Oleh: Sudirman.
Masjid Agung saat ini menjadi ikon Kota Subulussalam sejak difungsikan pada awal Ramadan 1439 H, dihadiri Walikota Subulussalam H. Merah Sakti, SH bersama sejumlah unsur Muspida menggelar salat Tarawih dan Witir perdana bersama ribuan jemaah. Masjid ini terletak di Desa Belegen Mulia, Kecamatan Simpang, Kota Subulussalam.
Masjid Agung dibangun di atas lahan seluas satu hektare lebih, posisinya sangat strategis berada sebelah kiri arah menuju pusat kota, atau sebelah kanan menuju kompleks pemerintahan Kota Subulussalam. Masjid kebanggaan masyarakat ini juga akan menjadi salah satu destinasi wisata religi.
Meski bangunan Masjid Agung secara keseluruhan belum sempurna, khususnya di bagian luar, seperti halaman masjid, pagar, tempat parkir dan MCK juga belum sempurna. Sementara di bagian dalam hampir rampung 100 persen, kecuali bagian depan ruang imam tinggal pemasangan panel Glassfiber Reinforced Cement (GRC).
Walikota Merah Sakti bersama jajarannya berinisiatif untuk memfungsikan Masjid Agung pada Ramadan 2018. Menurutnya, kesempurnaan rumah ibadah yang dibalut dengan relief dan ornamen GRC Karawangan terus dilakukan, seiring berjalannya waktu, hingga berakhir masa jabatannya pada 5 Mei 2019 mendatang bangunan Masjid Agung tuntas secara keseluruhan.
Pada tahun 2018 ini, pemerintah kembali mengalokasikan dana sebesar Rp10 miliar bersumber dari dana Otsus untuk melanjutkan pembangunan Masjid Agung, pemasangan GRC di dinding bagian luar masjid.
Sementara seluruh dinding bagian dalam telah dibalut menggunakan relief dan ornamen GRC sehingga bangunan masjid tampak megah. Di bagian dalam juga terdapat empat tiang bulat berukuran besar warna kuning emas, sehingga memberi kesan lebih indah seperti yang terlihat di lantai II dan III ruang salat.
Di lantai dasar menyediakan lokasi tempat wuduk laki-laki dan perempuan. Di bagian luar masjid juga terdapat dua bangunan MCK bagi laki-laki dan perempuan sebelah kiri di bagian belakang rumah ibadah tersebut.
Percepatan pembangunan
Walikota Merah Sakti mengatakan, terwujud pembangunan Masjid Agung tidak terlepas dari dukungan masyarakat Kota Subulussalam, khususnya warga Belegen Mulia, menyambut antusias atas pemakaian Masjid Agung tempat melaksanakan salat berjemaah lima waktu, Jumat dan Tarawih serta Witir.
Sedangkan masjid desa yang juga ada di Belegen Mulia akan peruntukkan pada kegiatan tingkat desa, seperti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan lain sejenis.
Merah Sakti mengatakan, terwujudnya pembangunan Masjid Agung bukti telah terwujudnya percepatan pembangunan di Bumi Sadakata, sebelumnya RSUD dan Pasar Modern dan jalan jalur dua telah selesai dibangun. “Kalau ada orang mengatakan tidak ada pembangunan di Subulussalam, itu tidak benar, kita sama-sama telah merasakan dan menikmati pembangunan ini,” kata Merah Sakti.
Merah Sakti mengatakan, peresmian Masjid Agung direncanakan pada Juli mendatang oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat menghadiri Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) ke-16 Kementerian Agama, Provinsi Aceh, Tahun 2018 di Kota Subulussalam.
Masjid Agung menerapkan pelaksanaan salat Tarawih sebanyak 20 rakaat tambah Witir tiga rakaat. Merah Sakti meminta masyarakat tidak memperdebatkan soal kilafiayah tentang salat Tarawih 20 dan 8 rakaat di sejumlah masjid yang ada di daerah itu. Yang terpenting menurutnya, masyarakat bisa hadir berbondong-bondong datang ke masjid untuk melaksanakan salat Tarawih dan Witir di seluruh masjid yang ada di Kota Subulussalam.
Selama Ramadan 1439 H, Walikota Merah Sakti mengimbau masyarakat tidak membuka warung makan di siang hari, kecuali menjelang waktu berbuka puasa sekitar pukul 17:00 WIB.
Pengamanan Masjid
Secara khusus Walikota Merah Sakti juga memerintahkan Satpol PP untuk memantau seputaran kompleks terminal agar tidak ada warung makan yang buka di siang hari. Ia berharap masyarakat yang tidak berpuasa, supaya menghargai umat Islam yang sedang menunaikan ibadah puasa.
“Kalau bukan sesama kita untuk saling menghormati dan menghargai siapa lagi, kalau tidak puasa jangan merokok di luar, jangan buka warung nasi di siang hari. Satpol PP tolong dipantau di terminal jangan berjualan nasi sebelum pukul 17:00 WIB,” katanya.
Satpol PP juga mendapat tugas dari Walikota Subulussalam untuk membantu pengamanan di sejumlah masjid selama pelaksanaan salat Tarawih dan Witir, untuk mencegah terjadinya kehilangan kendaraan jemaah Tarawih. Hal ini untuk memberikan rasa aman dan tenteram bagi jemaah yang sedang menunaikan ibadah salat Tarawih dan Witir.
Meski ada pengamanan dari personel Satpol PP, para jemaah salat Isya dan Tarawih diminta tidak meninggalkan barang-barang berharga di kendaraan, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Dalam kesempatan itu, di hadapan ribuan jemaah, Walikota Merah Sakti juga menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin terhadap tutur sapa yang selama ini tidak berkenan. “Atas nama pribadi dan keluarga, saya menyampaikan permohonan maaf lahir batin kepada seluruh masyarakat, mungkin ada tutur sapa yang tidak berkenan,” ujarnya.
Permohonan maaf itu disampaikan Merah Sakti mengingat ia akan mengakhiri masa jabatan pada 5 Mei 2019. Salat Tarawih dan Witir bersama ribuan jemaah pada bulan puasa ini bisa jadi untuk terakhir kalinya bagi Merah Sakti sebagai pimpinan daerah, kecuali awal Ramadan tahun depan jatuh pada awal Mei.
Menampung 3.500 jemaah
Bendahara pembangunan Masjid Agung Kota Subulussalam H. Rahmadi kepada Analisa, Minggu (20/5) menambahkan, rumah ibadah yang dibangun sejak periode pertama pemerintahan Merah Sakti itu menampung sebanyak 3.500 jemaah.
Proses pembangunan dimulai 2014 lalu sumber dana APBK sebesar Rp200 juta, dilanjutkan empat tahun berikutnya secara berturut-turut sumber dana Otsus mulai 2015 sebesar Rp2 miliar, 2016 sebesar Rp10 miliar dan 2017 meningkat Rp14 miliar. Pada 2018 kembali mendapat kucuran dana sebesar Rp10 miliar, total Rp36.200.000.000.
Khusus tambahan dana Rp10 miliar tahun 2018, diperuntukkan pemasangan panel GRC di bagian luar dinding masjid dan tiang dasar bagian luar. Rahmadi mengatakan, butuh anggaran sekitar Rp10 miliar lagi untuk kesempurnaan bangunan masjid secara keseluruhan, seperti pembuatan pagar, taman dan MCK, paving block serta finishing.***