Mahasiswa Unimed Ciptakan Casis Smartphone Anti-Radiasi

SATU satunya kampus dengan Akre­di­tasi “A” di Sumut ini memang tiada henti-hen­tinya memberikan inovasi bagi masya­ra­­kat luas. Dibuktikan dengan segudang pres­­tasi mahasiswanya yang berhasil men­ciptakan sejumlah penemuan penting dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Kali ini, mahasiswa Universitas Negeri Medan berhasil mencipta­kan casis smart­phone yang anti-radiasi. Casis special ini di­b­entuk dengan menggunakan bahan dasar dan bahan utama dari limbah kerja berjenis HVS, baru-baru ini.

Adalah tiga mahasiswa cemerlang dari Unimed, yakni Rendi, Herman M Zendrato dan Jecky Bukit, mahasiswa Fakultas MIPA Unimed yang tergabung dalam tim peneliti muda berbakat dengan inovasinya ini. Diketahui, penelitian untuk mencip­ta­kan casis anti-radiasi ini mendapatkan pen­da­naan dari Kementerian Riset, Tek­nologi dan Pendidikan Tinggi (Kemris­tek­­dikti) RI di bidang karsa cipta.

“Kami memilih bahan utama casis smart­phone dari limbah kertas karena lim­bah kertas diyakini memiliki potensial dan material sebagai anti-radiasi yaitu salah sa­tunya dalam bentuk CSAR. CSAR ber­sifat biodegradable sehingga dapat mengu­rangi penggunaan softcase yang bersifat non-biodegradable dan non-antiradiasi ber­dasarkan hasil uji,” jelas Rendi, ketua tim.

Di bawah bimbingan Dr Murniaty Si­morangkir, MS, tim ini melalui berbagai ta­h­apan penelitian dan pengujian. Hingga akhir­nya  berhasil menciptakan penemuan yang dinilai dapat dikembangkan secara ko­mersil demi kebutuhan manusia. Yaitu peng­gunaan teknologi yang dapat mengu­rangi dampak radiasi.

Casis ponsel pintar ini dibuat oleh ketiga mahasiswa ini merupakan upaya pencegah­an dan untuk mengurangi dampak paparan ra­diasi elektromagnetik yang didapat dari smart­phone. Kita ketahui, telepon pintar saat ini merupakan kebutuhan penting ma­nusia dalam menggukaan teknologi dan ak­ses informasi. Hampir setiap orang dari se­mua kalangan menggunakan alat ini.

“Seperti yang diketahui bahwa radiasi me­miliki banyak efek negatif seperti keru­sa­kan sel saraf, menurunnya konsentrasi dan merusak sistem kekebalan tubuh. Untuk itu, dinilai perlu penemuan yang dapat me­lawan dampak buruk radiasi melalui pe­nemuan ini,” lanjutnya.

Penemuan berharga ini telah menjalani uji anti-radiasi dengan menggunakan alat do­simeter yang dilakukan sebanyak tiga kali untuk menyakini bahwa produk ini sa­ngat baik untuk pengguna smartphone. Karena dapat mengurangi signifikan pa­pa­r­an radiasi. (ahmad nugraha putra)

()

Baca Juga

Rekomendasi