semua supir doyan ngebut.

Sayangnya sleeping bus tak di­lengkapi dengan toilet di dalam, dan AC sangat dingin, sehingga ba­nyak penumpang menjadi “be­ser” alias sering buang air kecil ! Susahnya untuk pipis tak bisa sem­barangan minta berhenti ke­pada sang supir, ada tempat-tempat ter­tentu untuk berhenti dan saat itulah bisa dimanfaatkan untuk buang air kecil atau besar. Alhasil penum­pang harus memutar otak untuk bisa “memaksa” pak supir berhenti sejenak agar bisa pipis!

Di kota yang semakin cantik bersolak ini, beberapa turis nampak semangat bersepeda dengan topi Vietnam, tentu saja wisatawan-wi­sa­tawan yang lain juga demikian.

Di kota manapun di Vietnam akan dijumpai turis-turis berambut blonde yang kebanyakan sudah ber­umur. Bahkan terde­ngar bebera­pa pensiu­nan tentara senang sekali ber­nostalgia ke negara ini. Bernos­tal­gia akan ke­kalahan atau suasana negara ko­munis yang bersahaja dan tua.

Jembatan di atas dibangun pada tahun 1590 oleh Jepang untuk meng­hubungkan dengan ko­mu­nitas Tiongkok. Konon jembatan ter­se­but tahan gempa, solid, amat kuat. Banyak wisatawan suka sekali ber­keliling dengan sepeda di Kota Tua yang dilindungi oleh Unesco. Ba­nyak para pedagang meng­gu­nakan caping tani dan membawa dagang­an dengan pikulan ala pe­tani.

Setiap sudut dibiarkan apa ada­nya, pantas saja turis Eropa dan Amerika suka sekali.

Salah satu hal unik yang tak ada duanya adalah keberadaan jem­ba­tan bambu panjang. Walau pun te­rasa agak menakutkan ketika bera­da di atas jembatan dan mobil besar lewat sebagian orang sedikit ragu apa cukup kuat menahan beban mobil yang berat. (kcw/ar)

()

Baca Juga

Rekomendasi