Sosialisasi Gerakan Indonesia Bersih Digelar

Tobasa, (Analisa). Kementerian Koordinator Bidang Kemaritim bekerja sama dengan Institut Teknologi (IT) Del menggelar Sosialisasi Gerakan Indonesia Bersih (GIB) di kawasan strategi pariwisata nasional (KSPN) Toba Sumatera Utara, di gedung Serbaguna HKBP Balige, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Senin (7/5).

Kepala Bidang Jerjaring Inovasi Pariwisata Edi Susilo mengatakan kegiatan ini untuk mendukung kebijakan nasional dengan mendatangkan wisatawan. Dalam edukasi dan sosialisasi GIB menekankan supaya menjadi agen perubahan dalam penanganan sampah. Sampah yang ada di danau dan laut itu berasal dari darat karenanya diharapkan supaya dalam penggunaan plastik dapat bijaksana.

Dijelaskannya, di dalam program GIB terdapat peningkatan perilaku bersih dan sehat, peningkatan sinergi penyediaan sarana dan prasaran yang menunjang perilaku hidup bersih dan sehat, pengembangan sistem pengelolaan sampah yang holistik dan terintegrasi termasuk bersih sarana dan prasarana pelayanan publik, penyempurnaan peraturan perundang-undangan, pemberian kemudahan bagi dunia usaha dan lembaga yang melakukan pengolahan sampah, mengutamakan peran serta masyarakat di dalam menunjang perilaku bersih dan sehat, peningkatan penegakan hukum di bidang kebersihan dan kesehatan lingkungan.

Pembina kelompok kerja Gerakan Indonesia Bersih Ny Defi Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan juara 2 pengumpul sampah setelah Cina, juara 1 sungai terjelek di dunia (sungai citarum), ini akibat kurangnya kesadaran (cuek). Diharapkan menjaga kebersihan di daerah dan mengajak seluruh peserta untuk tetap menjaga kebersihan. "Marilah kita tetap menjaga kebersihan agar daerah ini tetap bersinar apalagi bahaya sampah platik", ujarnya.

Bupati Tobasa Darwin Siagian menyampaikan, Danau Toba sebagai salah satu destinasi pariwisata harus didukung dengan kebersihan kawasan, saat ini, disebutkannya pencemaran Danau Toba hingga mengganggu kehidupan di dalam air perlu menjadi perhatian. Untuk menekankan akan kebersihan itu harus dimulai dari diri sendiri barulah kita bersihkan sekeliling kita, katanya sembari menekankan semboyang poda na lima. Dan berharap kepada peserta menjadi pelopor kebersihan.

Rektor IT Del Togar M Simatupang masalah kebersihan sebagai masalah nasional, hampir 190 ton sampah plastik terdapat menggenangi perairan lautan Indonesia pertahunnya. “Saat ini kebersihan Toba sudah hilang untuk mengembalikannya mari sama-sama menjaga kebersihan lingkungan kita ini,” katanya.

Sosialisasi GIB itu dengan narasumber Edi Susilo Kepala Bidang Jerjaring Inovasi Pariwisata, Sartin Hia Kebid pengembangan seni dan budaya maritim dengan materi makalahnya sadar wisata dalam membangun destinasi wisata dari aspek rohani dan Lucia Mona dari Gropesh dengan edukasi bahan Limbah menjadi kreativitas Unik dan Kerry Panjaitan.

Sosialisasi GIB juga dilakukan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI di SMA HKBP Ambarita, Desa Ambarita, Kecamatam Simanindo, Kabupaten Samosir, Selasa (8/5). Hadir dalam kegiatan tersebut Istri Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Devi Panjaitan br Simatupang bersama tim dari Kemenko Maritim RI seperti, Kabid Deputi Jejaring Edi Susilo, Kabid Jejaring Inovasi Maritim, Sartin Hia serta Bupati Samosir, Rapidin Simbolon, Kadep Diakonia HKBP, Pdt Debora Purada Sinaga, M.Th, Praeses dan Pendeta Se-Distrik VII Samosir, Yayasan IT DEL Laguboti, dan guru serta siswa SD, SMP, SMK dan SMA sekitaran Desa Ambarita.

Bupati Samosir, Rapidin Simbolin berterima kasih dan apresiasi kepada Kemenko Maritim RI yang menggelar kegiatan osialisasi ini karena sangat penting dan merupakan edukasi dini bagi para pelajar dan masyarakat akan pentingnya kebersihan.

Kadep Diakonia HKBP Pdt. Debora Purada Sinaga, M.Th juga menyampaikan kebersihan adalah sebagian dari iman maka sejak dini kepedulian kebersihan harus ditanamkan kepada anak-anak kita. "Kegiatan ini juga sangat bertepatan dengan program HKBP, 2018 merupakan Tahun Kesehatan dan Kebersihan Dalam Lingkungan Hidup. Ke depan, HKBP melalui Departemen Diakonia akan melakukan gerakan yang sama di daerah yang rawan sampah seperti kawasan pantai," tegas Purada.

Devi Panjaitan br. Simatupang dalam arahannya menyampaikan, saat ini Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara penghasil sampah terbesar di dunia. Hal ini merupakan prestasi yang mengkhawatirkan. Oleh karena itu, dirinya menghimbau kepada seluruh peserta agar tidak lagi menggunakan lagi produk kemasan minuman dari plastik, sedotan plastik dan sebagainya, karena sampah plastik merupakan sampah yang sangat sulit terurai membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun. Usai mendengar edukasi tentang kebersihan dari Kemenko Maritim, para peserta melakukan aksi kebersihan dengan memungut sampah di sepanjang jalan Desa Ambarita, pelabuhan Ambarita, Lumban Tapian hingga kawasan Siallagan.

Selesai dari Desa Ambarita, Kemenko Maritim yang didukung oleh Pemkab Samosir dan Departemen Diakonia HKBP melakukan kegiatan yang sama di Gereja HKBP Garoga Desa Garoga dengan mengundang para peserta dari Pendeta HKBP se-Distrik VII Samosir dan Pengurus Gereja HKBP se-Resort Ambarita. (vit/fra)

()

Baca Juga

Rekomendasi