Pikiran Menentukan Kesehatan Manusia

Oleh: Fatimahhakki Salsabela M, S.Psi

Ungkapan kesehatan, “Dalam jiwa yang sehat terdapat tubuh yang sehat”. Jiwa yang sehat berarti pikiran yang sehat. Banyak orang menilai seseorang itu jatuh sakit karena terlalu banyak pikiran. Ungkapan kesehatan dan penilaian orang tentang kesehatan berujung kepada jiwa atau pikiran seseorang.

Pikiran atau jiwa sangat mempe­nga­ruhi kesehatan manusia. Kondisi sehat itu apa bila jiwa sehat dan tubuh sehat. Artinya, jiwa dan raga dalam kon­disi sehat. Kata ba­nyak pikiran ber­arti sua­sana jiwa tidak tenang, ba­nyak ter­be­bani pikiran. Tubuh yang sehat adalah mental dan spiritual yang normal.

Prosesnya sederhana. Pi­kiran yang tidak tenang mela­hirkan stres, se­­baliknya pikir­an yang tenang mem­buat ba­hagia atau hepi dalam men­­ja­lani hidup akhirnya selalu ceria. Berpikir satu proses se­seorang mem­presentasikan perlakuan yang di­inginkan atau keinginannya. Pro­ses mempresentasikan diri itu me­manipulasi otak terhadap informasi, peristiwa yang di­alami seseorang itu.

Informasi yang peristiwa yang dialami menimbulkan masalah maka otak bekerja menganalis untuk mem­buat satu keputusan. Tegasnya ber­­pi­kir adalah fungsi kog­ni­tif tingkat ting­gi dan anali­sis proses berpikir menjadi bagian dari psikologi kogni­tif.

Proses berpikir itu memi­liki pe­nga­ruh terhadap kon­disi kesehatan se­bab kesehat­an merupakan keadaan tu­­buh, jiwa dan sosial sese­orang. Upa­­ya menjadikan tu­buh sehat atau men­jaga ke­sehatan satu upaya tidak ter­­jadi gangguan kesehatan. Ji­wa ba­gian dari kesehatan ma­ka segala piki­ran negatif dan positif akan berdam­pak pada kondisi kesehatan. Pi­kiran sa­ngat menentukan kon­disi keseha­tan sebab pola pikir atau berpikir ber­dam­pak terhadap kondisi kese­hatan.

Berpikir secara otomatis otak mengkoordinir zat-zat kimia yang di­butuhkan tubuh untuk memulihkan kondisi diri. Psikisomatis menunjuk­kan berpikir atau pikiran ne­gatif ter­nyata bisa berpenga­ruh terhadap ke­sehatan fisik. Berpikir negatif mela­hirkan emosi negatif seperti depresi, cemas, kecewa atau pera­saan bersa­lah. Emosi negatif ini men­jadi penye­bab terjadinya gangguan psikis. Untuk itu berpikir atau pikiran ne­gatif harus dihilangkan, jangan ber­­tahan terlalu lama sehing­ga mem­pe­ngaruhi sistem ke­kebalan tubuh.

Agar tubuh tetap sehat ma­ka harus memberikan rasa tenang pada piki­ran. Saat kondisi pikiran tenang ma­ka akan bebas dari rasa stress. Pi­kiran te­nang apa bila cen­derung berpikir po­sitif dari pada berpikir negatif. Orang atau seseorang berpikir nega­tif akan menghadapi masalah dan ma­salah itu sulit dianali­sisnya, dica­ri­nya solusi pe­nye­lesaian.

Untuk berpikir positif ma­ka harus mencari tahu penye­bab dari masalah yang diha­dapi. Harus mendapatkan kon­sep, solusi yang tepat mengatasi masalah yang ada. Caranya mencari penyebab yang sebenarnya dari ma­sa­lah yang dihadapi. Bila me­nge­ta­hui penyebab dari ma­sa­lah yang di­ha­dapi maka bisa dicari konsep atau solusi untuk mengatasinya, ja­ngan sampai menjadi kegagalan.

Bila harus terjadi kega­gal­an maka harus bisa bangkit dari kegagalan yang dialami yakni menyelesaikan masa­lah yang ada. Berpikir positif harus dikedepankan sehingga masa­lah yang dihadapi tidak berlarut-larut sehingga mu­dah memicu stress. Bila ter­kena stress apa lagi stress be­rat men­jadi penyebab berba­gai penyakit mulai dari sakit kepala hingga kan­ker. Pikiran atau pemikiran memiliki efek besar pada kondisi tubuh. Ke­mampuan tubuh untuk bertahan normal atau keke­bal­an tubuh sangat dipe­nga­ruhi pola atau cara pikir atau pikiran seseorang.

Pola pikir atau cara pikir berhu­bu­ngan dengan aktivi­tas otak dan ak­ti­vitas otak di­pengaruhi dengan emo­si atau emosional yang meru­pa­kan dampak dari berpikir negatif. Sebuah pe­nelitian dari Dr. Suzanne menemu­kan bahwa orang-orang yang selalu ber­pikir positif dan optimis me­miliki respon imun atau ke­kebalan tubuh lebih kuat di­bandingkan dengan orang-orang yang selalu berpikir ne­gatif. Berpikir positif dapat mening­kat­kan kesehat­an karena berpikir po­sitif ti­dak hanya terletak pada ke­mam­puan dalam menghi­lang­kan stress.

Berpikir Positif dengan Kekebalan Tubuh

Berpikir positif berman­faat bagi kesehatan tubuh se­cara keseluruhan. Berbagai ma­salah yang ada dihadapi se­seorang secara alami baik sebab ma­salah yang dihadapi, berbagai te­ka­­nan yang dite­ri­ma menjadi se­se­orang itu tangguh. Apa bila se­se­orang itu tangguh menghadapi ma­salah ma­ka kekuatan tu­buh­nya telah teruji.

Orang yang tangguh me­mi­liki ke­mam­puan mengha­dapi dan me­nga­tasi masalah. Seseorang yang tang­guh ti­dak terombang-am­bing da­lam keadaan stress. Berpikir positif telah ter­bukti mampu memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Untuk itu bia­sakan selalu berpikir po­sitif dalam kehidupan.

Mem­biasakan berpikir positif ha­rus dimulai dari hal yang ke­cil-kecil atau yang terkecil da­lam hidup. Namun, apa bila kesulitan berpikir positif maka harus ada terapi yang tepat sehingga dapat mem­bantu meningkatkan kemam­puan dalam otak untuk berpi­kir positif.

Berpikir positif pintu ma­suk me­nuju kesehatan jiwa. Harus diingat ke­sehatan jiwa merupakan hal yang penting. Namun, kesehatan jiwa be­lum dinilai hal yang penting sebab ada dalam jiwa. Orang atau se­se­orang kelihatannya sehat tetapi jiwa kurang sehat maka muncul perilaku me­nyim­pang, berpikir negatif, cen­derung emosional, tingkat stress ting­­gi, mudah tersulut emosi, mudah ter­provokasi dan kurang bertang­gung­­jawab. Kesemuanya itu dise­bab kesehatan jiwanya tidak normal.

Kondisi jiwa yang kurang sehat membuat kesehatan tubuh terganggu sebab terjadi ketidak seimbangan an­tara kondisi jiwa dengan kondisi tu­buh. Kondisi jiwa yang ku­rang sehat ter­gambar dari amarah, den­dam, sa­kit hati membuat jiwa labil. Kondisi jiwa yang kurang sehat mu­dah ber­ha­lusinasi dengan ha­rapan-harapan yang irrasio­nal, cenderung menye­rang dan akhirnya daya tubuhnya terus berkurang.

Untuk itu perlu belajar menguasai diri dalam segala hal. Orang atau se­seorang yang bisa menguasai diri cen­­derung mampu mengenda­li­kan emo­si. Pengendalian emo­si yang baik akan mam­pu menguasai diri yang baik. Bisa menguasai diri ber­arti bisa menikmati hidup normal de­ngan ditandai merasa ba­hagia.

Berpikir atau pikiran yang positif maka seseorang itu bisa menikmati banyak keun­tungan seperti jiwanya lebih tenang, sebuah survei mem­buk­tikan, berpikir positif me­nentu­kan 85 persen kese­hatan tubuh. Ar­tinya, dari 100 persen berpikir po­si­tif ber­kontribusi 85 persen me­ne­ntu­kan kesehatan tubuh dan sisanya 15 persen ditentukan dengan asupan gi­zi yang baik dan benar.

Hidup sehat adalah hidup bersu­ka­cita, hidup yang ber­gembira, hidup yang ber­syu­kur. Tapi memang ma­nu­­sia harus berjuang keras dalam mem­­­pertahankan hidupnya. Dalam meme­nangkan per­juangan hidup agar mem­per­oleh sukacita maka pola pi­kir atau pikiran selalu positif atau ber­pikiran jernih. Tidak mudah me­mang untuk berpi­kir positif akan te­tapi setiap orang bisa berpikir positif, kun­­ci­nya penguasaan diri. Un­tuk itu kon­disi pikiran se­seorang sangat mem­penga­ruhi kondisi kesehatan tu­buhnya.

(Penulis alumni Fakultas Psikologi UMA dan pemer­ha­ti masalah psikologi sosial lingkungan masyarakat)

()

Baca Juga

Rekomendasi