Oleh: Fadmin P Malau
remaja tahun 1980-an dan masyarakat bila ingin mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri tetapi tak bisa datang langsung bersilaturahmi maka disampaikan lewat pengiriman kartu Hari Raya Idul Fitri. Berbagai bentuk kartu ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri dijual di berbagai lokasi dan yang terbanyak di kantor pos. Di samping itu banyak orang yang mencetak kartu tersebut, terutama instansi, lembaga, perusahaan atau pribadi yang banyak mengirim kartu ucapan itu.
Bila banyak mengirim kartu ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri, ternyata jika dicetak sendiri lebih murah dibandingkan jika membeli yang sudah dicetak. Begitu banyak remaja, masyarakat dan instansi yang mengirimkan kartu ucapan tersebut maka kantor pos sebagai pengirim ketika bulan Ramadhan harus kerja ekstra. Berbeda kini, aktivitas pengiriman kartu ucapan itu di kantor pos sepi.
Kini tahun 2000-an masyarakat lebih memilih mengirim ucapan Hari Raya Idul Fitri dan mohon maaf saat Lebaran via Short Message Service (SMS) yang mudah, murah dan cepat. Hal itu terjadi akibat adanya handphone yang memiliki fasilitas SMS dan adanya Facebook (Fb).
Keinginan mengucapkan Selamat Hari Raya bukan pekerjaan mudah karena harus mengunjungi atau mendatangi orang yang ingin diucapkan dan mohon maaf. Waktu dan jarak menjadi masalah, maka muncul ide bila tak dapat saling mengunjungi bisa diganti dengan mengirimkan kartu ucapan itu.
Ide ini sudah ada 400 tahun lalu ketika bangsa Mesir, bangsa Romawi ketika itu mereka saling berkirim kartu ucapan untuk tujuan memberikan kabar tentang keadaan yang dialami seperti kabar kesehatan, kabar duka cita, kabar suka cita dan lainnya.
Lantas kebiasaan ini oleh seorang seniman di London pada 1843, John Calcott Horsley membuat kartu ucapan selamat Natal dengan menulis “A Merry Christmas and A Happy New Year to You”. Ternyata yang dilakukan Horsley menyebar ke seluruh dunia, termasuk ke Indonesia meski waktu itu masih dijajah Belanda dan dipopulerkan Belanda lewat kartu pos bergambar Kota Batavia tahun 1893.
Awalnya Belanda hanya membolehkan mencetak kartu pos bergambar, tetapi kemudian boleh dilakukan siapa saja. Kartu pos yang dicetak waktu itu disampaikan pesan singkat, ucapan selamat dan lainnya dengan berbagai kreasi seperti gambar Candi Prambanan, Borobudur, dan lainnya. Berbagai kreasi berkembang sampai kepada kartu ucapan Idul Fitri atau Lebaran dibuat dan dikirimkan via pos.
* Juni 2016