Sepuluh Cara Menyelamatkan dari Ledakan Nuklir

HAMPIR di setiap negara maju sudah meleng­kapi diri dengan persenjataan nuklir. Meski sam­pai saat ini belum ada isu akan adanya perang nuk­lir, ada baiknya kita mempersiapkan diri apa­bila perang nuklir benar-benar terjadi.

Berikut beberapa cara untuk ber­lindung atau menyelamatkan diri dari ledakan nuklir dan radiasinya:

1. Berlindung di Shelter

Ingatkah Anda dengan istilah bunker atau shelter? Bunker atau shel­ter digunakan oleh para ten­ta­ra atau orang sipil untuk berlin­dung dari serangan lawan. Biasa di­­bangun di bawah tanah dan di­buat sekuat mungkin agar bisa ber­tahan dari ledakan besar, termasuk nuklir. Di beberapa negara maju, me­reka sudah menyiapkan rencana pan­jang dengan menciptakan bunker atau shelter yang dibuat di lo­kasi yang sekiranya aman.

Shelter atau bunker dibuat sea­man mungkin untuk berlindung tak hanya dari bencana alam, tapi juga dari ledakan nuklir apabila terjadi perang nuklir di suatu hari nanti.

2. Siapkan Bahan Ma­kanan

Meski dikatakan bahwa ma­nusia masih bisa bertahan hidup dengan mengandalkan air putih, tetap saja manusia butuh makanan untuk mengisi energi. Bahkan ten­tara yang sedang berperang pun bu­tuh makanan agar tetap bisa ber­tahan di medan perang.

Andaikan terjadi perang, ketika lari, usahakan kumpulkan barang makanan untuk Anda ba­wa.

Anda tahu bahwa ledakan nuklir meng­hasilkan radiasi yang mem­ba­hayakan. Barang-barang sekitar bisa saja terkenal radiasi nuklir yang bila kita gunakan akan me­ngan­­cam nyawa.

Daripada Anda mencoba untuk men­cari makanan di luar yang pas­tinya sudah terkena radiasi, lebih baik Anda me­nyiapkan sejumlah maka­nan cadangan yang memiliki tanggal kadaluarsa panjang atau tidak mudah basi. Beli dan simpan di tempat perlin­dungan, Anda bisa konsumsi maka­nan tersebut sambil menunggu adanya bantuan yang datang.

3. Tetap di dalam Ba­ngunan

Berhasil mendapatkan tempat per­lin­dungan yang aman dari leda­kan nuklir merupakan sesuatu hal yang bagus. Ketika sudah aman di ba­­ngunan tersebut, alangkah baik­nya Anda tidak per­lu ke luar ba­ngu­nan sampai kondisi benar-be­nar aman.

Ke luar dari tempat perlindung­an sembarangan hanya akan mem­bahayakan keselamatan jiwa Anda.

Jika Anda berpikir setelah le­da­kan nuklir maka kondisi su­dah aman, itu salah besar. Setelah terja­di ledakan, radiasi nuklir akan tetap be­rada di udara dan bisa menyebar dengan cepat dan luas bahkan sam­pai ke negara sekitar.

Tidak perlu juga ke luar tempat perlindungan untuk mencari ba­rang-barang yang masih bisa dise­lamatkan karena ada ke­mung­kinan barang tersebut sudah terkena ra­dia­si nuklir.

4. Dengarkan Berita

Perang menggunakan senjata nuklir bisa mengakibatkan efek me­rusak yang luar biasa. Semua alat komunikasi mati, televisi, dan radio juga kemungkinan besar akan mati. Dengan matinya sarana komunikasi dan berita, bagaimana kita mengetahui kabar atau berita terbaru dari keluarga, negara atau bahkan dunia?

Jangan pupus harapan, masih ada kemungkinan Anda untuk men­da­patkan informasi terbaru. Jika tele­pon genggam biasa tak bisa diguna­kan, bisa menggu­nakan cara tradi­sional seperti walkie talkie.

Ketika radio dan televisi mo­dern mati, bisa gunakan radio za­man dulu. Radio jadul menggu­nakan gelombang yang berbeda yang kemungkinan masih bisa berfungsi di saat darurat.

5. Evakuasi

Ketika ada terjadi suatu bencana seperti tsunami, banjir, kebakaran, gempa bumi, dan lain sebagainya, pasti akan ada regu penyelamat yang datang dan mengevakuasi pa­ra korban yang selamat.

Hal ini mungkin akan terjadi ju­ga apabila perang nuklir benar-be­nar terjadi. Jika ada regu penye­lamat yang datang, maka segeralah Anda ikut.

Begitu terjadi ledakan nuklir, segera kumpulkan anggota ke­luar­ga yang dekat dengan Anda. Segera menyingkir sejauh mung­kin dari lokasi ledakan dan tunggu sampai ada regu penyelamat datang.

Jangan berpikir untuk berpe­ncar karena ini akan menyu­sahkan ke­tika terjadi evakuasi. Andai kata keluarga sedang jauh, utamakan keselamatan diri dan segera ikut tim evakuasi.

6. Tetap Berkomunikasi

Komunikasi adalah hal yang penting. Saat ini, komunikasi sudah sangat maju, orang dari negara mana bisa menjalin ko­munikasi de­ngan orang yang berada di ne­gara berbeda yang jaraknya berde­da ribuan kilome­ter. Meski sedang dalam keadaan pa­nik karena terjadi bencana alam atau perang, usaha­kan komuni­kasi tetap dijaga.

Mungkin saja sejumlah komu­nikasi akan putus ketika terjadi perang nuklir, tapi itu tak menutup kemungkinan untuk tetap berko­munikasi.

Masih ada cara komunikasi de­ngan cara old fashion seperti yang dilakukan oleh pasukan militer.

Komunikasi tradisional ini meng­gunkan teknologi zaman dulu yang masih bisa digunakan untuk berkomunikasi dalam kondisi da­rurat.

7. Kotak P3K

Mungkin sekarang Anda bo­leh menganggap remeh peran dari kotak P3K. Tapi, ketika dalam ke­adaan darurat, kotak P3K ini sangat berperan penting untuk menjaga keselamatan Anda. Anggap Anda se­dang bermain game survival, peran medical kit sangat penting untuk menjaga health bar kalian tetap di posisi penuh bukan?

Tidak ada yang bisa menebak apa yang akan terjadi di masa de­pan. Untuk itulah kita harus siap sedia menyiapkan segala hal yang bisa kita gunakan untuk bertahan hidup nantinya. Kotak P3K adalah salah satunya. Ketika benar terjadi perang nuklir, kotak P3K ini men­jadi alat pertahanan Anda dari luka ataupun hal lain yang tidak diingin­kan pada tubuh.

8. Ganti Pakaian dan Mandi

Ketika terjadi ledakan nuklir, dari­pada penasaran dengan apa yang terjadi, lebih baik Anda berlari menjauh dan mencari tempat per­lindungan. Begitu mendapatkan tem­pat berlindung yang dikira cu­kup jauh dan aman bukan berarti An­da bisa tenang. Ada satu hal yang perlu Anda lakukan yakni mem­bersihkan diri.

Membersihkan diri yang di­mak­sud disini adalah member­sih­kan semua hal yang ada pada tubuh Anda ketika terjadi ledakan nuklir.

Dari ujung rambut sampai ujung kaki, semua pakaian yang Anda kenakan harus Anda lepas dan buang jauh-jauh. Setelah itu, sege­ralah bilas tubuh Anda de­ngan air. Ini dilakukan untuk mencegah ada­nya radiasi yang menempel pada tubuh.

9. Jangan Melihat

Sama seperti yang sudah dibahas di poin sebelumnya bahwa tipikal orang akan ke luar melihat kejadian meski sadar bahwa tindakan itu bisa memba­hayakan nyawa mereka sendiri.

Ketika terjadi ledakan nuklir pun demikian, ada kemungkinan orang akan melihat seperti apa ledakan nuk­lir tersebut. Tapi untuk kali ini, lebih baik Anda tidak melaku­kannya.

Apabila terjadi ledakan nuklir, alangkah baiknya Anda langsung berlari sejauh mungkin dari lokasi kejadian dan jangan pernah sesekali melihat ledakan nuklir. Ketika se­dang berlari juga de­mikian, mung­kin Anda ingin me­lihat ke belakang apakah sudah jauh dari ledakan apa tidak, lebih baik jangan. Melihat ledakan nuklir bisa membuat mata Anda buta.

10. Lari

Jika ada suatu hal yang seru, tipikal orang kebanyakan akan lang­sung ke luar dan melihat apa yang terjadi. Misal ada kebakaran, bom atau kejar-kejaran polisi de­ngan perampok, orang akan ke luar untuk melihat.

Tapi, untuk kasus ledakan nuklir, sebaiknya Anda tidak ke luar untuk melihat ledakan tersebut. Lalu, apa yang harus dilakukan?

Anggap saja ada ledakan nuklir dan Anda masih selamat. Maka yang harus Anda lakukan adalah lari, lari sekencang-ken­cangnya la­yak­nya Anja dikejar oleh anjing.

Ledakan nuklir bisa membe­ri­kan dampak yang sangat besar ba­gi da­erah sekitar. Sekitar se­te­ngah mil dari area ledakan nuklir, ada kemung­kinan 90% orang akan mati se­ketika dan 50% kemungkinan ter­bu­nuh da­lam radius dua mil. (tpc/ttc/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi