Sepuluh Jamur Beracun di Dunia

JAMUR atau cendawan meru­pakan tumbuhan yang tidak mem­punyai klorofil sehingga bersifat he­terotrof. Jamur ada yang uni­se­luler dan multise­luler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa.

Hifa dapat membentuk anyam­an bercabang-cabang yang dise­but miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada juga dengan cara generatif. Jamur me­nyerap zat organik dari lingku­ngan melalui hifa dan miseliumnya untuk memperoleh makanannya.

Jamur itu ada yang beracun dan ada juga yang tidak. Yang tidak be­racun seperti jamur kuping, shi­itake, tiram, kancing, dan merang. Jamur tersebut bisa dikonsumsi ka­rena tak memiliki racun berbahaya yang bisa membahayakan nyawa. N­amun, ada jenis jamur lain yang bila dikonsumsi, bisa mem­ba­haya­kan nyawa karena kandungan ra­cun­­nya yang tinggi. Berikut jamur-jamur beracun yang ada di dunia:

1. Death Cap (Amanita phalloides)

Inggris adalah negara dimana jamur Death cap paling banyak me­nelan korban. Jamur ini masih ter­masuk genus Amanita yang ber­arti masih memiliki hubungan de­ngan Destroying angels.

 Nama ilmiah dari Death cap adalah Amanita phalloides. Efek sam­ping dari Death cap juga sama dengan Destroying angels.

Beberapa jam setelah masuk ke da­lam tubuh, Death cap dapat me­ngakibatkan sejumlah efek seperti muntah-muntah, diare, dan rasa sakit di perut. Ketika semua efek hi­lang dan mengira sudah akan sem­buh, barulah efek memati­kan­nya muncul. Orang akan meninggal akibat gagal ginjal dan hati.

2. Deadly Dapperling (Lepiota brunne­oincar­nata)

Ada banyak jamur mematikan yang dinamakan death, salah sa­tunya yakni jamur Deadly dap­per­ling. Dan bila sudah ada unsur death di suatu jamur, itu sudah sinyal ke­ras bahwa jamur tersebut adalah ja­mur me­matikan yang tidak boleh di­konsumsi meski Anda sedang lapar.

Wilayah Eropa dan Asia adalah wilayah dimana jamur Deadly dap­perling sering ditemu­kan. Memiliki na­ma ilmiah Lepiota brunneoin­car­nata, jamur ini dianggap mema­tikan karena mengandung racun amatoxins.

Wujudnya yang memiliki ke­miripan dengan jamur yang bisa dimakan membuat banyak orang terkecoh dan memakannya.

3. Destroying Angels (Ama­nita virosa)

Nama yang keren bukan ja­minan jamur itu aman untuk dikon­sumsi. Destroying angels ada­lah sa­lah satunya dari jamur dengan na­ma yang keren tapi malah me­matikan.

Memiliki nama ilmiah Ama­nita virosa. Jamur ini biasa dite­mukan di antara pepo­honan, terutama di Pohon Beech, dengan kondisi tanah yang agak berlumut. Juli sampai November adalah bulan subur di­ma­na jamur Des­troying angels tum­buh. Efek samping setelah me­ma­kan jamur Destroying angels akan muncul beberapa jam setelahnya.

Tak lama setelah dimakan, orang akan muntah, diare, dan sakit perut. Setelah itu, ketika merasa efeknya sudah hilang, beberapa hari kemudian orang tersebut akan meninggal karena gagal ginjal atau hati. Tak ada penawar untuk Destroying angels.

4. Conocybe Filaris

Ketika Anda berada di dalam hutan dengan stok makanan yang sudah habis, jangan pernah sem­barangan memakan hal yang ada di hutan, jamur misalnya. Salah mengidentifikasi jamur dan sampai memakannya, bisa bera­kibat fatal.

Apalagi jika Anda mengkon­sum­si jamur bernama Conocybe filaris. Dilihat dari bentuknya yang ter­lih­at aman, jamur ini sebe­narnya ada­lah jamur yang sangat ber­bahaya.

Banyak ditemukan di daerah Ba­rat Laut Pasifik, Conocybe fila­ris mengandung zat berbahaya my­cotoxins. Efek samping me­ma­kan jamur ini bisa muncul setelah 6 sampai 24 jam kemu­dian. Flu perut, gangguan gastroi­ntestinal, dan berujung dengan gagal ginjal serta hati adalah efek samping dari Co­nocybe filaris.

5. Podostroma Cornu-Damae

Asia adalah benua dimana sur­ganya untuk jamur langka, Podos­troma cornu-damae. Tak seperti jamur lainnya, jamur ini bentuknya sangat unik. Berbentuk panjang dan ber­war­na oranye atau merah seperti sa­yur wortel. Sudah ada banyak ka­sus yang melibatkan jamur Po­dos­troma cornu-damae di Jepang dan Korea.

Jamur berwarna oranye atau me­rah ini mengandung racun yang sa­ngat memati­kan bernama tric­hothecene mycotoxins. Sia­papun yang memakan jamur ini akan langs­ung mengalami kega­galan di be­berapa organ tubuhnya. Pdos­tro­ma cornu-damae bisa mem­be­rikan gejala seperti sakit perut, kulit mengelupas, rambut rontok, teka­nan darah rendah, nekrosis hati, gagal ginjal parah, dan kematian.

6. False Morel (Gyro­mitra esculenta)

Dengan segala bentuk jamur yang unik dan aneh, tak ada yang se­aneh daripada False morel. Di­juluki Human Brain Fungus ka­rena bentuknya yang mirip dengan otak manusia.

Dari bentuknya yang sudah me­ngerikan itu, seharusnya sudah men­jadi peringatan bagi kita untuk tidak memakan jamur ini.

Jamur dengan nama ilmiah Gyro­mitra esculenta, banyak dite­mukan di Scandi­navia dan Eropa Ti­mur. Jamur berbentuk otak ma­nusia ini sangat beracun apabila dikonsumsi dalam kondisi mentah.

Butuh dimasak sampai racun yang ter­kandung dalam False morel bisa ber­kurang. Racun yang ter­kandung dalam False morel ada­lah gyromitrin, memakan­nya saat mentah berakibat kerusakan hati, sistem saraf. dan ginjal.

Beberapa jam kemudian akan menga­lami muntah-muntah, diare, pu­sing, sakit kepala, dan lemah. Seminggu tak ditangani bisa beru­jung pada kematian.

7. Autumn Skullcap (Ga­le­rina marginata)

Bertambah satu alasan lagi untuk tidak berkunjung ke Aus­tralia. Setelah sekian banyak hal yang bisa membunuhmu di Austra­lia, masih ditambah dengan ke­beradaan jamur Autumn skull­cap.

Memiliki nama ilmiah Gale­rina mar­ginata, jamur mematikan ini ada­lah jamur yang cukup sering dite­mukan di Australia dan di beberapa negara di belahan bumi Utara.

Galerina marginata masih me­miliki zat racun yang sama dengan ja­mur Death cap yakni amatoxins. Ja­mur giling yang banyak ditemu­kan di sekitaran kayu pohon yang sudah mati ini bisa memberikan ka­lian masalah serius apabila sam­pai termakan.

Mulai dari diare, muntah-mun­tah, hypothermia, dan keru­sakan hati. Apabila tak mendapat pera­watan dalam waktu yang cepat, kematian adalah hal yang tak bisa dihindari.

8. Panther Cap (Ama­nita pantherina)

Jamur satu ini tercatat telah ba­nyak memakan korban. Alas­annya ada­lah, jamur satu ini memiliki ben­tuk yang mirip dengan jamur The Blusher atau Amanita rubescens.

Jamur The Blusher atau Ama­nita rubescens adalah jenis jamur liar yang bisa dan aman untuk di­makan. Sedangkan jamur Panther cap ini tidak.

Panther cap memiliki nama il­miah Amanita pantherina, terma­suk salah satu jamur ber­bahaya yang tidak boleh Anda makan.

Apabila Anda sampai tak sengaja me­ma­kan Panther cap, Anda akan mengalami halusinasi yang sangat kuat. Disarankan untuk segera menuju ke rumah sakit untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

9. Deadly Webcap (Cor­ti­narius rubellus)

Jika mendengar dari nama il­miah Cortinarius rubelles, mungkin Anda tidak akan tahu bahwa sebe­narnya jamur ini adalah jamur yang berbahaya. Bila dalam bahasa Ing­gris, jamur ini memiliki nama Deadly web­cap. Ada kata deadly yang berarti mematikan, lebih baik Anda tidak coba-coba dekat atau bahkan memakan jamur ini.

Deadly webcap, sesuai de­ngan namanya, jamur ini adalah ja­mur yang sangat berbahaya. Jamur ini adalah satu dari bebe­rapa jamur webcap jenis lain yang juga sama berbahayanya.

10. Angel Wing (Pleu­rocy­bella porrigens)

Nama cantik bisa menipu, siapa tahu saja nama cantik digu­nakan untuk menutupi sisi mema­tikan dari sesuatu. Angel wing adalah salah satu jamur yang diberi nama cantik namun nama tersebut bukan berarti jamur ini aman.

Jamur ini adalah salah satu jamur me­matikan di dunia yang tidak boleh sampai masuk ke dalam sis­tem tubuh. Sebelum dinyatakan berbaha­ya, jamur ini dulu dikatakan aman untuk dikonsumsi. Sampai akhir­nya banyak korban jiwa berja­tuhan setelah memakan jamur Angel wing.

Tak jelas racun apa yang ter­kandung dalam Angel wing, namun di­­percaya racun Angel wing ini me­miliki level berbahaya yang se­tara dengan sianida.

Pernah ada kasus di tahun 2009 dimana seorang kakek meninggal karena menga­la­mi encepha­lopathy setelah me­ma­kan Angel wing. (tpc/wkp/pdc/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi