Oleh: Hidayat Banjar
KECINTAAN sahabat saya Drs Moch Achir Lubis Ketua, Iptek (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) Perlebahan Sumut terhadap dunia lebah madu begitu kuat. Achir yang sudah 30 tahun lebih berkhidmat di dunia perlebahmaduan telah merasakan manfaatnya. Lebah madu di samping untuk kesehatan dan bisnis, juga untuk pelesterian alam.
Ya, hutan umpama ayam bertelur emas, jika pemiliknya sabar, maka setiap hari akan memperoleh sebutir telur emas. Jika tidak sabar, lalu ayam dipotong, sehingga bencanalah yang didapat. Karena sang pemilik tak punya penghasilan tetap lagi, maka sesama keluarga pun berkelahi memperebutkan makanan agar dapat bertahan hidup.
Calliandra calothyrsus atau dalam bahasa Indonesia disebut kaliandra merupakan tanaman yang tumbuh liar atau semak. Kaliandra biasa kita temui di sekitar hutan maupun lereng bukit di Indonesia.
Tanaman ini memiliki tinggi hingga 8 meter. Kaliandra dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah dengan ketinggian 1.500 meter dari bawah permukaan laut. Selain dapat tumbuh dengan cepat, tanaman ini berbintil akar, jadi dapat menahan air dan tanah. Kaliandra mempunyai kandungan protein kasar (PK) sekitar 20%, sehingga sangat baik sebagai pakan ternak.
Kaliandra merupakan tanaman multiguna, karena dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak yang berprotein tinggi, penghijauan, mencegah erosi tanah, sumber kayu bakar, tempat pertenakan lebah madu, dan menyuburkan tanah, kata Achir yang juga Ketua Yayasan Bina Bersaudara Jalan Tritura, Kuning, Medan.
Amerika Tengah
Diceritakan, kaliandra tanaman yang berasal dari Amerika Tengah dan pertama masuk ke Indonesia (Pulau Jawa) pada tahun 1936 dari Guatemala sebagai tanaman pelindung di perkebunan kopi. Daerah terbaik bagi pertumbuhannya yaitu daerah tropilk basah dengan ketinggian 1800 m dpl (di atas permukaan laut) dengan curah hujan antara 2.000-4.000 mm/thn.
Kaliandra terdiri dari beberapa jenis, salah satunya kaliandra merah (calothirsus) sebagai tanaman pagar yang perakarannya kuat, karena tipe akarnya masuk ke dalam. Karakteristik inilah yang dipakai sebagai alasan mengapa kaliandra sangat cocok untuk tanaman pagar pada tanah yang mempunyai kemiringan tajam.
Kaliandra berbunga sepanjang waktu tanpa mengenal musim. Bila menanam biji, kaliandra akan mulai berbunga pada maksimum usia 2 tahun. Kaliandra tahan pada tanah yang terbatas airnya, kering dan tandus, karena perakarannya yang dalam. Kaliandra mampu mengikat air sehingga dapat dipakai untuk merehbilitasi kandungan air tanah. Saat tanaman sudah setinggi 1 meter, akan bisa bertahan dan tumbuh subur meskipun saat musim kering (kemarau).
Kaliandra akan berbunga dan tumbuh subur pada kondisi cuaca yang ekstrim (panas >33 derajat celcius) dan daerah yang tandus. Akan tetapi perkembangan generatif terganggu, bunga rontok sebelum jadi buah dan biji, sehingga untuk memperbanyaknya dengan vegetatif (cangkok, stek, dll).
Pada setiap pagi, bila kita amati, di pangkal benang sari terdapat titik-titik air berwarna kekuningan, dan bila dijilat berasa manis. Itulah nektar yang disukai lebah, sehingga kaliandra menjadi tanaman primadona bagi peternak lebah.
Menurut sebuah survei di Eropa, dengan 1 ha luasan tanah untuk budidaya kaliandara dalam satu tahun mampu menghasilkan 2 ton madu. Bayangkan, di Eropa terdapa 4 musim, di mana saat musim dingin semua tanaman hampir dipastikan mengalami hibernasi, sehingga tidak ada sedikit pun sumber makanan lebah alami.
Berbunga Terus
Sedangkan di Indonesia, kaliandra akan berbunga tanpa mengenal waktu. Sehingga masa-masa deplesi nektar tidak terjadi di Indonesia. Nah, dengan demikian jumlah produksi 2 ton madu per tahun di Eropa dapat terlampaui. “Jika 2 ton (2.000 kg) dikali Rp 50.000/kg saja akan diperoleh uang sekitar 100 juta rupiah, atau sekitar 8 juta per bulan. Praktis kita hanya butuh alat untuk pemanenan madu saja dan investasi awal koloni. Sungguh sangat menggiurkan,” terang Achir yang telah berusia lebih dari 70 tahun.
Kaliandra sangat cepat bertunas setelah dipotong. Karena itu, kaliandra seringkali dipakai untuk sember makanan ternak baik kambing maupun sapi. Pemotongan terjadwal dapat dilakukan untuk menjaga kontinuitas pasokan pakan sepanjang waktu. Kaliandra mempunyai kandungan nutrisi yang baik untuk pakan ternak. Telah banyak diteliti mengenai manfaat kaliandra sebagai suplemen makanan ternak.
Jadi, kaliandra tidak saja berguna untuk lebah, juga ternak yang lain seperti sapi, kambing dan lainnya. Kaliandra pun dapat memberantas gulma tanaman. Tentu saja jika dirawat dan dimanfaatkan dengan seksama.
Madu kaliandra adalah jenis madu dari ternak lebah yang ditempatkan di areal hutan pohon kaliadra. Bunga kaliadra termasuk kaya akan nutrisi baik vitamin, mineral maupun enzim yang sangat berfanfaat untuk kesehatan manusia. Dengan kayanya kandungan nutrisi nektar bunga kaliandra, maka jenis madu yang dihasilkannya pun sangat luar biasa manfaat dan khasiatnya. Khasiat madu kaliandra yang paling utama adalah meningkatkan hormon dan memperbaiki metabolisme tubuh.
Manfaat madu kaliandra lainnya adalah menjaga/memelihara kesehatan tubuh, mencegah sariawan, mencegah dan mengobati osteoporosis, mengobati sakit kuning, mencegah panas dan demam tinggi, menormalkan sirkulasi darah, meningkatkan kecerdasan otak dan baik bagi pertumbuhan anak, meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan tekanan darah tinggi, meningkatkan dan memperbaiki kualitas hormon, memperbaiki sistem pencernaan, memperbaiki metabolisme tubuh, mengatasi susah tidur atau insomnia, mempercepat penyembuhan luka bakar, pungkas Achir.