Ada Berkah dalam Sekerat Daging Kurban

Oleh: Amirul Khair

Hampir setiap masjid dikerumuni umat Islam. Mereka berbondong-bondong, baik tua, muda terlebih anak-anak kecil yang sangat semangat datang bahkan terkadang menyu­sahkan panitia petugas. Kedatangan mereka ‘terhipnotis’ semangat ibadah penyembelihan hewan kurban yang dilaksanakan setiap Iduladha atau Hari Raya Kurban yang tahun ini 10 Zulhijjah 1439 Hijriah jatuh bertepatan Rabu 22 Agustus 2018.

Usai melaksanakan salat sunat Idul­adha dan pulang ke rumah ber­santap pagi yang juga disunahkan sembari mengganti pakaian, suasana berubah dengan kegembiraan tatkala prosesi ritual penyembelihan hewan kurban mulai dilaksanakan.

Ada ungkapan kegembiraan saat menyaksikan dan ada pula rasa ketidaktegaan melihat hewan-hewan kurban yang disembelih. Suasana semakin ramai tatkala masing-masing orang mencoba mengabadikan momentum bersejarah itu menggunakan fasilitas kamera telepon seluler yang tidak lagi sulit didapat.

Gema takbir “Allahu Akbar” ber­kumandang saat parang dengan mata tajamnya menyentuh leher hewan-hewan yang memuliakan pelaku kur­ban menambah suasana keimanan ter­sentak membuat bulu kuduk dan bulu roma tegak merinding.

Berkah

Fenomena itu jelas Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Deliserdang H Akhiruddin Lc karena Iduladha merupakan Hari Raya Kurban yang pelaksanaannya sangat dianjurkan dan tidak ada amalan paling dicintai di hari itu melebihi amalan menyembelih hewan kurban.

Dari hadis Rasulullah SAW terang Akhiruddin, amalan yang paling di­cintai Allah di Hari Raya Iduladha adalah menyembelih hewan kurban yang pahalanya sangat mulia karena langsung sampai ke hadapan-Nya sebelum tetesan darahnya jatuh ke tanah.

Mayoritas ulama sepakat, berkur­ban hukumnya sunah muakadah (sangat dianjurkan) dan telah pula dicontohkan Rasulullah SAW yang tak pernah meninggalkan ibadah ini selama hidupnya. Ia juga mengan­jurkan memakan daging kurban karena ada berkah di dalamnya serta menye­dekahkan dagingnya. “Ada berkah dalam daging kurban. Namun yang paling penting dari berkah itu, hasil dari berkurban itu dari hasil halal, bukan yang haram. Kalau sumbernya haram, maka tidak ada berkah di dalamnya,” jelas Akhiruddin.

Ulama juga sepakat, pembagian daging kurban diperuntukkan satu per tiga untuk orang yang berkurban, satu per tiga untuk kerabatnya dan satu per tiga terakhir diberikan untuk fakir miskin. Ini menjadi dalil bahwa orang yang berkurban disunahkan untuk memakan daging kurbannya.

Syekh Yusuf Qordhowi dalam kitab­nya yang sudah diterjemahkan “Fatwa-fatwa Kontemporer” yang mene­gaskan, seandainya pengurban menyedekahkan seluruh daging kurbannya, tentu hal itu lebih utama dan lebih baik lagi dengan syarat ia harus mengambilnya meskipun sedikit demi mengikuti sunah dan mengambil berkah seperti makan hatinya atau lainnya.

Menurut Akhiruddin, keberkahan dalam memakan daging kurban bukan dilihat dari banyaknya, tapi bisa me­nikmati meski sekerat daging kurban juga mendapat berkah. Keberkahan dalam memakan daging kurban terse­but dilihat dari penerapan sunah Nabi Muhammad SAW yang memerin­tahkan “Makanlah sebelum lapar dan berhentilah sebelum kenyang”. “Jadi berkahnya di situ. Bukan saja mema­kan dagingnya, tapi juga bagaimana kita menjalankan sunah beliau yang makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang,” terangnya.

Berkah daging kurban bukan saja diperuntukkan bagi pelakunya yang mendapatkan pahala dari ketaatan dan ketakwaannya menjalankan amalan disyariatkan Allah SWT kepada Nabi Ibrahim AS yang diperintahkan untuk menyembelih putranya Ismail AS kemudian digantikan Allah SWT de­ngan seekor kibas.

Daging hewan kurban itu juga dipe­rintahkan agar disedekahkan kepada kerabat, tetangga terlebih fakir miskin yang jarang menikmati daging dalam kehidupan sehari-hari. Itu pula sebabnya, daging hewan kurban dua bagian lainnya diutamakan disede­kahkan kepada kerabat dan tetangga serta fakir miskin. “Sedekah­kan sebagian daging hewan kurban tersebut. Bagi keberkahannya kepada orang lain sebagai salah satu bentuk kesyukuran atas nikmat Allah SWT,” tegas Akhiruddin.

Melaksanakan ibadah kurban sa­ngat mulia dan pahalanya sangat besar bahkan dalam sekerat dagingnya ter­kandung berkah sehingga disunah­kan untuk menikmatinya. Semoga tahun depan, banyak lagi keberkahan yang kita raih dari kurban dan dagingnya. Amin.

()

Baca Juga

Rekomendasi