NASA

Melacak Planet Mirip Bumi dan Penghuninya

BUMI yang ditinggali sekarang ini se­benarnya hanyalah satu planet dalam hamparan alam semesta. Jauh di luar bumi ada miliyaran benda-benda angkasa. Bah­kan ada galaksi lain dari bimasakti tempat di mana bumi mengorbit. Atas dasar se­mesta yang tak terbatas itu NASA tak per­nah berhenti meneliti.

NASA mencoba mengamati semua hal yang ada di alam semesta. Mencari tahu apakah di luar sana ada planet lain yang mungkin serupa dengan bumi alias bisa ditinggali. Sementara di tata surya tempat bumi mengorbit sudah jelas tak ada planet yang benar-benar mirip bumi.

Sebelumnya NASA memang pernah menduga bahwa mungkin ada kehidupan di Mars, namun sampai saat ini dugaan tersebut belum bisa terbukti. Maka mereka harus mencari lebih jauh lagi keluar tatanan galaksi untuk menjawab ‘apakah manusia benar-benar sendirian di alam semesta?’.

Setelah puluhan tahun, pla­net kembaran bumi pertama ditemukan pada tahun 2015. Planet yang dijuluki Kepler-186f ini ber­jarak 500 tahun cahaya dari bumi

Tiga tahun yang lalu tepatnya 23 Juni 2015, NASA membuat salah satu peng­umuman terpen­ting dalam pencarian ke­hidupan di luar sana. Akhirnya, NASA meng­konfirmasi penemuan sebuah planet yang mereka yakini sebagai kembaran bumi. Meskipun berjarak 500 tahun ca­haya, tapi inilah kesempatan terbaik ma­nu­sia menjawab misteri keberadaan makhluk cerdas lain di alam semesta.

Berada di zona aman kehidupan dalam orbitan Kepler-186 sistem, planet yang diberi nama Kepler-186f bahkan memiliki tampilan yang mirip dengan bumi. Se­dang­kan untuk ukuran planet yang dina­mai Kepler-186f ini 40 persen lebih besar dari bumi. Dua tahun berlalu, NASA ter­nyata tak hanya berhenti pada Kepler-186f.

NASA terus mencari planet lainnya. Sampai akhirnya kema­rin tanggal 23 Februari 2017 NASA kembali mengkon­fir­masi penemuan bukan lagi satu planet yang mirip bumi, tapi tujuh.

Karena itu, selangkah lagi lebih dekat menjawab misteri alam semesta. Kebe­ra­daan 7 pla­net mirip bumi merupakan in­dikasi kuat bahwa manusia tidak sendiri.

Jika sebelumnya ‘sepupu bumi’ yang bernama Kepler-186f ditemukan berjarak 500 tahun cahaya, sistem orbit yang me­naungi 7 planet baru yang mi­rip bumi ini jaraknya hanya sekitar 40 tahun cahaya. Memang sih secara teori lebih dekat, tapi tetap saja dengan teknologi yang ada saat ini masih dibutuhkan jutaan tahun perjalanan dari bumi.

7 planet ini mengelilingi sebuah bintang kerdil yang jauh le­bih redup dan dingin daripada matahari bernama Trappist-1. Usia bintang kerdil yang ditemukan oleh tim ahli astronomi dari University of Liege di Belgia ini lebih muda dari matahari di sis­tem tata surya kita, sekitar 500 juta tahun.

Aman

Dari ketujuh planet yang secara massa dan tampilan mirip bumi ini, paling tidak ada 3 pla­net yang berada dalam jarak aman untuk jadi habitat kehidupan.

Kemungkinan hanya ada 3 adanya ke­hidupan karena ke-3 planet tersebut, Trap­pist-1e, f, dan g berada pada zona aman untuk kehidupan, atau berada pada ja­rak layaknya bumi kem.

Sementara dari ke-3 planet dipilih lagi satu planet yang dianggap sebagai kandidat terbaik untuk mendukung adanya kehidu­pan, yaitu Trappist-1f. Planet ini memang diperkirakan lebih di­ngin dari bumi, tapi atmospher dan gas-gas lain yang ada di bumi kemungkinan besar masih bisa terbentuk.

Nah kalau memang di sana ada kehidu­pan, kira-kira makhluk yang tinggal di sana seperti apa ya? Meski penggambaran alien sudah populer dalam dunia fiksi, tapi ini adalah prediksi para ahli

Meski Kepler-186f dan 3 plant Trappist telah ditemuka, sepertinya masih lama se­belum kita benar-benar bisa mengetahui ada atau tidaknya kehidupan di luar.

Sampai detik ini, penilaian NASA ten­tang kelayakan planet baru dilihat dari tam­pilan serta posisi planet dalam sistem orbitnya. Masih mustahil untuk secara fi­sik mengecek bentuk kehidupan yang mungkin ada di sana. Tapi tetap saja ilmu­wan terus menduga-duga, seperti apa makh­luk atau alien yang ada di planet-pla­net itu.

Penggambaran alien dalam budaya po­puler memang sangat beragam. Dari makh­luk berwarna hijau dengan mata besar ala tahun 1990-an, sampai penggam­baran alien dalam film sci-fi terbaru seperti Arrival. Namun para ilmuwan memiliki prediksinya sendiri.

Misalnya, Dr. Maggie Aderin-Pocock dari lembaga penelitian luar angkasa Astrium, meyakini alien kemungkinan besar akan menyerupai biota laut se­perti ubur-ubur dengan teori bahwa kehidupan bermula di laut.

Ada juga teori bahwa alien akan mirip or­ganisme yang hidup di lingkungan eks­trem seperti lautan dalam atau udara. Na­mun ada juga pakar yang meyakini bahwa rupa makhluk cerdas di luar angkasa itu bakal mirip seperti manusia.

Terlepas dari seperti apapun rupa alien, penemuan 7 planet ini jelas memberikan perspektif baru untuk memandang alam semesta. Terutama dalam mendekatkan kita untuk menjawab pertanyaan terbesar tentang keberadaan kita di dunia.

Saat ini keberadaan planet yang seperti bumi telah dapat dibuktikan. Ternyata bu­kan hanya satu planet, tapi sekarang sudah terdapat tujuh. Ke depannya pasti bisa menemukan lebih. Ini benar-benar ber­arti manusia di bumi inihanya satu buti­ran pasir di tengah padang pasir, yang tentu sulit membayangkan penemuan-pene­muan seperti apa saja yang menanti di masa depan. (hwc/twc/iec/ar)

()

Baca Juga

Rekomendasi