Delapan Piramida Kurang Populer di Dunia

DALAM sejarah konstruksi bangunan piramida digunakan sudah sejak lama. Bangsa bangsa Mesir kuno maupun bangsa Ma­ya dikenal menggunakan bangu­nan piramida sebagai makam ra­ja-raja masa dahulu serta sa­ra­na iba­­dah (pemujaan) selain ada du­gaan sebagai tempat pe­nim­­bu­nan (gudang) pangan se­jak za­man ketika persiapan meng­­­ha­dapi musim paceklik atau­pun tem­pat penyimpanan harta.

Namun, di dunia ini ada be­berapa struktur piramida yang belum banyak dikenal dan tidak sepopuler piramida Giza.

Berikut beberapa piramida yang sama megah meski tidak se­populer piramida di Mesir, dikutip dari laman listverse.com:

1. Piramida Sudan

Berbicara piramida, pikiran kita akan tertuju pada Mesir. Ternyata ada sebuah negara yang memiliki piramida dua kali l,ebih banyak daripada Mesir. Sudan adalah negara terdekat yang men­jadi tempat bagi piramida ku­no Nubian.

Piramida-piramida Nubia adalah piramida yang dibangun oleh penguasa-penguasa Kera­ja­an Kush.

Wilayah lembah Sungai Nil yang disebut Nubia merupakan tem­pat berdirinya tiga Kerajaan Kush pada zaman kuno. Kera­jaan pertama beribukota di Ker­ma (2600–1520 SM).

Kerajaan kedua berpusat di Na­pata (1000–300 SM), semen­tara kerajaan ketiga beribukota di Meroë (300 SM–300 M).

Kerma adalah negara Nubia per­tama yang tersentralisasi dan memiliki gaya arsitektur dan adat penguburan yang unik. Namun, Ke­rajaan Napata dan Meroë sa­ngat dipengaruhi oleh Mesir Ku­no secara budaya, ekonomi, poli­tik dan militer. Diperkirakan ter­dapat sekitar 255 piramida yang dibangun di tiga situs di Nubia sebagai makam raja-raja dan ra­tu-ratu Napata dan Meroë.

2. Piramida Argolis

Pada abad ke-2, penulis Yu­na­ni kuno, Pausanias menulis des­kripsi situs-situs yang dikun­jungi orang-orang di Yunani.

Dia mengatakan, "Dalam per­jalanan dari Argos ke Epi­dauria, di sisi kanan ada sebuah bangu­nan yang sangat mirip piramida, dan di atasnya ada relief yang berisi perisai Argive."

Meskipun tidak ada jejak piramida ini, ada piramida lain di Yunani yang masih bertahan.

Di Hellinikon, ada reruntuhan piramida kecil yang terbuat dari batu. Di masa lalu, para sejara­wan memperkirakan pira­mida ini adalah sebuah makam dari jenis yang sama yang dijelaskan Pausanias.

Namun, arkeologi modern te­lah membuktikan piramida itu me­miliki penggunaan yang sa­ngat berbeda. Meskipun kons­truksinya aneh, piramida Argolis sebe­nar­nya adalah sebuah situs per­­ta­hanan. Piramida ini meru­pakan tempat para penjaga me­ngawasi jalan yang membentang di luar­nya.

3. Piramida Cestius

Dibangun sekitar abad 18-12 Sebelum Masehi, Piramida Ces­tius yang terletak di Kota Roma ini berdiri sebagai tempat peristi­rahatan terakhir seorang tokoh bersejarah bernama Gaius Ces­tius. Berbeda dengan piramida-piramida Mesir yang umumnya dibangun menggunakan batu kali sebagai bahan dasarnya, Pi­ra­mi­da Cestius memiliki bahan dasar batu bata dan marmer.

4. Piramida La Quema­da

La Quemada adalah situs arkeologi di Meksiko dengan ma­sa lalu yang agak misterius.

Para ahli belum dapat menca­pai kesepakatan terkait siapa orang-orang itu, siapa yang mem­­­­bangunnya, atau alasan di balik pembangunannya.

Situs ini terdiri dari berbagai struktur yang ditata menjadi se­buah bukit. Di antaranya adalah se­jumlah piramida. Sebagian besar struktur piramida yang dite­mukan di Mesoamerika be­ru­kuran sangat besar dan ber­bentuk bukit.

Sebaliknya, piramida La Que­mada memiliki sisi yang curam dan kokoh. Di atas Pira­mida Vo­tive yang dapat dicapai de­ngan tangga kayu, terdapat kuil kecil tempat persembahan kepada para dewa disimpan.

Piramida lain, Piramida Pe­ngor­­banan, dianggap sebagai tempat pengorbanan manusia digelar sebelum korban dilem­parkan ke bawah tangga.

Baru-baru ini ditemukan tu­lang yang memberikan bukti orang-orang La Quemada ke­mung­kinan memakan tubuh musuh-musuh mereka.

Tanda bekas luka dan pemba­karan yang ditemukan pada be­berapa tulang merupakan karak­teristik kanibalisme.

Juga ditemukan tengkorak dengan lubang di dalamnya, yang kemungkinan digunakan untuk menampilkan kepala di piramida.

5. Piramida Koh Ker

Koh Ker adalah salah satu situs Angkorian yang berada di utara Kamboja. Bangunan ini di­dirikan pada saat dinasti Kh­mer berkuasa sekitar tahun 928.

Koh Ker diperkirakan diba­ngun sebagai sarana pemujaan un­tuk dewa Brahma, Shiwa dan Wis­nu. Sayangnya, banyak orang yang mencuri beberapa pe­ning­galan yang berada di sekitar ka­wasan Koh Ker untuk dijual lagi.

6. Piramida Alexander Golod

Seorang pria  membuat pira­mida di sekitaran Rusia dan Uk­raina. Namun, yang membe­dakan dengan piramida lain, pira­mida buatannya diklaim bisa menyembuhkan penyakit dan memberikan energi positif.

Dr. Alexander Golod adalah seorang ilmuwan Ukraina yang mengklaim bahwa piramidanya memiliki kekuatan untuk mence­gah penyakit, menyembuhkan, bahkan mengendalikan cuaca.

Dr. Golod adalah seorang il­muwan dan insinyur yang ber­basis di Moskow. Dia mulai mem­bangun piramidanya pada 1990. Pada 2001 dia telah me­nye­­lesaikan 17 yang tersebar di berbagai wilayah di Rusia dan Uk­raina. Pada 2010 jumlah ter­sebut meningkat menjadi lebih dari 50 piramida.

Setiap piramida memiliki ke­rangka internal pipa PVC yang kemudian ditutupi dengan lem­ba­ran fiberglass. Piramid ter­sebut dirancang sesuai dengan rasio Golden Section phi dari 1 sam­­­pai 1.618, sebuah rasio stan­dar yang ditemukan di alam yang dapat digunakan untuk mencip­takan komposisi indah dan tampak alami.

Proporsi ini membuat struktur lebih curam daripada piramida Mesir, dengan kemiringan se­kitar 70 derajat, membuat pira­mida Golod terlihat seperti me­nara gereja atau obelisk.

7. Piramida Brazil

Mengingat banyak piramida telah ditemukan dalam berbagai peradaban kuno di seluruh dunia, ada beberapa orang yang percaya setiap budaya di dunia ini pasti telah terhubung dalam beberapa cara. Dalam kenyataannya, pirami­da hanyalah salah satu cara ter­mudah untuk mem­bangun struk­tur yang tinggi.

Meskipun ada kesamaan di ba­gian luarnya, ada perbedaan be­­­sar pada cara pembangunan pi­­ramida di tempat yang berbeda.

Piramida Mesir terbuat dari blok batu besar, tetapi piramida Brasil terbuat dari kerang laut.

Piramida Brazil dibangun sekitar 3000 SM. Ini berarti, pi­ramida Brazil lebih tua daripada piramida Mesir paling awal.

Piramida Brasil tampaknya dibangun selama beberapa deka­de atau abad.  Awalnya, situs ini dikira sebagai tempat pembua­ng­an sampah oleh para ilmuwan karena banyaknya kulit-kulit kerang.

Karena tidak diakui sebagai situs penting, kurang dari 10 per­sen dari jumlah piramida Brasil dapat bertahan. Sebagian besar situs piramida ini hancur karena pembangunan jalan kota.

8. Piramida Bent

Piramida Bent di Dahshur ter­letak sekitar 40 kilometer se­belah selatan Kairo, Mesir. Pi­ramid ini relatif tak terlalu di­kenal seperti piramid lainnya. Ini karena letaknya di luar ling­karan penelitian para arkeo­log. Hingga pada tahun 1996 para arkeolog mulai gencar meneliti Piramida Bent.

Berdasarkan penelitian, awal­nya piramida ini dibangun de­ngan sudut yang sangat curam yak­ni 54 derajat. Tetapi pada saat pem­bangunan sepertinya para pendiri­nya menyadari bah­wa sudut itu terlalu curam.

Karena itu, bagian selan­jutnya memakai sudut 43 derajat un­tuk mencegah struktur run­tuh. Inilah yang kemudian mem­buat pira­mida ini dinamai Pi­ramida Bungkuk (Bent).

Bangunan piramida ini bisa di­katakan sebagai salah satu ben­tuk 'kegagalan' firaun pada ma­sa itu. Diyakini bahwa Pira­mida Bent adalah piramida Mesir pertama yang dimaksud­kan oleh pembangun, untuk men­jadi piramida seutuhnya de­ngan sisi halus.

Bent juga menjadi satu-sa­tunya piramida yang masih me­miliki permukaan asli batu ka­pur yang dipoles, berbeda de­ngan prami­da-piramida Mesir lain­nya.  (wkp/listvc/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi