Material Batu dan Arsitektur

Oleh: Syafitri Tambunan

KEUNIKAN tekstur dan warna yang umumnya tidak seragam membuat batu-batu alam men­jadi daya tarik sendiri untuk material pada bangunan. Pengu­naan batu alam biasanya akan tampak artistik bila penem­patannya tepat. Sematan batu-batu yang dipola secara tepat mampu menambah keindahan arsitektur, bahkan bisa memun­cul­kan kenaturalan dan kese­jukan pada bangunan.

Dari beberapa material alam ini, banyak yang menggunakan batu-batu seperti mar­mer, granit, andesit, sabak, palimanan, batu candi, dan lainnya.

Borobudur, salah satu bangunan berma­terial batu di Indonesia yang sudah lama menyedot perhatian dunia. Situs ini terba­ngun dari puluhan ribu meter kubik batu andesit yang dibentuk menyerupai piramida berundak. Bangunannya tidak memiliki ruang-ruang pemujaan seperti candi-candi lain, yang ada yakni lorong-lorong panjang yang merupakan jalan sempit. Lorong-lorong dibatasi dinding mengelilingi candi tingkat demi tingkat.

Sekitar 55.000 meter kubik batu andesit tersebut diangkut dari tambang batu dan tempat penatahan untuk membangun mo­nu­men ini. Batu dipotong dalam ukuran ter­tentu, diangkut menuju situs dan disa­tukan tanpa menggunakan semen.

Struktur Borobudur tidak memakai semen sama sekali, melainkan sistem interlock (saling kunci), yaitu seperti balok-ba­lok lego yang bisa menempel tanpa perekat. Batu-batu ini disatukan dengan tonjolan dan lubang yang tepat dan muat satu sama lain, serta bentuk "ekor merpati" yang mengunci dua blok batu. Relief dibuat di lokasi setelah struktur bangunan dan dinding rampung.

Keunggulan lainnya, arsiteknya seperti sudah memikirkan sisi teknologi karena sistem drainase situs ini cukup baik untuk wilayah dengan curah hujan yang tinggi. Untuk mencegah genangan dan kebanjiran, 100 pancuran dipasang di setiap sudut, masing-masing dengan rancangan yang unik berbentuk kepala raksasa kala atau makara.

Desainnya yang penuh estetika, didu­kung keahlian teknik arsitektur, serta uku­ran Borobudur yang luar biasa menjadi buk­ti keagungan Indonesia di masa lalu.

Berikutnya, granit menjadi batu alam yang sudah populer di masyarakat.  Granit sangat cocok digunakan sebagai pelapis dinding, lantai, serta dinding kamar mandi. Nuansa alam dan segar akan didapati dari pemakaian batu ini. Batu jenis ini juga bisa digunakan di permukaan dapur karena sifatnya tahan terhadap susu tinggi.

Guangzhou Opera House, Guangzhou, China merupakan bangunan ikonik yang juga menempatkan granit sebagai salah satu materialnya. Strukturnya yang unik dikomposisikan dari granit dan bingkai baja yang dilapisi kaca. Pusat acara pertun­jukan dan teater terbesar di China ini dibuka pada 2010 dan didesain arsitek Irak, Zaha Hadid yang merupakan wanita pertama pemenang Pritzker Architecture Prize.

Material batu marmer menjadi bagian penting pada bangunan miring Menara Pisa Italia. Dibangun dengan kumpulan marmer-marmer putih, konstruksinya dimulai Agus­tus 1173 dan disebut-sebut berlang­sung selama dua abad.

Awalnya direncanakan untuk dibangun secara vertikal namun keadaan tanah saat itu membuat pondasi menara ini goyah. Sejak era medival Eropa, Menara Miring Pisa ini terkenal karena bentuknya yang miring itu.

Berikutnya, Meteora Monasteries, ru­mah bagi para biarawan setidaknya sejak abad ke-11, yang ternyata beberapa ba­giannya dipotong di sepanjang bebatuan tebing. Bangunan yang sudah diabadikan UNESCO sebagai situs warisan dunia ini seperti memiliki kesatuan dengan bebatuan tebing di bagian bawahnya.

Ada juga bangunan fenomenal dunia yakni piramida yang diyakini memiliki unsur granit di dalamnya. Menurut pene­litian dari ilmuwan dan arkeologi, bahan baku pembuatan piramida diambil dari beberapa tempat, di antaranya batu kapur dari Tura, granit dari Aswan, tembaga dari Sinai, dan kayu untuk peti dari Libanon, yang kesemuanya diangkut melalui Sungai Nil. Piramida Giza adalah piramida tertua dan terbesar dari tiga piramida yang ada di Nekropolis Giza

Batu alam adalah produk alami yang sifatnya ditentukan oleh jenis dan ikatan mineral yang membentuk batu alam. Tidak ada bahan bangunan lain yang memiliki berbagai warna, tekstur, dan struktur seperti material batu alam. Proses finishing biasanya menciptakan hasil yang tak terbatas. Batu-batu lain dapat memberikan citra lawas atau vintage.

()

Baca Juga

Rekomendasi