VAQUITA (Phocoena sinus) adalah spesies lumba-lumba langka yang endemik di bagian utara Teluk California. Sejak baiji (Lipotes vexillifer) diyakini telah punah pada tahun 2006,vaquita menjadi cetacea yang paling terancam punah di dunia. Vaquita terdaftar sebagai terancam punah karena diperkirakan jumlah individu yang menurun hingga di bawah 100 pada tahun 2014, sehingga menempatkan spesies ini dalam bahaya kepunahan.
Jumlah tersebut diperbarui menjadi sekitar 60 individu di tahun 2015, dan kembali menurun ke angka 30 pada November 2016, yang mengarah ke kesimpulan bahwa spesies ini akan segera punah.
Penurunan populasi ini sebagian besar disebabkan tangkapan sampingan dari kegiatan ilegal penangkapan totoaba dengan jaring insang.
Totoaba merupakan spesies endemik lain yang terancam punah. Program penangkaran saat ini diperlukan untuk menyelamatkan spesies ini. Namun, fasilitas penangkaran yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini diperkirakan tidak akan tersedia hingga Oktober 2017, yang dikhawatirkan akan terlambat. Selain itu, kemampuan vaquita untuk bertahan hidup dan bereproduksi sementara terbatas pada sebuah tempat yang tidak pasti.
Menghadapi keberadaaan spesies ini, pemerintah Meksiko memperluas ukuran wilayah suaka yang dirancang untuk melindungi lumba-lumba vaquito, yang terancam, dari kepunahan.
Tempat suaka di bagian utara Teluk California di Meksiko, yang juga dikenal dengan nama Laut Cortez, diperluas hingga mencakup wilayah seluas 1.841 kilometer persegi, kata Kementerian Lingkungan Hidup. Nasib buruk lumba-lumba vaquita menarik perhatian dari seluruh dunia, ketika aktor Hollywood Leonardo DiCaprio pergi ke Meksiko pada Juni 2017 untuk mendesak presiden agar melakukan tindakan lebih tegas guna menyelamatkan spesies tersebut.
Banyak ahli percaya hanya sebanyak 30 lumba-lumba vaquita tersisa di Teluk California, tempat hewan itu secara tak sengaja tertangkap di dalam jaring nelayan yang dirancang untuk menangkap totoaba, ikan yang kandung kemihnya dipercaya memiliki kandungan zat perangsang berahi dan dijual dengan harga 60.000 dolar AS per kilogram di pasar gelap.
Keputusan untuk memperluas suaka tersebut dilakukan setelah satu studi memperlihatkan satu-satunya hewan mamalia laut asli Meksiko itu menghuni daerah yang jauh lebih luas dari parameter yang mulanya ditetapkan pada 2015, lapor Xinhua. (wkp/xinhua/es)