Walrus, Hewan Sosial Bertaring Panjang

MENDENGAR hewan bernama an­jing­ laut atau singa laut pasti sering men­dengarnya baik di sekolah, maupun di televisi. Tetapi mungkin mendengar he­wan bernama Walrus belum.

Walrus merupakan mamalia laut yang hidup di Samudera Atlantik dan Samudera Pasifik. Walrus juga tersebar di Samudera Arktik dan Laut sub-Arktik di belahan utara bumi.

Nama ilmiah Walrus yaitu “Odobenus Rosmarus”, dalam bahasa latin yang arti­nya ‘kuda laut yang berjalan dengan gigi’. Baik jantan maupun betina, mereka mem­punyai dua gading panjang berwarna putih. Kulitnya berkeriput, menutupi lapisan lemak tebal yang menjaga tubuh mereka tetap hangat meskipun berada di daerah yang sangat di­ngin..

Walrus berbeda dengan anjing laut (true seal), singa laut (sea lion) serta gajah laut (elephant seal). Walrus memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Tidak memili­­ki daun telinga. Memiliki sepasang taring panjang. Memiliki moncong yang pendek dan datar di bagian depan.

Sirip depannya panjang, tidak berbulu dan berkuku pendek. Bisa menekuk sirip belakangnya ke depan. Tubuhnya diselu­bungi rambut tipis dan pendek. Ketika di daratan, bisa berjalan dengan memakai ke empat siripnya. Saat di dalam air, berenang dengan cara menggerakkan sirip depan dan belakangnya. Seperti halnya singa laut, Walrus berjalan dengan melipat siripnya di bawah tubuhnya. Ia mampu menopang tubuhnya dengan keempat siripnya. Walrus mampu bertahan berada di dalam air selama 30 menit sebelum ke permukaan untuk mengambil udara.

Walrus sangat mudah dikenali karena memiliki gading atau taring. Panjang ga­ding Walrus sekitar 40 cm dan dapat te­rus tumbuh hingga mencapai berat lebih dari 3 pon. Gading Walrus jantan berguna untuk mempertahankan diri atau bertarung memperebutkan Walrus betina.

Walrus jantan dan betina menggunakan gadingnya untuk mengangkat dirinya ke atas es dan menggali es untuk mencari kerang dengan bantuan kumisnya. Kumis walrus ‘bukanlah rambut’ tapi sangat sensitif seperti kumis kucing. Walrus memakan kerang, mussels, krill, kepiting, cacing dan siput. Walrus juga memakan gurita dan ikan, serta menyerang anjing laut.

Badan

Panjang badan Walrus berkisar antara 2,7 sampai 3,56 m. Sementara itu, berat ba­dan Walrus berkisar antara 800 sampai 1.700 kg. Walrus Pasifik dewasa dapat men­capai berat 1.700 kg dan hanya dilam­paui oleh anjing laut gajah. Walrus me­miliki badan yang besar dengan kulit ber­bulu tebal yang bulunya semakin menipis sejalan dengan pertambahan umurnya.

Hewan ini termasuk hewan sosial yang selalu hidup berke­lompok. Bahkan ketika ruang tempat hidupnya sempit, mereka mau berkerumun berdesak-desakan. Tak jarang, Walrus pun sering berbaring di atas Walrus yang lainnya. Walrus tidak memiliki penglihatan yang baik, namun pendengaran dan penciumannya sangat baik. Walrus bisa hidup hingga 20-30 tahun di alam liar.

Setiap dua atau tiga tahun, Walrus be­tina akan melahirkan satu anak pada bulan mei atau juni. Bayi yang baru lahir memi­liki lapisan lemak yang tipis dan ditutupi dengan lapisan rambut pendek berwarna abu-abu yang sangat berguna karena mereka lahir di atas gumpalan es.

Walrus suka berjemur sejenak sebelum terjun kembali ke air kutub yang dingin. Mereka suka berkumpul di pantai dalam kelompok besar. Dulu, pada abad ke -19 dan ke-20, banyak Walrus yang dibunuh dan dieksploitasi untuk di ambil daging, minyak dan gadingnya. Namun, sekarang mereka sudah dilindungi dan jumlahnya telah bertambah lagi. (uqbc/eskd/ar)

()

Baca Juga

Rekomendasi