JAMUR atau cendawan merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa.
Hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada juga dengan cara generatif. Jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya untuk memperoleh makanannya.
Jamur itu ada yang beracun dan ada juga yang tidak. Yang tidak beracun seperti jamur kuping, shiitake, tiram, kancing, dan merang. Jamur tersebut bisa dikonsumsi karena tak memiliki racun berbahaya yang bisa membahayakan nyawa. Namun, ada jenis jamur lain yang bila dikonsumsi, bisa membahayakan nyawa karena kandungan racunnya yang tinggi. Berikut jamur-jamur beracun yang ada di dunia:
1. Death Cap (Amanita phalloides)
Inggris adalah negara dimana jamur Death cap paling banyak menelan korban. Jamur ini masih termasuk genus Amanita yang berarti masih memiliki hubungan dengan Destroying angels.
Nama ilmiah dari Death cap adalah Amanita phalloides. Efek samping dari Death cap juga sama dengan Destroying angels.
Beberapa jam setelah masuk ke dalam tubuh, Death cap dapat mengakibatkan sejumlah efek seperti muntah-muntah, diare, dan rasa sakit di perut. Ketika semua efek hilang dan mengira sudah akan sembuh, barulah efek mematikannya muncul. Orang akan meninggal akibat gagal ginjal dan hati.
2. Deadly Dapperling (Lepiota brunneoincarnata)
Ada banyak jamur mematikan yang dinamakan death, salah satunya yakni jamur Deadly dapperling. Dan bila sudah ada unsur death di suatu jamur, itu sudah sinyal keras bahwa jamur tersebut adalah jamur mematikan yang tidak boleh dikonsumsi meski Anda sedang lapar.
Wilayah Eropa dan Asia adalah wilayah dimana jamur Deadly dapperling sering ditemukan. Memiliki nama ilmiah Lepiota brunneoincarnata, jamur ini dianggap mematikan karena mengandung racun amatoxins.
Wujudnya yang memiliki kemiripan dengan jamur yang bisa dimakan membuat banyak orang terkecoh dan memakannya.
3. Destroying Angels (Amanita virosa)
Nama yang keren bukan jaminan jamur itu aman untuk dikonsumsi. Destroying angels adalah salah satunya dari jamur dengan nama yang keren tapi malah mematikan.
Memiliki nama ilmiah Amanita virosa. Jamur ini biasa ditemukan di antara pepohonan, terutama di Pohon Beech, dengan kondisi tanah yang agak berlumut. Juli sampai November adalah bulan subur dimana jamur Destroying angels tumbuh. Efek samping setelah memakan jamur Destroying angels akan muncul beberapa jam setelahnya.
Tak lama setelah dimakan, orang akan muntah, diare, dan sakit perut. Setelah itu, ketika merasa efeknya sudah hilang, beberapa hari kemudian orang tersebut akan meninggal karena gagal ginjal atau hati. Tak ada penawar untuk Destroying angels.
4. Conocybe Filaris
Ketika Anda berada di dalam hutan dengan stok makanan yang sudah habis, jangan pernah sembarangan memakan hal yang ada di hutan, jamur misalnya. Salah mengidentifikasi jamur dan sampai memakannya, bisa berakibat fatal.
Apalagi jika Anda mengkonsumsi jamur bernama Conocybe filaris. Dilihat dari bentuknya yang terlihat aman, jamur ini sebenarnya adalah jamur yang sangat berbahaya.
Banyak ditemukan di daerah Barat Laut Pasifik, Conocybe filaris mengandung zat berbahaya mycotoxins. Efek samping memakan jamur ini bisa muncul setelah 6 sampai 24 jam kemudian. Flu perut, gangguan gastrointestinal, dan berujung dengan gagal ginjal serta hati adalah efek samping dari Conocybe filaris.
5. Podostroma Cornu-Damae
Asia adalah benua dimana surganya untuk jamur langka, Podostroma cornu-damae. Tak seperti jamur lainnya, jamur ini bentuknya sangat unik. Berbentuk panjang dan berwarna oranye atau merah seperti sayur wortel. Sudah ada banyak kasus yang melibatkan jamur Podostroma cornu-damae di Jepang dan Korea.
Jamur berwarna oranye atau merah ini mengandung racun yang sangat mematikan bernama trichothecene mycotoxins. Siapapun yang memakan jamur ini akan langsung mengalami kegagalan di beberapa organ tubuhnya. Pdostroma cornu-damae bisa memberikan gejala seperti sakit perut, kulit mengelupas, rambut rontok, tekanan darah rendah, nekrosis hati, gagal ginjal parah, dan kematian.
6. False Morel (Gyromitra esculenta)
Dengan segala bentuk jamur yang unik dan aneh, tak ada yang seaneh daripada False morel. Dijuluki Human Brain Fungus karena bentuknya yang mirip dengan otak manusia.
Dari bentuknya yang sudah mengerikan itu, seharusnya sudah menjadi peringatan bagi kita untuk tidak memakan jamur ini.
Jamur dengan nama ilmiah Gyromitra esculenta, banyak ditemukan di Scandinavia dan Eropa Timur. Jamur berbentuk otak manusia ini sangat beracun apabila dikonsumsi dalam kondisi mentah.
Butuh dimasak sampai racun yang terkandung dalam False morel bisa berkurang. Racun yang terkandung dalam False morel adalah gyromitrin, memakannya saat mentah berakibat kerusakan hati, sistem saraf. dan ginjal.
Beberapa jam kemudian akan mengalami muntah-muntah, diare, pusing, sakit kepala, dan lemah. Seminggu tak ditangani bisa berujung pada kematian.
7. Autumn Skullcap (Galerina marginata)
Bertambah satu alasan lagi untuk tidak berkunjung ke Australia. Setelah sekian banyak hal yang bisa membunuhmu di Australia, masih ditambah dengan keberadaan jamur Autumn skullcap.
Memiliki nama ilmiah Galerina marginata, jamur mematikan ini adalah jamur yang cukup sering ditemukan di Australia dan di beberapa negara di belahan bumi Utara.
Galerina marginata masih memiliki zat racun yang sama dengan jamur Death cap yakni amatoxins. Jamur giling yang banyak ditemukan di sekitaran kayu pohon yang sudah mati ini bisa memberikan kalian masalah serius apabila sampai termakan.
Mulai dari diare, muntah-muntah, hypothermia, dan kerusakan hati. Apabila tak mendapat perawatan dalam waktu yang cepat, kematian adalah hal yang tak bisa dihindari.
8. Panther Cap (Amanita pantherina)
Jamur satu ini tercatat telah banyak memakan korban. Alasannya adalah, jamur satu ini memiliki bentuk yang mirip dengan jamur The Blusher atau Amanita rubescens.
Jamur The Blusher atau Amanita rubescens adalah jenis jamur liar yang bisa dan aman untuk dimakan. Sedangkan jamur Panther cap ini tidak.
Panther cap memiliki nama ilmiah Amanita pantherina, termasuk salah satu jamur berbahaya yang tidak boleh Anda makan.
Apabila Anda sampai tak sengaja memakan Panther cap, Anda akan mengalami halusinasi yang sangat kuat. Disarankan untuk segera menuju ke rumah sakit untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
9. Deadly Webcap (Cortinarius rubellus)
Jika mendengar dari nama ilmiah Cortinarius rubelles, mungkin Anda tidak akan tahu bahwa sebenarnya jamur ini adalah jamur yang berbahaya. Bila dalam bahasa Inggris, jamur ini memiliki nama Deadly webcap. Ada kata deadly yang berarti mematikan, lebih baik Anda tidak coba-coba dekat atau bahkan memakan jamur ini.
Deadly webcap, sesuai dengan namanya, jamur ini adalah jamur yang sangat berbahaya. Jamur ini adalah satu dari beberapa jamur webcap jenis lain yang juga sama berbahayanya.
10. Angel Wing (Pleurocybella porrigens)
Nama cantik bisa menipu, siapa tahu saja nama cantik digunakan untuk menutupi sisi mematikan dari sesuatu. Angel wing adalah salah satu jamur yang diberi nama cantik namun nama tersebut bukan berarti jamur ini aman.
Jamur ini adalah salah satu jamur mematikan di dunia yang tidak boleh sampai masuk ke dalam sistem tubuh. Sebelum dinyatakan berbahaya, jamur ini dulu dikatakan aman untuk dikonsumsi. Sampai akhirnya banyak korban jiwa berjatuhan setelah memakan jamur Angel wing.
Tak jelas racun apa yang terkandung dalam Angel wing, namun dipercaya racun Angel wing ini memiliki level berbahaya yang setara dengan sianida.
Pernah ada kasus di tahun 2009 dimana seorang kakek meninggal karena mengalami encephalopathy setelah memakan Angel wing. (tpc/wkp/pdc/es)