“Kita akan melakukan wisata rohani sekaligus mendakwahkan Islam ke Eropa,” ujar Buya KH Amiruddin MS, dalam pengajian di Rumah Kulliah Tasawuf Baitul Mustaqfirin Al Amir,Minggu (24/6).
Rancana itu diungkapkan Buya setelah mendengar pengalaman penceramah tetap Majelis Zikir Tazkira, Prof Dr Muzakkir MAg yang baru kembali dari Eropah.
Dalam pengalaman dakwah Muzakkir ke negara-negara Eropa salah satunya di Belanda dikisahkan, Islam mulai bangkit di negara itu. Masyarakat di sana butuh sentuhan rohani dan sangat senang mendengarkan kajian-kajian Islam.
Sejumlah negara di Eropah yang dikunjungi sangat kental nuansa islami, walaupun Islam minoritas. Sehingga ada kesan tersendiri selama menjalankan ibadah Ramadan di langit Eropa itu.
Di bagian lain dalam ceramahnya, dosen Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam UIN Sumut ini mengatakan, ada tiga amalan yang dicintai Allah yakni, salat di awal waktu, berbuat baik kepada orangtua, dan berjihad di jalan Allah.
Penceramah lainnya, H Isfandi Nasution menjelaskan tentang iklas, rida, dan mahhah. Juga sekilas tentang tariqat.
Ketua Umum Majelis Zikir Tazkira yang juga pendiri Rumah Kulliah Tasawuf Baitul Mustaqfirin Al Amir, Buya Amiruddin MS pada kesempatan itu mengajak jemaah untuk merawat dan menjaga takwa secara kaffah setelah keluar dari Ramadan.
“Lanjutkan amalan-amalan sunah yang semala ini dijalankan selama Ramadan, seperti membaca Alquran dan salat malam”, ujar Buya.
Bertakwa secara kaffah lahir dan batin menurut Buya adalah tidak hanya sebatas lahiriah, tetapi secara menyeluruh.
Pengajian tasawuf diawali pembacaan ayat-ayat suci Alquran, dilanjutkan salat tasbih, muhasabah dan zikir yang dipandu oleh Ketua Tazkira Kota Binjai, H Muhammad Siddiq SAg. Hadir Ketua Tazkira Angkatan Muda Sumut H Muhammad Duha Solihin SE, M Fadli Sudiro. (sug)