Fosil Ikan Baru Ditemukan di Jerman

IKAN buntal secara umum dipercayai sebagai vertebrata pa­ling beracun kedua di dunia setelah katak racun emas. Organ-organ dalam seperti hati dan ka­dang kulit mereka sangat be­racun bagi sejumlah hewan jika dima­kan, namun daging be­berapa spesies ikan ini dijadikan seb­a­gai makanan di Jepang, Korea  dan Tiongkok.

Olahan daging ini disiapkan  juru masak yang tahu bagian tu­buh mana yang aman dimakan dan seberapa banyak kadarnya.

Tetraodontidae terdiri dari se­dikitnya 121 spesies ikan buntal yang terbagi dalam 20 genera

 Ikan ini banyak ragamnya di perairan tropis dan tidak umum dalam di perairan zona sedang dan tidak ada di perairan dingin. Mereka memiliki ukuran kecil hingga sedang, meski beberapa spesies memiliki panjang lebih 100 sentimeter (39 inchi).

Kini ada temuan mengejut­kan. Spesies ikan buntal yang ti­dak dikenal sebelumnya ini hi­dup se­kitar 150 juta tahun si­lam. Se­jumlah fosil telah dite­mu­kan di tambang batu sama di bagian utara Bayern.

Para ilmuwan di Jerman se­latan telah menemukan sisa-sisa fosil dari ikan buntal yang se­belumnya tidak diketahui. Se­buah tim dari Naturkunde-Mu­seum Bamberg menemu­kannya di sebuah tambang batu dekat Wattendorf.

Menurut Matthias Mäuser, ke­pala museum, spesies ikan buntal tersebut hi­dup sekitar 150 juta ta­hun silam. Mirip denga­ni­kan buntal yang masih eksis saat ini, sisa-sisa fo­sil menunjukkan bah­wa ikan tersebut juga memi­liki gigi.

Para ilmuwan dari museum secara rutin  menggali tambang batu Wattendorf dan telah mem­pe­roleh banyak pene­muan me­narik hingga saat ini.

Pada 2011, mereka mene­mukan sisa-sisa spesies dinosau­rus terbang yang sebelumnya tidak diketahui yang dikenal sebagai pterosaurus.

Ikan buntal yang ditemukan akan dipajang di Naturkunde-Mu­seum Bamberg sebelum diki­rim ke Institut of Palaeon­to­logy di Universitas Wina untuk pene­litian  lanjutan. (dwc/wkp/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi