Medan, (Analisa). SMA Methodist 2 melakukan tur dengan menggelar serangkaian laga pertandingan persahabatan di Singapura yang berlangsung pada 27-30 April mendatang.
Kepala SMA Methodist 2 Pdt Paulus Subyanto STh didampingi Waka I Urusan Kurikulum Drs B S Saragih dan manajer tim basket Pdt J Manurung STh kepada wartawan di Medan, Rabu (25/4) mengatakan, tur ke Singapura itu diberikan sebagai apresiasi pihak sekolah terhadap prestasi tim basket putra setelah tampil sebagai juara turnamen pelajar Honda Development Basketball League (DBL) 2017 lalu.
“Keberhasilan tim basket putra merebut gelar juara Honda DBL 2017 merupakan suatu prestasi membanggakan tersendiri bagi tim sekolah kami. Gelar ini merupakan penantian kami setelah enam kali kami mengikuti DBL” ujarnya.
Pada tur tersebut, SMA Methodist 2 terdiri dari 12 pemain dan 12 ofisial.
Adapun pemain SMA Methodist 2 yang ikutserta pada tur tersebut yakni Samuel, Christian Vieri, Kenji Hans, Eric, Stevin, Jefrey, Juan, Derick, Winardy, Willie, Chilwin dan Ryan.
Mereka akan didampingi Kepala SMA Methodist 2 Pdt Paulus Subyanto STh, Wakasek I SMA Drs B S Saragih MSi, Kepala SMP Drs Kusno, manajer tim Pdt J Manurung STh, pelatih Jenny, asisten pelatih Nathalia, para guru dan pemerhati tim basket di Methodist 2.
Sejak mengikuti kompetisi DBL pada 2010, SMA Methodist 2 selalu menjadi “langganan” posisi runner-up. Namun pada kompetisi DBL 2017, akhirnya SMA Methodist 2 berhasil tampil sebagai juara.
“Atas keberhasilan merebut gelar juara kategori putra DBL 2017 itu, pihak memberikan penghargaan melakukan tur sekaligus laga persabahatan dengan tim basket mahasiswa di Singapura,” ujarnya.
Selain melakukan pertandingan persahabatan, tim basket juga kunjungan keberbagai tempat di Singapura untuk menambah wawasan para siswa.
Pendidikan Karakter
Di sisi lain, Pdt Paulus Subyanto STh juga menekankan pentingnya pendidikan karakter terhadap seluruh siswanya. “Selain pndidikan akademik, pandidikan ekstrakurikuler seperti olahraga dan musik, pendidikan karekter merupakan masalah yang lebih penting dalam pembinaan generasi muda.
“Pendidikan karakter mutlak diperlukan dalam upaya penyempurnaan diri individu secara terus menerus dan melatih kemampuan diri untuk menuju kearah hidup yang lebih baik,” ujarnya.
Disebutkannya, ada pemain basket yang memiliki lemparan yang cukup akurat, namun permainannya selalu kasar dan selalu mengarah kekerasan. Pembinaan mental ini perlu diperbaiki agar performanya bisa lebih baik lagi.
Oleh karena itu, pihak sekolah telah membangun gedung untuk pembinaan karakter yang bernama Manna Hill Brastagi dan akan diresmikan pada 10 Mei mendatang. (td)