Takengon, (Analisa). Man (22) dan RF (20), masing-masing dihukum cambuk sebanyak 100 kali oleh algojo karena keduanya secara sah dan meyakinkan terbukti melakukan perbuatan zina sesuai putusan Mahkamah Syariah Nomor 04/JN/2018/MS TKN tanggal 6 Juni 2018.
Prosesi eksekusi pasangan kekasih ini dilakukan di halaman Gedung Olah Seni (GOS) Takengon, Kamis (5/7) disaksikan ratusan masyarakat dataran tinggi Gayo itu. Hukuman cambuk hingga 100 kali sudah berlangsung di daerah berhawa sejuk itu bersamaan diterapkannya Syariat Islam secara kaffah di Provinsi Aceh.
Man adalah warga Kampung Kute Kisam, Lestari, Kecamatan Lawe Sumur, Kabupaten Aceh Tenggara, sedangkan kekasihnya RF merupakan warga Tingkem Bersatu, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah.
Setiap 20 kali cambukan, algojo menghentikan cambukannya agar terdakwa menjalani pemeriksaan secara medis. Hal itu berlangsung hingga hitungan ke-100 cambukan. Masyarakat yang menyaksikan menunjukkan ekspresi yang berbeda-beda. Ada merasa kasihan, ada marah dan ada juga yang melihat sambil takut-takut.
Wakil Bupati Aceh Tengah melalui Kepala Dinas Syariat Islam, Drs H.Alam Suhada, MM menyatakan, hukuman cambuk hendaknya dapat menjadi pelajaran bagi para terpidana sekaligus masyarakat umum, agar selalu mematuhi ketentuan Syariat Islam yang berlaku di Aceh.
“Kita menginginkan pelanggaran syariat tidak terjadi di daerah ini. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tengah telah berupaya membuat langkah-langkah pencegahan, salah satunya membentuk Pengawas Syariat Islam hingga ke kampung-kampung. Dengan harapan kehadiran mereka bisa mencegah terjadinya pelanggaran,” kata Alam Suhada.
Ia mengaku prihatin jika setiap tahun ada terjadi pelanggaran Syariat Islam, karena hal itu menandakan bahwa di daerah tersebut kesadaran hukum masyarakat, terutama para remajanya masih sangat kurang. Padahal sosialisasi dan imbauan sudah sering diadakan dandisampaikan bahkan hingga ke pelosok kampung.
Alam Suhada berharap para orangtua tidak terlalu memberi kebebasan kepada anaknya dan selalu mengontrol di mana mereka berada setiap hari. Kepedulian sebagai bentuk rasa tanggung jawab ini sangat penting agar masa depan si anak lebih terjamin. Karena pada prinsipnya, semua orangtua pasti ingin anak-anaknya menjadi generasi yang bermanfaat bagi keluarga dan bangsa Indonesia. (jd)