Pekanbaru,(Analisa). Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Batusangkar dan Dinas Kebudayaan Riau melakukan penggalian di tempat yang mengandung benda purbakala (Ekskavasi) susunan batu bata yang diduga candi, di kawasan Candi Muara Takus, Kabupaten Kampar.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Yoserizal Zen, mengatakan susunan batu yang berada pinggir sungai tepat berada di belakang Candi Muara Takus itu baru dugaan kelanjutan candi Muara Takus.
“Itu baru-baru dugaan. Itu laporan dari BPCB bahwa ada dugaan seperti candi. Makanya kita juga meminta ke BPCB untuk mendampingi melakukan penelitian,” ujar Yoserizal, Selasa (24/4).
Mantan Kepala Bada Perpustakaan dan Arsip ini, menambahkan, jika dari hasil penelitian susunan batu bata itu merupakan candi, maka perlu dilakukan ekskavasi.
“Membuktikan dugaan itu harus digali. Kemudian struktur tanah dan batunya akan dipelajari atau teliti dan diuji labor untuk memastikan apakah benar batu-batu itu merupakan bagian dari Candi Muara Takus," jelasnya.
Sementara itu, Kepala BPCB Batusangkar, Nurmatias mengatakan saat ini tim BPCB sedang turun ke lokasi melakukan penelitian atas penemuan tumpukan batu yang diduga candi tersebut.
Pihaknya belum bisa mematikan benda berbentuk susunan batu bata itu apakah candi atau hanya batubata biasa.
“Sekarang tim sedang bekerja di lokasi untuk melakukan penelitian terhadap benda yang diduga sebagai peninggalan sejarah itu,” katanya.
Benda itu ditemukan di sungai belakang Candi Muara Takus. Tapi belum tahu kita apa itu candi atau hanya sisa pembuatan batubata
Setelah dilakukan penelitian oleh tim, pihaknya akan mengetahui hasilnya setelah 15 hari ke depan melalui kajian dan hasil uji laboratorium.
“Kalau sekarang saya belum bisa komentar hasilnya. Karena hasilnya baru diketahui setelah melalui kajian selama 15 hari," ungkapnya.
Untuk diketahui, Candi Muara Takus merupakan salah satu candi tertua yang ada di Indonesia. Saat ini candi tersebut telah menjadi salah satu pusat pariwisata Riau, setiap minggunya banyak pengunjung datang untuk melihat candi. (pbn)