Pada dasarnya, metodologi penelitian sudah banyak dikenal oleh masyarakat umum, utamanya kelompok masyarakat akademik. Sejumlah lieratur sudah banyak memberikan penjelasan tentang konsep, strategi serta teknik penelitian, sehingga dari waktu ke waktu metodologi penelitian nyaris mengacu pada konsep yang sudah pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya.
Lalau, apaa dan bagaimana metodologi penenilitian Bahasa Arab?, adakah sisi perbedaan yang signifikan pada jenis penelitian ini?. Buku berjudul Metodologi Penelitian Bahasa Arab karangan Izzudin Muusthafa dan Acep Hermawan ini mencoba mengurai secara detile sejumlah metode yang berkaitan dengan kegiatan penelitian bahasa arab. Mulai dari gambaran konseptual, hingga pada upaya praktis dalam melakukan penelitian itu sendiri.
Salah satu sisi pembeda yang menonjol dalam penelitian bahasa Arab adalah terletak pada karakteristik bahasa Arab yang relatif berbeda dengan bahasa asing lainnya. Sehingga dengan demikian, penelitian bahasa arab jelas membutuhkan metode khusus yang bisa mengcover karakteristik dari bahasa arab tersebut. Buku ini tampil memberikan pamahaman mendalam untuk bekal pengetahuan penelitian bagasa Arab tersebut.
Bahasa Arab juga dianggap bahasa umat islam karena Al-Qur’an dan Hadits Nabi yang berfungsi sebagai dua sumber pokok ajaran islam. Keautentikannya merupakan sisi yang tak terbantahkan diantara bahasa-bahasa lain di dunia. Bukti-bukti argument kuat yang banyak dikemukakan oleh para pakar dibidangnya semakin menunjukkan bahwa bahasa Al-Qur’an dan Hadits adalah sumber bahasa yang valid dan reliabel. (Hal. 17).
Sedikitnya ada dua sisi kajian yang diulas dalam buku terbitan Rosda Karya ini, pertama adalah mengenai kajian teoritis yang membincang tentang dasar-dasar ilmiah seputar dunia penelitian. Kedua sisi praktis yang berbicara seputar praktik penelitian bahasa Arab sejak perencanaan hingga langkah-langkah praktis. Semua sisi kajian tersebut diharapkan bisa memberikan konstribuss bagi kaum akademisi (guru dan dosen) dalam membantu kegiatan penelitian bahasa Arab.
Dalam konteks penelitian, ada tiga aspek yang berkaitan dengan imu dan fenomina sosial bahasa Arab, yaitu berkaitan dengan substansi, penggunaan, dan pendidikan. (Hal. 67). Tiga aspek itu dilihat sebagai ruang lingkup bahasa Arab yang ternuka untuk diteliiti dengan spesifikasi tertentu. Semua diulas secara mendalam oleh penulis dalam buku setebal 344 halaman ini.
Sementara itu, dalam konteks desain penelitian, kegiatan penelitian bahasa Arab juga mengacu pada kegiatan desain secara umum, meskipun di sana sini ada sejumlah perbedaan kecil yang menjadi kehkasan dari penelitian bahasa Arab. Ini berkaitan dengan penggunaan kata dan bahasa yang relatif beda dengan bahasa lainnya. Terutama huruf yang digunakan jelas berbeda dengan bahasa asing lainnya seperti Inggris dan lain sebagainya.
Secara garis besar, desain penelitian itu merepresentasikan beberapa jawaban sekitar alasan melakukan penelitian, aspek-aspek yang diteliti, sumber data diperoleh, populasi dan sampel, waktu, perlengkapan, alat ukur, dan teknik pengumpulan data. (Hal. 82).
Hadirnya buku ini bisa menjadi rujukan pentig dalam menyempurnakan kegiatan penelitian, terutama kegiatan peneliitian bahasa Arab. Ditulis dengan sangat sistematis, buku ini layak untuk menjadi bahan bacaan para dosen dan mahasiswa terutama di Perguruan Tinggi keislaman di Indonesia, sehingga kegiatan penelitian akan semamin baik dan menghasilkan temuan baru yang luar biasa. Selamat membaca.
Peresensi: Ahmad Wiyono, Pegiat Literasi, tinggal di Pamekasan Madura Menulis di beberapa media massa.